Renungan HUT PSSI: Atep Prihatin Sepak Bola Indonesia di Ambang Kehancuran Akibat Egoisme Pemimpin
A
A
A
BANDUNG - Sepak bola Indonesia berada di titik nadir setelah PSSI dibekukan dan FIFA menjatuhkan sanksi kepada Indonesia. Hingga kini, tak ada penyelesaian nyata untuk membangun sepak bola nasional. Bahkan Kisruh PSSI dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi semakin dalam.
Situasi itu membuat Kapten Persib Bandung Atep Rizal prihatin. Penyerang sayap kelahiran Cianjur, Jawa Barat, 5 Juni 1985, itu berharap semua pihak yang bertikai segera berdamai. Hari ulang Tahun (HUT) PSSI ke-86 yang jatuh hari ini, Selasa, 19 April 2016, kata Atep, bisa dijadikan momentum untuk menyatukan pikiran dan sikap demi kemajuan sepak bola nasional dan membangun kembali kejayaan Indonesia dalam kebersamaan.
"Jangan mengedepankan ego yang justru membuat sepak bola Indonesia semakin tidak menentu. Kalau ego dikedepankan, otomatis sepak bola kita akan semakin hancur," kata Atep di Stadion Persib, Kota Bandung, Selasa (19/4/2016).
Dampak kekisruhan sudah terlihat dalam peringkat FIFA. Ranking Indonesia terus melorot hingga urutan 185 dalam daftar peringkat dunia yang dikeluarkan FIFA bukan April 2016 ini. Sebelumnya di bulan Maret, ranking Indonesia terdampar di peringkat 179 dengan kepemilikan 88 poin. (Baca juga: PSSI Masih Dibekukan, Peringkat FIFA Indonesia Terus Terjun Bebas).
"Kita lihat sekarang, selama setahun ini sepakbola kita semakin turun. Harusnya ini dijadikan pelajaran oleh PSSI dan pemerintah karena sepak bola ini butuh persatuan," ungkapnya.
Atep mengatakan, PSSI dan Menpora adalah dua kesatuan yang harusnya utuh. Keduanya saling membutuhkan dan harusnya bersinergi. "Kalau tidak mau bersatu, kita siap-siap saja untuk semakin hancur. Jadi harapan besarnya adalah dalam HUT PSSI ini sanksi dicabut, serta pemerintah dan PSSI bersatu untuk membangun sepak bola Indonesia," tandasnya.
Situasi itu membuat Kapten Persib Bandung Atep Rizal prihatin. Penyerang sayap kelahiran Cianjur, Jawa Barat, 5 Juni 1985, itu berharap semua pihak yang bertikai segera berdamai. Hari ulang Tahun (HUT) PSSI ke-86 yang jatuh hari ini, Selasa, 19 April 2016, kata Atep, bisa dijadikan momentum untuk menyatukan pikiran dan sikap demi kemajuan sepak bola nasional dan membangun kembali kejayaan Indonesia dalam kebersamaan.
"Jangan mengedepankan ego yang justru membuat sepak bola Indonesia semakin tidak menentu. Kalau ego dikedepankan, otomatis sepak bola kita akan semakin hancur," kata Atep di Stadion Persib, Kota Bandung, Selasa (19/4/2016).
Dampak kekisruhan sudah terlihat dalam peringkat FIFA. Ranking Indonesia terus melorot hingga urutan 185 dalam daftar peringkat dunia yang dikeluarkan FIFA bukan April 2016 ini. Sebelumnya di bulan Maret, ranking Indonesia terdampar di peringkat 179 dengan kepemilikan 88 poin. (Baca juga: PSSI Masih Dibekukan, Peringkat FIFA Indonesia Terus Terjun Bebas).
"Kita lihat sekarang, selama setahun ini sepakbola kita semakin turun. Harusnya ini dijadikan pelajaran oleh PSSI dan pemerintah karena sepak bola ini butuh persatuan," ungkapnya.
Atep mengatakan, PSSI dan Menpora adalah dua kesatuan yang harusnya utuh. Keduanya saling membutuhkan dan harusnya bersinergi. "Kalau tidak mau bersatu, kita siap-siap saja untuk semakin hancur. Jadi harapan besarnya adalah dalam HUT PSSI ini sanksi dicabut, serta pemerintah dan PSSI bersatu untuk membangun sepak bola Indonesia," tandasnya.
(sha)