Promotor Kesal Duel Pacquiao vs Bradley III Tidak Laku
A
A
A
LAS VEGAS - Bos Top Rank Promotion Bob Arum mengaku duel terakhir Manny Pacquiao versus Timothy Bradley tidak memberi banyak keuntungan. Penjualan pay-per-view (PPV) yang mencapai 400 ribu belum memuaskan pria berusia 84 tahun tersebut.
Duel yang berlangsung di MGM Grand Garden Arena, 9 April lalu jadi yang terakhir untuk Pacquiao. Ia menang angka mutlak atas lawan asal Amerika Serikay yang dibuatnya mencium kanvas dua kali.
Arum mengatakan kepada ESPN, penjualan PPV trilogi Pacquiao vs Bradley Jr hanya mampu menjual 400 ribu. Jumlah tersebut dinilai cukup buruk untuk duel petinju sekelas Pacquiao.
"Itu akan bertambah, tapi akan lebih dekat sekitar 400 ribu PPV ketimbang 500 ribu. Cukup buruk," katanya dikutip ABS-CBN, Kamis (21/4/2016).
Jika menilik catatan PPV Pacquiao, maka pendapatan duel melawan Bradley Jr jadi yang terburuk untuk Pacquiao sejak 2008. Ketika melawan David Diaz delapan tahun lalu, PPV yang terjual cuma sebanyak 250 ribu.
"Ya, itu kehilangan banyak uang. Itu bukan salah satu yang tersukses untuk kami. Itu terjadi. Kami punya lelaki yang besar. Apakah saya senang? Tidak," sesalnya.
Arum menilai, kontroversi LGBT yang diciptakan Pacquiao beberapa waktu lalu jadi penyebab utamanya. "Tentu saja, serangan balik dari Manny kepada kaum gay membunuh kami. Itu cukup menyakitkan," tambahnya.
Jika menilik pertarungan melawan Mayweather Jr yang mampu menjual 4,4 juta PPV, jelas duel melawan Bradley mengalami kemunduran. Arum menambahkan, rendahnya minat penonton menyaksikan duel versus Bradley tak lepas karena sudah kecewa menyaksikan mega duel kontra The Money yang dianggap membosankan.
"Tapi saya pikir itu juga karena kurangnya minat terhadap pertarungan, sebagai reaksi dari pertarungan Mayweather-Pacquiao. Ini adalah reaksi seperti yang dialami Mayweather, dia juga mendapat ganjarannya," pungkasnya.
Sebelumnya, pertarungan terakhir Mayweather Jr versus Andre Berto juga cuma menjual 400 ribu PPV. Berto menilai hal itu diakibatkan gaya bertarung lawannya ketika menghadapi Pacquiao di MGM Grand Garden Arena 2 Mei 2015 lalu. (Baca Juga: Duel Tak Laku, Andre Berto Semprot Mayweather Jr)
Duel yang berlangsung di MGM Grand Garden Arena, 9 April lalu jadi yang terakhir untuk Pacquiao. Ia menang angka mutlak atas lawan asal Amerika Serikay yang dibuatnya mencium kanvas dua kali.
Arum mengatakan kepada ESPN, penjualan PPV trilogi Pacquiao vs Bradley Jr hanya mampu menjual 400 ribu. Jumlah tersebut dinilai cukup buruk untuk duel petinju sekelas Pacquiao.
"Itu akan bertambah, tapi akan lebih dekat sekitar 400 ribu PPV ketimbang 500 ribu. Cukup buruk," katanya dikutip ABS-CBN, Kamis (21/4/2016).
Jika menilik catatan PPV Pacquiao, maka pendapatan duel melawan Bradley Jr jadi yang terburuk untuk Pacquiao sejak 2008. Ketika melawan David Diaz delapan tahun lalu, PPV yang terjual cuma sebanyak 250 ribu.
"Ya, itu kehilangan banyak uang. Itu bukan salah satu yang tersukses untuk kami. Itu terjadi. Kami punya lelaki yang besar. Apakah saya senang? Tidak," sesalnya.
Arum menilai, kontroversi LGBT yang diciptakan Pacquiao beberapa waktu lalu jadi penyebab utamanya. "Tentu saja, serangan balik dari Manny kepada kaum gay membunuh kami. Itu cukup menyakitkan," tambahnya.
Jika menilik pertarungan melawan Mayweather Jr yang mampu menjual 4,4 juta PPV, jelas duel melawan Bradley mengalami kemunduran. Arum menambahkan, rendahnya minat penonton menyaksikan duel versus Bradley tak lepas karena sudah kecewa menyaksikan mega duel kontra The Money yang dianggap membosankan.
"Tapi saya pikir itu juga karena kurangnya minat terhadap pertarungan, sebagai reaksi dari pertarungan Mayweather-Pacquiao. Ini adalah reaksi seperti yang dialami Mayweather, dia juga mendapat ganjarannya," pungkasnya.
Sebelumnya, pertarungan terakhir Mayweather Jr versus Andre Berto juga cuma menjual 400 ribu PPV. Berto menilai hal itu diakibatkan gaya bertarung lawannya ketika menghadapi Pacquiao di MGM Grand Garden Arena 2 Mei 2015 lalu. (Baca Juga: Duel Tak Laku, Andre Berto Semprot Mayweather Jr)
(mir)