Gagal Raih Trofi Juara, MU Bikin Madura Bangga
A
A
A
SAMARINDA - Madura United (MU) FC tak kecewa setelah gagal menjuarai Piala Gubernur Kalimantan Timur 2016. Manajemen tetap mengapresiasi dan memberikan penilaian sangat positif atas penampilan tim selama di Kalimantan. Walau hanya runner-up, pencapaian itu dianggap sudah luar biasa.
"Madura tetap bangga dengan hasil yang dicapai tim, walau gagal di final. Banyak tim yang sebelumnya sudah memimpikan masuk final, namun MU yang berhasil melakukannya. Ini pencapaian yang bagus dan saya bangga dengan prestasi ini,"ungkap Achsanul Qosasi, CEO Madura United.
Sama sekali tidak ada yang dikeluhkan pria dengan sapaan akrab AQ ini terkait laga final kontra PBFC. Menurutnya pertandingan berlangsung bagus, wasit relatif objektif, tim sudah bekerja keras, sehingga layak dinikmati walau berujung kekalahan bagi timnya.
"Pertandingan final yang bagus. Saya ucapkan selamat kepada PBFC yang berhasil menjadi juara. Mungkin ada yang mengeluh soal keputusan wasit, tapi saya melihat sudah bagus dan tidak ada masalah sama sekali," ucap eks manager Persepam Madura United ini.
Sekaligus dia meminta prestasi mengejutkan di Kalimantan tidak terhenti sampai di sini saja, namun juga sebagai pemompa motivasi untuk ke depannya. Piala Gubernur Kaltim 2016 disebutnya sekadar awal dari langkah Sape Kerap untuk menjadi tim mapan di Indonesia.
"Ini baru permulaan. Saya meminta seluruh elemen tim agar bekerja semakin keras lagi, karena bagaimana pun kami juga belum bermain di kompetisi. Madura United dikelola untuk jangka panjang dan tidak hanya untuk satu-dua turnamen. Ini awal bagus untuk kami," tandas Achsanul, Senin (14/3).
Sementara, Pelatih MU Gomes De Oliviera mengatakan dirinya tetap akan mengevaluasi kinerja tim selama di Kalimantan. Walau begitu dia belum memikirkan apakah nantinya ada perubahan signifikan di MU saat mengikuti event berikutnya.
"Soal perubahan, semuanya tergantung hasil evaluasi. Ini turnamen pertama Madura United dan pasti akan saya manfaatkan untuk melihat dan mengevaluasi bagaimana kinerja pemain secara keseluruhan. Secara keseluruhan saya senang dengan semangat dan performa anak-anak di turnamen," tukas Gomes.
"Madura tetap bangga dengan hasil yang dicapai tim, walau gagal di final. Banyak tim yang sebelumnya sudah memimpikan masuk final, namun MU yang berhasil melakukannya. Ini pencapaian yang bagus dan saya bangga dengan prestasi ini,"ungkap Achsanul Qosasi, CEO Madura United.
Sama sekali tidak ada yang dikeluhkan pria dengan sapaan akrab AQ ini terkait laga final kontra PBFC. Menurutnya pertandingan berlangsung bagus, wasit relatif objektif, tim sudah bekerja keras, sehingga layak dinikmati walau berujung kekalahan bagi timnya.
"Pertandingan final yang bagus. Saya ucapkan selamat kepada PBFC yang berhasil menjadi juara. Mungkin ada yang mengeluh soal keputusan wasit, tapi saya melihat sudah bagus dan tidak ada masalah sama sekali," ucap eks manager Persepam Madura United ini.
Sekaligus dia meminta prestasi mengejutkan di Kalimantan tidak terhenti sampai di sini saja, namun juga sebagai pemompa motivasi untuk ke depannya. Piala Gubernur Kaltim 2016 disebutnya sekadar awal dari langkah Sape Kerap untuk menjadi tim mapan di Indonesia.
"Ini baru permulaan. Saya meminta seluruh elemen tim agar bekerja semakin keras lagi, karena bagaimana pun kami juga belum bermain di kompetisi. Madura United dikelola untuk jangka panjang dan tidak hanya untuk satu-dua turnamen. Ini awal bagus untuk kami," tandas Achsanul, Senin (14/3).
Sementara, Pelatih MU Gomes De Oliviera mengatakan dirinya tetap akan mengevaluasi kinerja tim selama di Kalimantan. Walau begitu dia belum memikirkan apakah nantinya ada perubahan signifikan di MU saat mengikuti event berikutnya.
"Soal perubahan, semuanya tergantung hasil evaluasi. Ini turnamen pertama Madura United dan pasti akan saya manfaatkan untuk melihat dan mengevaluasi bagaimana kinerja pemain secara keseluruhan. Secara keseluruhan saya senang dengan semangat dan performa anak-anak di turnamen," tukas Gomes.
(aww)