Atlet Olimpiade Inggris Bela Sharapova Mati-matian

Kamis, 07 April 2016 - 22:16 WIB
Atlet Olimpiade Inggris...
Atlet Olimpiade Inggris Bela Sharapova Mati-matian
A A A
LONDON - Maria Sharapova mendapat bala bantuan di tengah kasus doping yang menimpanya. Atlet bulu tangkis Britania Raya Susan Egelstaff menilai insiden yang menimpa petenis cantik asal Rusia bukan berarti tak menghormati semangat olahraga.

Sharapova terbukti gagal tes doping di Australia Terbuka 2016 usai mengonsumsi Meldonium. Ia mengaku tak tahu jika obat tersebut sudah dilarang Badan Anti Doping Dunia (WADA) kendati rilis soal obat terlarang terbaru sudah dikirim jauh-jauh hari.

Akibatnya, Sharapova pun dilarang tampil mengikuti berbagai turnamen hingga penyelidikian selesai oleh Federasi Tenis Internasional (ITF). Kabar terakhir menyebutkan Federasi Tenis Rusia (RTF) bakal menggelar sidang dengar pendapat atlet andalannya Juni mendatang.

Menanggapi insiden Sharapova, Egelstaff yang jadi kontingen Britania Raya di Olimpiade 2012 lalu memberi pembelaan. Menurutnya, apa yang dilakukan mantan petenis nomor satu dunia tak sepenuhnya salah.

"Ketika Maria Sharapova dinyatakan positif meldonium, reaksinya muncul dengan cepat dan sengit. Protes semakin fokus pada fakta dia telah menggunakan meldonium. Ia dilaporkan diresepkan oleh dokter selama satu dekade tanpa kebutuhan medis yang jelas soal obatnya, bukan fakta ia gagal tes doping," jelasnya dikutip Reuters.

"Hukum moralitas sedang menonjol untuk mengutuk Sharapova dengan alasan menggunakan obat tersebut untuk meningkatkan kualitas kinerja. Hukuman ini terus terang membuat saya kagum dan tertegun. Ada orang-orang dengan jumlah yang luar biasa percaya diri memenuhi syarat untuk menilai apa yang secara moral dapat diterima dalam olahraga," sindirnya.

Egelstaff menambahkan, apa yang menimpa Sharapova hampir mirip dengan kasusnya di Olimpiade 2012 lalu. "Selama kualifikasi untuk London 2012, saya punya sakit parah di kaki saya. Saya mendapat suntikan kortison dan dalam waktu 24 jam langsung bebas dari rasa sakit," tambahnya.

"Injeksi ini adalah hal yang dilarang sebab meningkatkan kinerja. Tapi tanpa itu, saya tidak yakin bisa terus bermain. Dan dengan hal itu, saya bisa memenuhi syarat untuk masuk tim Britania Raya," pungkasnya.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1289 seconds (0.1#10.140)