Kalah dari Lin Dan, Ihsan Maulana Termotivasi
A
A
A
SINGAPURA - Atlet bulu tangkis muda Indonesia, Ihsan Maulana Mustofa mendapatkan pelajaran berharga di ajang di Singapura Terbuka 2016. Kalah dari salah satu pemain top China, Lin Dan tak membuatnya patah semangat. Sebaliknya ia makin termotivasi memperbaiki performa.
Dalam pertemuan selama ini Ihsan memang selalu gagal membendung Lin Dan. Kali pertama kedua pemain ini bentrok di Hong Kong Terbuka dan Ihsan bisa memberikan perlawanan sengit sebelum akhirnya kalah 17-21, 21-15, 14-21.
Dendam coba dibalaskan Ihsan di Singapura. Sayanya pengalaman berbicara di Singapore Indoor Stadium, Rabu (13/4/2016). Ihsan pun kembali menyerah dua game langsung 16-21,19-21.
Usai laga, seperti dikutip Badmintonindonesia, Ihsan menuturkan kalau penampilannya kali ini sangat ragu-ragu. "Di pertemuan sebelumnya, saya lebih berani. Di Hong Kong, saya merasa sedang berada di peak performance saya. Dari awal tahun saya seperti kehilangan momen, sering kalah di babak-babak awal. Saya harus mengembalikan rasa percaya diri saya,” ungkapnya.
Sepanjang pertandingan Ihsan kerap melakukan kesalahan sendiri dengan banyak salah mengembalikan bola. Ia lupa kalau Lin Dan adalah pemain kidal. "Kebiasaan seperti itu, walaupun sudah diingat-ingat kalau dia kidal, tetapi di tengah-tengah permainan pasti kadang lupa. Kebiasaan ini juga sering dialami pemain lainnya. Saya juga masih enggak bisa jaga poin, padahal sudah leading. Saya masih terlalu gampang buang poin,” lanjut Ihsan.
Sebagai evaluasi, Ihsan ingin lebih meningkatkan kualitas latihannya sehari-hari di Pelatnas Cipayung. Ihsan juga mengaku terpacu akan prestasi rekan-rekannya, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting yang belakangan sering membuat kejutan di turnamen kelas atas.
“Teman-teman saya di kelas super series mereka sudah bisa unjuk gigi, berarti saya pun bisa. Kami kan latihan bareng-bareng, jadi peluang saya juga terbuka. Bukannya mereka bagus dan saya jadi iri, tidak seperti itu, tapi saya jadi berpikir positif dan pasti saya bisa,” pungkas Ihsan, pemain asal Tasikmalaya, Jawa Barat.
Dalam pertemuan selama ini Ihsan memang selalu gagal membendung Lin Dan. Kali pertama kedua pemain ini bentrok di Hong Kong Terbuka dan Ihsan bisa memberikan perlawanan sengit sebelum akhirnya kalah 17-21, 21-15, 14-21.
Dendam coba dibalaskan Ihsan di Singapura. Sayanya pengalaman berbicara di Singapore Indoor Stadium, Rabu (13/4/2016). Ihsan pun kembali menyerah dua game langsung 16-21,19-21.
Usai laga, seperti dikutip Badmintonindonesia, Ihsan menuturkan kalau penampilannya kali ini sangat ragu-ragu. "Di pertemuan sebelumnya, saya lebih berani. Di Hong Kong, saya merasa sedang berada di peak performance saya. Dari awal tahun saya seperti kehilangan momen, sering kalah di babak-babak awal. Saya harus mengembalikan rasa percaya diri saya,” ungkapnya.
Sepanjang pertandingan Ihsan kerap melakukan kesalahan sendiri dengan banyak salah mengembalikan bola. Ia lupa kalau Lin Dan adalah pemain kidal. "Kebiasaan seperti itu, walaupun sudah diingat-ingat kalau dia kidal, tetapi di tengah-tengah permainan pasti kadang lupa. Kebiasaan ini juga sering dialami pemain lainnya. Saya juga masih enggak bisa jaga poin, padahal sudah leading. Saya masih terlalu gampang buang poin,” lanjut Ihsan.
Sebagai evaluasi, Ihsan ingin lebih meningkatkan kualitas latihannya sehari-hari di Pelatnas Cipayung. Ihsan juga mengaku terpacu akan prestasi rekan-rekannya, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting yang belakangan sering membuat kejutan di turnamen kelas atas.
“Teman-teman saya di kelas super series mereka sudah bisa unjuk gigi, berarti saya pun bisa. Kami kan latihan bareng-bareng, jadi peluang saya juga terbuka. Bukannya mereka bagus dan saya jadi iri, tidak seperti itu, tapi saya jadi berpikir positif dan pasti saya bisa,” pungkas Ihsan, pemain asal Tasikmalaya, Jawa Barat.
(bbk)