PSSI Tagih Janji Pemerintah Cabut SK Pembekuan
A
A
A
JAKARTA - PSSI merespons positif kemenangan La Nyalla Mattalitti dalam praperadilan atas Kejati Jawa Timur terkait kasus dana hibah Bank Jatim, Selasa (12/4). Lewat Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI, Erwin Dwi Budiawan, keputusan itu berdampak positif bagi keberlangsungan organisasi tertinggi sepak bola Indonesia tersebut.
Atas putusan tersebut, PSSI pun menyambut baik hal itu. Erwin berharap, setelah status tersangka La Nyalla menjadi tidak sah juga berdampak positif bagi PSSI.
"Alhamdulilah, status pak La Nyalla sudah dinyatakan sebagai pihak yang benar oleh praperadilan. PSSI sebetulnya terus berjalan seperti biasa selama kasus itu berjalan, walau tidak bisa dimungkiri harus berjalan tidak normal," ungkap Erwin.
Setelah adanya kabar baik terkait La Nyalla, Erwin yang membawahi bidang kompetisi di PSSI, berharap pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menepati janjinya untuk mencabut Surat Keputusan (SK) pembekuan PSSI pada April ini. Di mana rencana pencabutan SK pembekuan itu pada April ini, sempat berembus pada bulan sebelumnya.
"Sampai saat ini yang kami masih tunggu adalah janji dari pemerintah. Yang berencana untuk mencabut SK pembekuan sanksi PSSI pada bulan April ini. Semoga saja janji itu bisa segera dilakukan, karena saat ini waktu yang dijanjikan sudah berjalan," papar Erwin yang berdampingan dengan Hinja Panjaitan bertindak sebagai Waketum PSSI.
Tidak hanya di pusat, sambutan positif dikabulkannya permohonan praperadilan La Nyalla juga datang dari pengurus PSSI daerah. Salah satunya dari Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Bangka Belitung (Babel). Ke depan, mereka berharap persoalan ini tidak lagi membuat sepak bola Indonesia terus dalam persoalan. Pemerintah dan PSSI diharapkan bisa saling sinergi, untuk kebaikan sepak bola Indonesia ke depan.
"Mari sama-sama kita bangun sepak bola di negeri yang kita cintai ini agar semakin maju. Beri kesempatan untuk kepengurusan PSSI sekarag ini berkarya memajukan sepak bola Indonesia tanpa ada syarat dan embel-embel yang tidak bisa diterima akal sehat. Karena yang penting kerja nyata untuk membangun sepak bola itu sendiri," papar Sekretaris Asprov Babel, Yuri Irsano.
Atas putusan tersebut, PSSI pun menyambut baik hal itu. Erwin berharap, setelah status tersangka La Nyalla menjadi tidak sah juga berdampak positif bagi PSSI.
"Alhamdulilah, status pak La Nyalla sudah dinyatakan sebagai pihak yang benar oleh praperadilan. PSSI sebetulnya terus berjalan seperti biasa selama kasus itu berjalan, walau tidak bisa dimungkiri harus berjalan tidak normal," ungkap Erwin.
Setelah adanya kabar baik terkait La Nyalla, Erwin yang membawahi bidang kompetisi di PSSI, berharap pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menepati janjinya untuk mencabut Surat Keputusan (SK) pembekuan PSSI pada April ini. Di mana rencana pencabutan SK pembekuan itu pada April ini, sempat berembus pada bulan sebelumnya.
"Sampai saat ini yang kami masih tunggu adalah janji dari pemerintah. Yang berencana untuk mencabut SK pembekuan sanksi PSSI pada bulan April ini. Semoga saja janji itu bisa segera dilakukan, karena saat ini waktu yang dijanjikan sudah berjalan," papar Erwin yang berdampingan dengan Hinja Panjaitan bertindak sebagai Waketum PSSI.
Tidak hanya di pusat, sambutan positif dikabulkannya permohonan praperadilan La Nyalla juga datang dari pengurus PSSI daerah. Salah satunya dari Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Bangka Belitung (Babel). Ke depan, mereka berharap persoalan ini tidak lagi membuat sepak bola Indonesia terus dalam persoalan. Pemerintah dan PSSI diharapkan bisa saling sinergi, untuk kebaikan sepak bola Indonesia ke depan.
"Mari sama-sama kita bangun sepak bola di negeri yang kita cintai ini agar semakin maju. Beri kesempatan untuk kepengurusan PSSI sekarag ini berkarya memajukan sepak bola Indonesia tanpa ada syarat dan embel-embel yang tidak bisa diterima akal sehat. Karena yang penting kerja nyata untuk membangun sepak bola itu sendiri," papar Sekretaris Asprov Babel, Yuri Irsano.
(aww)