Legenda Ingatkan Vinales, Yamaha Cuma Anak Emaskan Rossi

Selasa, 12 April 2016 - 16:03 WIB
Legenda Ingatkan Vinales,...
Legenda Ingatkan Vinales, Yamaha Cuma Anak Emaskan Rossi
A A A
TEXAS - Isu ketertarikan Yamaha pada Maverick Vinales membuat legenda Suzuki, Kevin Schwantz angkat bicara. Legenda yang sukses bersama Suzuki di era 1990-an menilai juniornya akan melewati proses adaptasi yang sulit untuk berduet dengan Valentino Rossi.

Vinales diisukan jadi pendamping Rossi menyusul isu kepindahan Jorge Lorenzo ke Ducati. Jika Lorenzo jadi hengkang musim depan, maka Vinales yang ditunjuk Yamaha sebagai rekan baru The Doctor hingga 2018 mendatang.

Melihat kondisi itu, Schwantz yang pernah membawa Suzuki juara kelas 500cc menilai baiknya Vinales berpikir ulang tawaran tersebut. Pasalnya, tim sekelas Yamaha dinilai hanya membuat motor sesuai standar pembalap yang lebih punya nama.

"Maverick adalah pembalap yang besar. Dia bisa melakukannya di manapun dia berada. Satau-satunya masalah adalah dia sudah punya tempat di Suzuki, khususnya tahun ini di mana ia jadi pembalap utama. Dia jadi pembalap tercepat di komputer dalam setiap sesi. Selain itu dia masih muda dan bisa menandai kinerjanya di Suzuki," ucap Schwantz dikutip AS, Selasa (12/4/2016).

"Jika dia ke Yamaha, dia harus mengubah setting motor agar sesuai gayanya. Motor ini sangat sulit untuk dibawa, sangat tidak nyaman dan tidak konsisten. Jika Valentino dan Jorge mesti susah payah, saya tak bisa membayangkan betapa sulitnya motor itu,"

"Saya selalu berpikir hal yang sama soal fakta pindah tim. Jika saya pergi ke Yamaha, ada Wayne Rainey yang selalu jadi percontohan pertama dan dia akan diatur untuk mengikutinya dan saya tidak suka sebab akan jadi tahun yang sulit. Anda bisa khawatir soal apakah itu kompetitif atau tidak, saya paham bahwa sebagai pembalap tentu ingin motor yang terbaik. Suzuki sudah menunjukkannya tahun lalu di mana mereka bisa bersaing," katanya

Schwantz pun memberi perbandingan andai Vinales pindah ke Yamaha atau Honda sekalipun. Sebab di dua tim tersebut, ada dua pembalap besar yakni Rossi dan Marquez yang sudah tentu punya setting motor juara dan akan diterapkan di semua motor.

"Jika ke Honda, anda akan selalu jadi pembalap nomor dua setelah Marquez. Jika Anda pergi ke Yamaha, anda akan jadi nomor dua setelah Valentino kecuali anda bisa menang terus-menerus. Itu memang keputusan yang sulit,"

"Sebagai pembalap Suzuki sepanjang karir saya, saya senang bisa bertahan sebab akan banyak waktu untuk bersama. Saya tahu betapa bagusnya dia dan Suzuki. Itu akan jadi tim yang lebih kecil dan butuh waktu lama untuk berkembang, tapi itu bagus," pungkasnya.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8237 seconds (0.1#10.140)