Sepak Bola PON Jabar Tendang Pelatih Kepala dan Pelatih Kiper
A
A
A
BANDUNG - Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Jawa Barat terpaksa mengubah jajaran kepelatihan tim sepak bola Jabar proyeksi PON XIX/2016. Perubahan itu terjadi pada posisi pelatih kepala dan pelatih kiper. ā€ˇPelatih kepala tim PON Jabar yang sebelumnya ditangani Warta Kusuma kini dipercayakan kepada Lukas Tumbuan. Sementara posisi pelatih kiper yang sebelumnya ditangani Boyke Adam kini diberikan kepada Aji Brata.
Ketua Umum Asprov PSSI Jabar, Duddy S Sutandi mengatakan perubahan susunan kepelatihan perlu dilakukan sesuai dengan arahan dan masukan dari elemen-elemen penting yang berkeinginan menjadikan tim sepak bola Jabar menjadi yang terbaik di PON XIX/201 mendatang.
"Tim sepak bola Jabar ini kan sudah terbentuk selama enam bulan. Dan kita sudah melakukan uji coba lebih dari 10 kali. Dari aspek itulah, Asprov memandang perlu melakukan evaluasi secara menyeluruh,"ujar Duddy kepada KORAN SINDO, Kamis (24/3)
Dari hasil evaluasi tersebut, tim yang ditangani pelatih Warta Kusuma tidak memberikan peningkatan yang signifikan. Terakhir tim asal tanah pasundan ini dipecundangi tim PON Jawa Tengah dengan skor telak 4-0 dalam laga uji coba yang telah digelar di Stadion Siliwangi, Bandung, Februari 2016 lalu.
"Saya sebagai Ketua Asprov PSSI Jabar banyak mendapatkan masukan. Kesimpulannya perlu dilakukan perubahan tim. Bukan hanya perubahan terhadap tim pelatih, pemain juga kita kembali seleksi," tegasnya.
Duddy yakin, dengan waktu yang terbilang cukup lama sebelum penyelenggaraan PON XIX dimulai, tim sepak bola Jabar mengalami perubahan kearah yang lebih baik. "Kita juga berencana akan menarik para pemain PS TNI yang membela PS TNI. Ada juga di Bali United termasuk Diklat Persib. Semua kita seleksi. Agar tim sepak bola kita semakin lebih kuat," katanya.
Duddy pun berharap hasil positif bisa didapatkan. Pasalnya sebagai tuan rumah, Jabar perlu menjadi yang terbaik dengan target meraih medali emas. "Ini bukan harapan Asprov PSSI Jabar saja, tapi harapan dari Gubernur Jabar selaku Ketua PB PON dan KONI Jabar untuk bisa meraih medali emas. Maka kita sangat serius mempersiapkan tim," jelasnya.
Di sisi lain, Boyke Adam mengaku tidak mengetahui perubahan posisi yang dilakukan Asprov PSSI Jabar. Bahkan dirinya tidak mengetahui namanya sudah dicoret dari jajaran pelatih tim sepak bola PON Jabar. "Sampai saat ini saya belum nerima SMS jadwal latihan tim. Yang pasti sejak acara KONI soal Karakter Building di Lembang, dua minggu lalu, saya tidak pernah mendapatkan kabar lagi," tandasnya.
Ketua Umum Asprov PSSI Jabar, Duddy S Sutandi mengatakan perubahan susunan kepelatihan perlu dilakukan sesuai dengan arahan dan masukan dari elemen-elemen penting yang berkeinginan menjadikan tim sepak bola Jabar menjadi yang terbaik di PON XIX/201 mendatang.
"Tim sepak bola Jabar ini kan sudah terbentuk selama enam bulan. Dan kita sudah melakukan uji coba lebih dari 10 kali. Dari aspek itulah, Asprov memandang perlu melakukan evaluasi secara menyeluruh,"ujar Duddy kepada KORAN SINDO, Kamis (24/3)
Dari hasil evaluasi tersebut, tim yang ditangani pelatih Warta Kusuma tidak memberikan peningkatan yang signifikan. Terakhir tim asal tanah pasundan ini dipecundangi tim PON Jawa Tengah dengan skor telak 4-0 dalam laga uji coba yang telah digelar di Stadion Siliwangi, Bandung, Februari 2016 lalu.
"Saya sebagai Ketua Asprov PSSI Jabar banyak mendapatkan masukan. Kesimpulannya perlu dilakukan perubahan tim. Bukan hanya perubahan terhadap tim pelatih, pemain juga kita kembali seleksi," tegasnya.
Duddy yakin, dengan waktu yang terbilang cukup lama sebelum penyelenggaraan PON XIX dimulai, tim sepak bola Jabar mengalami perubahan kearah yang lebih baik. "Kita juga berencana akan menarik para pemain PS TNI yang membela PS TNI. Ada juga di Bali United termasuk Diklat Persib. Semua kita seleksi. Agar tim sepak bola kita semakin lebih kuat," katanya.
Duddy pun berharap hasil positif bisa didapatkan. Pasalnya sebagai tuan rumah, Jabar perlu menjadi yang terbaik dengan target meraih medali emas. "Ini bukan harapan Asprov PSSI Jabar saja, tapi harapan dari Gubernur Jabar selaku Ketua PB PON dan KONI Jabar untuk bisa meraih medali emas. Maka kita sangat serius mempersiapkan tim," jelasnya.
Di sisi lain, Boyke Adam mengaku tidak mengetahui perubahan posisi yang dilakukan Asprov PSSI Jabar. Bahkan dirinya tidak mengetahui namanya sudah dicoret dari jajaran pelatih tim sepak bola PON Jabar. "Sampai saat ini saya belum nerima SMS jadwal latihan tim. Yang pasti sejak acara KONI soal Karakter Building di Lembang, dua minggu lalu, saya tidak pernah mendapatkan kabar lagi," tandasnya.
(aww)