Preview Arema Cronus vs Persib Bandung: Adu Tajam Ujung Tombak
Minggu, 03 April 2016 - 07:01 WIB

Preview Arema Cronus vs Persib Bandung: Adu Tajam Ujung Tombak
A
A
A
JAKARTA - Duel sengit akan terhampar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), saat Arema Cronus bentrok dengan Persib Bandung, Minggu (3/4/2016). Dua tim dengan karakter ofensif berebut menjadi yang terbaik pada final Piala Bhayangkara 2016.
Bicara statistik, Arema berada di bawah Persib sejak babak penyisihan hingga semifinal, terutama soal produktivitas gol. Persib sanggup melesakkan tujuh gol dan kemasukan satu, sementara Arema baru menceploskan empat gol dan sekali kebobolan. Persib menang empat kali dan imbang sekali, sementara Arema menang tiga kali kali dan dua seri.
Angka itu memang tak begitu dirisaukan Arema karena nyatanya tetap bermain di final. Tapi tim berjuluk Singo Edan menginginkan adanya progres meyakinkan, tentunya dengan target lebih efisien dan ekplosif. Tak dimungkiri, permainan tim asuhan Milomir Seslija terkadang membuat frustrasi suporter.
Bermain ofensif dan mengintimidasi lawan belum menjadi jaminan Arema mudah menciptakan gol. Serangan demi serangan sering tidak diikuti penyelesaian yang memadai. Di partai final ini Milomir Seslija ingin timnya lebih ekplosif lagi dibanding sebelumnya.
"Ini pertandingan final, kami membutuhkan semua hal positif untuk bisa memenangkan pertandingan. Semua harus total. Kami harus bisa bertahan lebih baik, efektif dalam memanfaatkan setiap kesempatan, dan solid di berbagai lini. Kami punya mental bagus untuk itu," sebut Milomir Seslija.
Walau terbukti irit gol di Piala Bhayangkara, Milo menyebut itu bukan sebuah kelemahan timnya. Yang terpenting baginya, tim bisa menciptakan gol ketika dibutuhkan, misalnya satu gol yang terjadi di babak semifinal lawan Sriwijaya FC oleh Johan Alfarizie.
"Bagaimana pun cara dan jumlahnya, saya ingin tim mencetak gol yang dibutuhkan untuk memenangkan pertandingan. Terutama di partai final, yang terpenting adalah Arema juara. Kami sudah bekerja keras hingga sampai di sini dan harus diselesaikan dengan baik," urai pelatih asal Bosnia.
Arema belum bisa memainkan Ahmad Bustomi yang harus beristirahat dua bulan karena cedera lutut. Ini membuat Singo Edan sangat berpotensi menurunkan skuad yang sama dengan semifinal lalu, walau masa recovery tergolonga minim, yakni hanya dua hari.
Masa recovery tersebut kurang menguntungkan dibanding Persib yang bisa beristirahat tiga hari sebelum final. Kendati demikian, Milo tidak mengeluh dengan kondisi tersebut dan mencoba melakukan upaya terbaik agar timnya bisa bermain dengan kondisi puncak.
Soal kekuatan lawan, Milo mengatakan tetap akan memperlakukan Persib Bandung seperti lawan-lawan lainnya. "Arema harus melihat Persib sebagai sebuah tim yang tangguh. Sama dengan Arema, mereka juga akhirnya bermain di final. Sekali lagi, kami harus respek dengan setiap lawan," tandas dia.
Sementara, Pelatih Persib Bandung Dejan Antonic tidak merisaukan rekor buruk Persib ketika menghadapi Arema dalam setahun terakhir. Persib selalu kalah dalam tiga pertemuan sepanjang 2015-2016, yakni di final Inter Island Cup 2014, laga seremoni ulang tahun Arema pada Agustus 2015 dan Bali Island Cup 2016.
Dari tiga laga itu, hanya kekalahan di Bali Island Cup 2016 yang berada di bawah arahan Dejan Antonic. Dia menilai sekarang kekuatan Persib sudah sangat berbeda dibanding saat bertemu di Bali. "Ketika bermain di Bali Island Cup 2016 kami masih tahap membangun tim," kata Dejan.
"Kini kekuatan Persib lebih baik dan lebih percaya diri. Arema tim yang bagus dan tidak banyak berganti pemain, jadi kami harus bermain disiplin, cerdik, menjaga fokus sebaik mungkin. Saya yakin tim sudah siap mengalahkan Arema di final," lanjut pelatih asal Serbia.
Soal karakter permainan, eks pelatih Pelita Bandung Raya ini tetap akan menonjolkan performa yang bertenaga, cepat, serta tentu saja menyerang. Dia memastikan pola bertahan bukan pilihan bagi timnya, terutama di partai final ketika harus berburu gol sebagai syarat menjadi juara.
Perkiraan Pemain
Arema Cronus (4-3-3): Kurnia Meiga; Ryuji Utomo, Goran Gancev, Hamka Hamzah, Johan Alfarizie; Hendro Siswanto, Srdjan Lopicic, Raphael Maitimo; Cristian Gonzalez, Dendi Santoso, Esteban Vizcarra.
Pelatih: Milomir Seslija
Persib Bandung (4-3-3): Made Wirawan; Yanto Basna, Vladimir Vujovic, Purwaka Yudhi, Tony Sucipto; Hariono, Kim Jeffrey, David Laly; Atep, Samsul Arif, Juan Belencoso.
Pelatih: Dejan Antonic
Bicara statistik, Arema berada di bawah Persib sejak babak penyisihan hingga semifinal, terutama soal produktivitas gol. Persib sanggup melesakkan tujuh gol dan kemasukan satu, sementara Arema baru menceploskan empat gol dan sekali kebobolan. Persib menang empat kali dan imbang sekali, sementara Arema menang tiga kali kali dan dua seri.
Angka itu memang tak begitu dirisaukan Arema karena nyatanya tetap bermain di final. Tapi tim berjuluk Singo Edan menginginkan adanya progres meyakinkan, tentunya dengan target lebih efisien dan ekplosif. Tak dimungkiri, permainan tim asuhan Milomir Seslija terkadang membuat frustrasi suporter.
Bermain ofensif dan mengintimidasi lawan belum menjadi jaminan Arema mudah menciptakan gol. Serangan demi serangan sering tidak diikuti penyelesaian yang memadai. Di partai final ini Milomir Seslija ingin timnya lebih ekplosif lagi dibanding sebelumnya.
"Ini pertandingan final, kami membutuhkan semua hal positif untuk bisa memenangkan pertandingan. Semua harus total. Kami harus bisa bertahan lebih baik, efektif dalam memanfaatkan setiap kesempatan, dan solid di berbagai lini. Kami punya mental bagus untuk itu," sebut Milomir Seslija.
Walau terbukti irit gol di Piala Bhayangkara, Milo menyebut itu bukan sebuah kelemahan timnya. Yang terpenting baginya, tim bisa menciptakan gol ketika dibutuhkan, misalnya satu gol yang terjadi di babak semifinal lawan Sriwijaya FC oleh Johan Alfarizie.
"Bagaimana pun cara dan jumlahnya, saya ingin tim mencetak gol yang dibutuhkan untuk memenangkan pertandingan. Terutama di partai final, yang terpenting adalah Arema juara. Kami sudah bekerja keras hingga sampai di sini dan harus diselesaikan dengan baik," urai pelatih asal Bosnia.
Arema belum bisa memainkan Ahmad Bustomi yang harus beristirahat dua bulan karena cedera lutut. Ini membuat Singo Edan sangat berpotensi menurunkan skuad yang sama dengan semifinal lalu, walau masa recovery tergolonga minim, yakni hanya dua hari.
Masa recovery tersebut kurang menguntungkan dibanding Persib yang bisa beristirahat tiga hari sebelum final. Kendati demikian, Milo tidak mengeluh dengan kondisi tersebut dan mencoba melakukan upaya terbaik agar timnya bisa bermain dengan kondisi puncak.
Soal kekuatan lawan, Milo mengatakan tetap akan memperlakukan Persib Bandung seperti lawan-lawan lainnya. "Arema harus melihat Persib sebagai sebuah tim yang tangguh. Sama dengan Arema, mereka juga akhirnya bermain di final. Sekali lagi, kami harus respek dengan setiap lawan," tandas dia.
Sementara, Pelatih Persib Bandung Dejan Antonic tidak merisaukan rekor buruk Persib ketika menghadapi Arema dalam setahun terakhir. Persib selalu kalah dalam tiga pertemuan sepanjang 2015-2016, yakni di final Inter Island Cup 2014, laga seremoni ulang tahun Arema pada Agustus 2015 dan Bali Island Cup 2016.
Dari tiga laga itu, hanya kekalahan di Bali Island Cup 2016 yang berada di bawah arahan Dejan Antonic. Dia menilai sekarang kekuatan Persib sudah sangat berbeda dibanding saat bertemu di Bali. "Ketika bermain di Bali Island Cup 2016 kami masih tahap membangun tim," kata Dejan.
"Kini kekuatan Persib lebih baik dan lebih percaya diri. Arema tim yang bagus dan tidak banyak berganti pemain, jadi kami harus bermain disiplin, cerdik, menjaga fokus sebaik mungkin. Saya yakin tim sudah siap mengalahkan Arema di final," lanjut pelatih asal Serbia.
Soal karakter permainan, eks pelatih Pelita Bandung Raya ini tetap akan menonjolkan performa yang bertenaga, cepat, serta tentu saja menyerang. Dia memastikan pola bertahan bukan pilihan bagi timnya, terutama di partai final ketika harus berburu gol sebagai syarat menjadi juara.
Perkiraan Pemain
Arema Cronus (4-3-3): Kurnia Meiga; Ryuji Utomo, Goran Gancev, Hamka Hamzah, Johan Alfarizie; Hendro Siswanto, Srdjan Lopicic, Raphael Maitimo; Cristian Gonzalez, Dendi Santoso, Esteban Vizcarra.
Pelatih: Milomir Seslija
Persib Bandung (4-3-3): Made Wirawan; Yanto Basna, Vladimir Vujovic, Purwaka Yudhi, Tony Sucipto; Hariono, Kim Jeffrey, David Laly; Atep, Samsul Arif, Juan Belencoso.
Pelatih: Dejan Antonic
(sha)