Derby della Capitale, Pertaruhan Harga Diri
A
A
A
ROMA - Stefano Pioli mengeluarkan ultimatum pada seluruh pemain Lazio. Mereka harus memperlihatkan semangat juang saat Derby della Capitale kontra AS Roma di Stadio Olimpico.
Bertindak sebagai “tuan rumah” Lazio punya misi khusus saat menjamu tetangganya. I Biancazzurri wajib menang demi memulihkan nama baik. Mereka harus mematahkan kutukan tidak pernah menang ketika bentrok Roma.
Selama lima pertemuan terakhir kontra I Lupi, Lazio selalu gagal meraih hasil positif. Mereka menelan tiga kekalahan dan dua imbang. Saat partai kandang 25 Mei 2015, menyerah 1-2. Lalu, pada perjumpaan 8 November 2015, dibantai dua gol tanpa balas.
“Pertemuan (Derby della Capitale) ini semuanya tentang harga diri. Ini kesempatan untuk mengerahkan segala kemampuan dan kelayakan mengenakan seragam Lazio. Derby adalah derby. Ini laga spesial. Menang tidak akan membantu kami juara. Tapi, bisa mengurangi penderitaan kami,” ucap Pioli, dilansir football-italia.
Perjumpaan kali ini agak berbeda dengan musim 2014/2015. Ketika itu Derby della Capitale sangat memengaruhi posisi kedua tim. Siapa yang menang bisa mendapat tiket otomatis Liga Champions. Jatah itu akhirnya direbut Roma, dan Lazio harus puas berakhir di posisi tiga.
Kali ini Lazio hampir mustahil masuk tiga besar. Mereka ada di posisi delapan, dengan 42 angka, atau terpisah 18 angka dari zona Liga Champions. Tapi, itu tidak menyurutkan tekad Lucas Biglia dkk untuk menjinakan pasukan Serigala.
“Sepak bola penuh kejutan. Derby selalu berbeda dengan pertandingan lain, dan kadang jadi tidak relevan. Kami menghormati AS Roma. Tapi, kami ingin menantang mereka hingga akhir. Setiap bola bisa saja sangat menentukan,”
Sialnya, Lazio dihadapkan masalah pelik. Pioli tidak bisa memainkan gelandang Sergej Milinkovic-Savic dan bek Dusan Basta. Keduanya masih belum bugar. Stefan Radu, Ricardo Kishna, Abdoullay Konko dan Stefan de Vrij juga absen karena cedera. Dan, Senad Lulic menjalani skorsing.
Kendala lainnya adalah kondisi psikologis pemain. Pasalnya, Lazio telah melewati dua laga terbaru tanpa kemenangan. “Saya melihat sikap dan konsentrasi tepat yang ditunjukan pemain saat latihan. Ada beberapa pemain yang absen. Tapi, saya yakin yang turun, bisa menutupinya,” pungkas Pioli.
Sementara itu, Roma menegaskan siap memangsa tetanggannya. Soalnya, hasil positif bisa menjaga peluang meramaikan Liga Champions musim depan. Apalagi, ini disinyalir derby terakhir kapten Francesco Totti.
Namun, duel keduanya dipercaya akan minim penonton. Jumlahnya diperkirakan tidak lebih dari 30.000 orang. Konon ini sebagai aksi boycott memprotes terlalu ketatnya keamanan di Olimpico.
Perkiraan pemain
Lazio (4-3-3): Marchetti; Patric, Hoedt, Bisevac, Braafheid; Parolo, Biglia, Milinkovic-Savic; Candreva, Matri, Felipe Anderson.
Roma (4-3-3): Szczesny; Florenzi, Rudiger, Manolas, Digne; Nainggolan, Pjanic, Perotti; Salah, El Shaarawy, Dzeko.
Bertindak sebagai “tuan rumah” Lazio punya misi khusus saat menjamu tetangganya. I Biancazzurri wajib menang demi memulihkan nama baik. Mereka harus mematahkan kutukan tidak pernah menang ketika bentrok Roma.
Selama lima pertemuan terakhir kontra I Lupi, Lazio selalu gagal meraih hasil positif. Mereka menelan tiga kekalahan dan dua imbang. Saat partai kandang 25 Mei 2015, menyerah 1-2. Lalu, pada perjumpaan 8 November 2015, dibantai dua gol tanpa balas.
“Pertemuan (Derby della Capitale) ini semuanya tentang harga diri. Ini kesempatan untuk mengerahkan segala kemampuan dan kelayakan mengenakan seragam Lazio. Derby adalah derby. Ini laga spesial. Menang tidak akan membantu kami juara. Tapi, bisa mengurangi penderitaan kami,” ucap Pioli, dilansir football-italia.
Perjumpaan kali ini agak berbeda dengan musim 2014/2015. Ketika itu Derby della Capitale sangat memengaruhi posisi kedua tim. Siapa yang menang bisa mendapat tiket otomatis Liga Champions. Jatah itu akhirnya direbut Roma, dan Lazio harus puas berakhir di posisi tiga.
Kali ini Lazio hampir mustahil masuk tiga besar. Mereka ada di posisi delapan, dengan 42 angka, atau terpisah 18 angka dari zona Liga Champions. Tapi, itu tidak menyurutkan tekad Lucas Biglia dkk untuk menjinakan pasukan Serigala.
“Sepak bola penuh kejutan. Derby selalu berbeda dengan pertandingan lain, dan kadang jadi tidak relevan. Kami menghormati AS Roma. Tapi, kami ingin menantang mereka hingga akhir. Setiap bola bisa saja sangat menentukan,”
Sialnya, Lazio dihadapkan masalah pelik. Pioli tidak bisa memainkan gelandang Sergej Milinkovic-Savic dan bek Dusan Basta. Keduanya masih belum bugar. Stefan Radu, Ricardo Kishna, Abdoullay Konko dan Stefan de Vrij juga absen karena cedera. Dan, Senad Lulic menjalani skorsing.
Kendala lainnya adalah kondisi psikologis pemain. Pasalnya, Lazio telah melewati dua laga terbaru tanpa kemenangan. “Saya melihat sikap dan konsentrasi tepat yang ditunjukan pemain saat latihan. Ada beberapa pemain yang absen. Tapi, saya yakin yang turun, bisa menutupinya,” pungkas Pioli.
Sementara itu, Roma menegaskan siap memangsa tetanggannya. Soalnya, hasil positif bisa menjaga peluang meramaikan Liga Champions musim depan. Apalagi, ini disinyalir derby terakhir kapten Francesco Totti.
Namun, duel keduanya dipercaya akan minim penonton. Jumlahnya diperkirakan tidak lebih dari 30.000 orang. Konon ini sebagai aksi boycott memprotes terlalu ketatnya keamanan di Olimpico.
Perkiraan pemain
Lazio (4-3-3): Marchetti; Patric, Hoedt, Bisevac, Braafheid; Parolo, Biglia, Milinkovic-Savic; Candreva, Matri, Felipe Anderson.
Roma (4-3-3): Szczesny; Florenzi, Rudiger, Manolas, Digne; Nainggolan, Pjanic, Perotti; Salah, El Shaarawy, Dzeko.
(mir)