FFI Terus Genjot Prestasi Futsal Tanah Air
A
A
A
PONTIANAK - Ketua Umum Federasi Futsal Indonesia (FFI) Hary Tanoesoedibjo (HT) serius mengembangkan olahraga futsal di tanah air. Meski futsal terkena dampak sanksi FIFA, namun pembinaan futsal Indonesia tidak jalan di tempat. FFI terus menggenjot kompetisi futsal baik tingkat lokal maupun nasional.
“Saya ingin melihat futsal maju. Salah satunya bagaimana futsal bisa memiliki prestasi, bisa membawa nama harum Indonesia,” ujar HT seusai melantik pengurus Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Kalimantan Barat di Pontianak, Rabu (23/3/2016). Selain Kalimantan Barat, HT juga melantik pengurus AFP Kalimantan Utara.
Menurut Hary, kompetisi akan memaksa para pemain terus berlatih, sehingga teknik bermain mereka semakin terasah. Selain itu, pertandingan persahabatan dengan negara-negara tetangga digelar demi meningkatkan kepercayaan diri mereka.
“Atlet kita perlu ditingkatkan percaya dirinya. Kalau tanding dengan asing, kadang-kadang grogi duluan. Makanya, tanding dengan asing harus sering dilakukan agar mereka terlatih mentalnya dengan baik,” tuturnya.
HT menambahkan, dampak sanksi FIFA membuat futsal Indonesia tidak bisa mengikuti kompetisi di mancanegara. Padahal, tahun ini FFI menargetkan Indonesia bisa berlaga di Piala Dunia. “Meski begitu, kita tetap bangun persiapan. Tidak bisa ikut Piala Dunia tahun ini, mungkin tahun 2020. Mudah-mudahan masalah PSSI bisa berakhir,” harap HT.
Di media yang dipimpinnya HT juga menyiarkan pertandingan futsal agar olahraga itu semakin populer di kalangan masyarakat. “Tujuannya untuk memberikan motivasi kepada pemain. Masyarakat yang tadinya tidak tertarik, bisa tertarik. Tapi, kita harus membangun bersama-sama bagaimana futsal bisa menjadi industri,” pungkasnya.
“Saya ingin melihat futsal maju. Salah satunya bagaimana futsal bisa memiliki prestasi, bisa membawa nama harum Indonesia,” ujar HT seusai melantik pengurus Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Kalimantan Barat di Pontianak, Rabu (23/3/2016). Selain Kalimantan Barat, HT juga melantik pengurus AFP Kalimantan Utara.
Menurut Hary, kompetisi akan memaksa para pemain terus berlatih, sehingga teknik bermain mereka semakin terasah. Selain itu, pertandingan persahabatan dengan negara-negara tetangga digelar demi meningkatkan kepercayaan diri mereka.
“Atlet kita perlu ditingkatkan percaya dirinya. Kalau tanding dengan asing, kadang-kadang grogi duluan. Makanya, tanding dengan asing harus sering dilakukan agar mereka terlatih mentalnya dengan baik,” tuturnya.
HT menambahkan, dampak sanksi FIFA membuat futsal Indonesia tidak bisa mengikuti kompetisi di mancanegara. Padahal, tahun ini FFI menargetkan Indonesia bisa berlaga di Piala Dunia. “Meski begitu, kita tetap bangun persiapan. Tidak bisa ikut Piala Dunia tahun ini, mungkin tahun 2020. Mudah-mudahan masalah PSSI bisa berakhir,” harap HT.
Di media yang dipimpinnya HT juga menyiarkan pertandingan futsal agar olahraga itu semakin populer di kalangan masyarakat. “Tujuannya untuk memberikan motivasi kepada pemain. Masyarakat yang tadinya tidak tertarik, bisa tertarik. Tapi, kita harus membangun bersama-sama bagaimana futsal bisa menjadi industri,” pungkasnya.
(sha)