Berseteru Dengan Pelatih, Dejan Lovren Ogah Minta Maaf
A
A
A
ZAGREB - Dejan Lovren menegaskan ogah meminta maaf pada Pelatih Timnas Kroasia, Ante Cacic dan mengaku tak bersalah. Ia pun tidak peduli apakah akan dibawa ke putaran final Piala Eropa 2016 atau tidak.
Pemain belakang Liverpool itu sebelumnya dinyatakan melakukan tindakan indisipliner. Ia dengan sengaja meninggalkan sesi latihan lebih awal jelang pertandingan persahabatan melawan Hongaria.
Namun, Lovren menolak tudingan tersebut dan mempertanyakan metode latihan yang diberikan Cacic. Tak ayal, posisinya di daftar pemain Kroasia pun terancam.
"Saya tak akan meminta maaf. Saya akan tetap berangkat ke Prancis sebagai pemain atau tidak," tegasnya dilansir Sportske Novosti, Senin (11/4/2016).
Lovren mengaku selama ini dirugikan dengan banyaknya pemberitaan di koran yang dianggapnya tak utuh menyajikan fakta yang terjadi. "Saya selalu marah dengan media cetak yang memberitakan setengah kebenaran. Jadi, yang sesungguhnya terjadi pelatih kebugaran meminta saya untuk pemanasan 10 sampai 15 menit. Saya mengiyakan dan melakukannya. Setelah 15 menit, saya tinggal di sana untuk sementara waktu, tapi karena kondisi dingin dan saya tak memiliki jaket akhirnya saya kembali duduk di bangku cadangan," ungkap Lovren.
Kemudian, lanjutnya, pelatih kebugaran menghampiri dan bertanya, mengapa duduk kembali? "Saya bilang padanya kalau pemanasan saya sudah selesai. Dan dia mengatakan hal itu paca Cacic."
Menurutnya cara Cacic melatih terasa aneh. "Dengar, tak ada pelatih di dunia yang melakukan pemanasan, seperti juga di Liverpool setelah 15 menint pemanasan Anda diminta kembali ke lapangan atau bangku cadangan."
Lovren menuding Cacic telah berbohong padanya soal pertandingan di Budapest. Lovren dikatakan tak bisa bermain karena kondisi fisiknya tak menunjang.
"Saya diberitahu akan dimainkan di babak kedua. Saya sudah siap dan pelatih mengatakan kalau semua pemain mendapatkan kesempatan yang sama. Kemudian Darijo Srna datang dua jam sebelum pertandingan dan mendapatkan kabar kalau saya tak dimainkan. Saya tak mau arogan, tapi Cacic mengatakan pada saya akan bermain 45 menit."
Pemain belakang Liverpool itu sebelumnya dinyatakan melakukan tindakan indisipliner. Ia dengan sengaja meninggalkan sesi latihan lebih awal jelang pertandingan persahabatan melawan Hongaria.
Namun, Lovren menolak tudingan tersebut dan mempertanyakan metode latihan yang diberikan Cacic. Tak ayal, posisinya di daftar pemain Kroasia pun terancam.
"Saya tak akan meminta maaf. Saya akan tetap berangkat ke Prancis sebagai pemain atau tidak," tegasnya dilansir Sportske Novosti, Senin (11/4/2016).
Lovren mengaku selama ini dirugikan dengan banyaknya pemberitaan di koran yang dianggapnya tak utuh menyajikan fakta yang terjadi. "Saya selalu marah dengan media cetak yang memberitakan setengah kebenaran. Jadi, yang sesungguhnya terjadi pelatih kebugaran meminta saya untuk pemanasan 10 sampai 15 menit. Saya mengiyakan dan melakukannya. Setelah 15 menit, saya tinggal di sana untuk sementara waktu, tapi karena kondisi dingin dan saya tak memiliki jaket akhirnya saya kembali duduk di bangku cadangan," ungkap Lovren.
Kemudian, lanjutnya, pelatih kebugaran menghampiri dan bertanya, mengapa duduk kembali? "Saya bilang padanya kalau pemanasan saya sudah selesai. Dan dia mengatakan hal itu paca Cacic."
Menurutnya cara Cacic melatih terasa aneh. "Dengar, tak ada pelatih di dunia yang melakukan pemanasan, seperti juga di Liverpool setelah 15 menint pemanasan Anda diminta kembali ke lapangan atau bangku cadangan."
Lovren menuding Cacic telah berbohong padanya soal pertandingan di Budapest. Lovren dikatakan tak bisa bermain karena kondisi fisiknya tak menunjang.
"Saya diberitahu akan dimainkan di babak kedua. Saya sudah siap dan pelatih mengatakan kalau semua pemain mendapatkan kesempatan yang sama. Kemudian Darijo Srna datang dua jam sebelum pertandingan dan mendapatkan kabar kalau saya tak dimainkan. Saya tak mau arogan, tapi Cacic mengatakan pada saya akan bermain 45 menit."
(bbk)