Disebut Positif Doping, Petinju Australia Merasa Dijebak

Rabu, 30 Maret 2016 - 12:18 WIB
Disebut Positif Doping, Petinju Australia Merasa Dijebak
Disebut Positif Doping, Petinju Australia Merasa Dijebak
A A A
PERTH - Juara baru tinju kelas berat Australia Lucas Browne membantah dirinya positif menggunakan doping. Kabar yang mencuat pekan lalu langsung dibantahnya dengan mengaku dirinya bersih saat tes sebelum duel melawan petinju Uzbekistan Ruslan Chagaev dalam perebutan sabuk WBA.

Browne yang bertarung melawan Chagaev di Colosseum Sport Hall, Grozny, Chechnya, 5 Maret lalu, menang secara dramatis. Sempat mencium kanvas di ronde keenam, ia bangkit dan bisa membuat lawannya keok di ronde ke-10. Walhasil, Browne jadi petinju Australia pertama yang berhasil meraih gelar juara dunia.

Namun pada 23 Maret lalu, petinju berjuluk Big Daddy dilaporkan gagal tes doping jelang pertarungan digelar. Ia disebut positif menggunakan Clenbuterol yang membuat sabuk WBA miliknya terancam dilucuti. (Baca Juga: Petinju Australia Tersandung Kasus Doping)

Browne akhirnya memberi pernyataan soal doping yang menimpanya pada Rabu (29/3/2016). Ia mengaku memang sempat dites secara acak oleh Asosiasi Relawan Anti-Doping Las Vegas (VADA) saat datang ke Chechnya 29 Februari 2016, namun saat itu hasilnya negatif dari pengunaan zat terlarang.

"Saya jelaskan kepada publik pekan lalu bahwa saya berniat melakukan apa saja untuk bisa membersihkan nama saya dari pemberitaan mengejutkan soal positif penggunaan doping. Saya sekarang bisa memberi tahu anda bahwa 29 Februari lalu di Chechnya, saya tes obat secara acak oleh Vada. Ini cuma tes darah dan urine," katanya dikutip ESPN.

"Saya ingin kembali menekankan, tes VADA itu saya dan tim saya yang memintanya. Saya punya bukti yang jelas dan tegas bahwa saat itu hasilnya negatif dan itu menunjukkan dengan jelas bahwa saya tiba di Chechnya sebagai atlet bersih," jelasnya.

Browne menjelaskan secara rinci apa yang ia konsumsi selama di hotel. Ia pun menganggap ada yang janggal dalam kasus ini dan tengah menyelidikinya.

"Setelah tes itu, kami ke hotel di mana kami makan dan menimbang badan. Saya cuma minum air yang masih disegel. Penyelidikan tim saya sekarang berkonsentrasi pada periode waktu antara tes saya yang yakni 29 Februari dan laga itu sendiri pada Maret 5. Saya bersikeras saya tidak sadar mengkonsumsi obat terlarang, termasuk Clenbuterol yang ditemukan dalam sistem tubuh saya waktu itu," tegasnya.

Lebih lanjut, Browne menegaskan dirinya tidak akan ikut menjalani tes kedua. Ia mengklaim jika tes selanjutnya bakal mengacu pada hasil yang pertama. "Mengacu pada hasil sampel A, saya percaya sampel B tidak akan jauh berbeda hasilnya," tutupnya.
(bep)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4612 seconds (0.1#10.140)