Campos Racing: Ingat, Rio Haryanto Kalahkan Vandoorne Dua Kali
A
A
A
VALENCIA - Rivalitas Rio Haryanto dan Stoffel Vandoorne yang berlanjut di Formula 1 membuat Campos Racing angkat suara. Tim asal Spanyol membela mantan pembalapnya di ajang GP2 dengan menyebut pernah mengalahkan pembalap Belgia sebanyak dua kali.
Pada 2015, Rio dan Vandoorne bersaing ketat di GP2. Kedua pembalap belia itu saling mengalahkan di Grand Prix Bahrain dan Austria. Rio saat itu sukses mengasapi Vandoorne saat sprint race yang sebelumnya kalah di feature race.
Namun secara total, Vandoorne keluar sebagai juara hasil tujuh kemenangan dan 15 naik podium dari 11 seri balap. Sementara Rio bercokol di posisi empat usai meraih tiga kemenangan dan lima kali naik podium.
Persaingan keduanya berlanjut di kelas tertinggi yakni Formula 1 musim 2016. Rio membela Manor Racing, sementara Vandoorne direkrut tim yang lebih elit yakni McLaren namun cuma sebagai pembalap cadangan untuk Jenson Button dan Fernando Alonso.
Rio dan Vandoorne mengawali pertarungan pertamanya di Grand Prix Bahrain 4 April lalu. Vandoorne yang diturunkan menggantikan peran Alonso yang diharuskan absen balapan, berhasil meraih poin pertama dengan langsung finis di posisi sepuluh. Sementara Rio cuma menempati peringkat 17.
Hasil balapan keduanya memunculkan anggapan bahwa Rio cuma 'beruntung' bisa berlaga di F1. Ketimbang rekan setimnya Pascal Wehrlein yang memang punya bakat, status pay driver Rio kembali jadi bahan pembicaraan.
Namun hal itu membuat Campos Racing buka suara. Mereka mengingatkan, biar bagaimanapun Rio sudah pernah mengalahkan Vandoorne dalam beberapa balapan penting sehingga tak pantas diremehkan.
"Dia adalah seorang pria yang bisa dibandingkan dengan Vandoorne dan sudah mengalahkannya dua kali," ucap Campos dalam surat kabar El Confidencial Spanyol seperti dikutip Grandprix, Rabu (13/4/2016).
"Vandoorne adalah salah satu yang berbakat, semua orang di dunia ini menerima kenyataan dia punya sesuatu (bakat). Tapi Rio adalah satu-satunya pembalap yang bisa mengalahkan dia secara head-to-head,"
Campos menegaskan, status pay driver Rio pun sebenarnya bukan berarti dia balapan di F1 tanpa bakat. "Dia datang berkat dukungan sponsor, tapi dia bukan pay driver. Maldonado iya, tapi tidak untuk Rio," pungkasnya.
Rio dan Vandoorne bisa saja kembali bertarung di Grand Prix China akhir pekan nanti. Rio sudah jelas diturunkan Manor Racing, namun rivalnya mesti memastikan kondisi Alonso terlebih dahulu yang terakhir dikabarkan sedang menanti hasil tes medisnya akibat insiden Grand Prix Australia.
Pada 2015, Rio dan Vandoorne bersaing ketat di GP2. Kedua pembalap belia itu saling mengalahkan di Grand Prix Bahrain dan Austria. Rio saat itu sukses mengasapi Vandoorne saat sprint race yang sebelumnya kalah di feature race.
Namun secara total, Vandoorne keluar sebagai juara hasil tujuh kemenangan dan 15 naik podium dari 11 seri balap. Sementara Rio bercokol di posisi empat usai meraih tiga kemenangan dan lima kali naik podium.
Persaingan keduanya berlanjut di kelas tertinggi yakni Formula 1 musim 2016. Rio membela Manor Racing, sementara Vandoorne direkrut tim yang lebih elit yakni McLaren namun cuma sebagai pembalap cadangan untuk Jenson Button dan Fernando Alonso.
Rio dan Vandoorne mengawali pertarungan pertamanya di Grand Prix Bahrain 4 April lalu. Vandoorne yang diturunkan menggantikan peran Alonso yang diharuskan absen balapan, berhasil meraih poin pertama dengan langsung finis di posisi sepuluh. Sementara Rio cuma menempati peringkat 17.
Hasil balapan keduanya memunculkan anggapan bahwa Rio cuma 'beruntung' bisa berlaga di F1. Ketimbang rekan setimnya Pascal Wehrlein yang memang punya bakat, status pay driver Rio kembali jadi bahan pembicaraan.
Namun hal itu membuat Campos Racing buka suara. Mereka mengingatkan, biar bagaimanapun Rio sudah pernah mengalahkan Vandoorne dalam beberapa balapan penting sehingga tak pantas diremehkan.
"Dia adalah seorang pria yang bisa dibandingkan dengan Vandoorne dan sudah mengalahkannya dua kali," ucap Campos dalam surat kabar El Confidencial Spanyol seperti dikutip Grandprix, Rabu (13/4/2016).
"Vandoorne adalah salah satu yang berbakat, semua orang di dunia ini menerima kenyataan dia punya sesuatu (bakat). Tapi Rio adalah satu-satunya pembalap yang bisa mengalahkan dia secara head-to-head,"
Campos menegaskan, status pay driver Rio pun sebenarnya bukan berarti dia balapan di F1 tanpa bakat. "Dia datang berkat dukungan sponsor, tapi dia bukan pay driver. Maldonado iya, tapi tidak untuk Rio," pungkasnya.
Rio dan Vandoorne bisa saja kembali bertarung di Grand Prix China akhir pekan nanti. Rio sudah jelas diturunkan Manor Racing, namun rivalnya mesti memastikan kondisi Alonso terlebih dahulu yang terakhir dikabarkan sedang menanti hasil tes medisnya akibat insiden Grand Prix Australia.
(bep)