Merasa Dimusuhi, Tyson Siap Pindah dari Inggris ke AS
A
A
A
MANCHESTER - Di balik prestasi mentereng Tyson Fury, ada sekelumit masalah yang sulit dihadapi sang petinju. Raja baru di kelas berat itu mengaku ingin cabut dari negaranya Inggris akibat merasa tak diterima masyarakat.
Tyson yang baru berusia 27 tahun, sudah menyandang predikat raja tinju kelas berat yang direbutnya dari Wladimir Klitschko. Dalam pertarungan 28 November 2015 lalu, ia menang angka mutlak atas petinju Ukraina dan merebut gelar WBA Super, WBO, IBO, dan Ring Heavyweight.
Kini, keduanya bakal menggelar rematch di Manchester Arena, Inggris, 9 Juli mendatang. Dalam sesi konferensi persnya, Tyson membuat keputusan yang cukup mengejutkan untuk didengar pecinta tinju Negeri Ratu Elizabeth. (Baca Juga: Pamer Perut Buncit di Depan Klitschko, Tyson Sebut Dirinya Benci Tinju)
"Saya tidak diterima di negara ini. Saya adalah gipsy dan itulah saya. Saya akan selalu menjadi demikian. Saya akan selalu gendut dan berkulit putih," ucapnya dikutip ESPN, Kamis (28/4/2016).
"Saya juara sekarang dan merasa tetap dikucilkan. Saya akan keluar dari negeri ini. Saya akan pergi ke Amerika di mana seorang juara akan lebih baik,"
"Saya akan pindah ke Los Angeles di mana orang punya kehidupan yang lebih baik. Saya membuat keputusan untuk pergi ke tempat orang yang mengagumi keberhasilan itu pekan lalu," tutupnya.
Terlepas dirinya merupakan petinju muda yang berprestasi, Tyson Fury sempat jadi cibiran masyarakat Inggris ketika berkomentar soal homoseksual dan aborsi. Petinju berjuluk Gypsy King menyebut kaum homoseksual sama saja seperti paedofilia.
Hal itu membuat Tyson sempat berurusan dengan polisi serta didemo kaum yang bersangkutan. Kini, ia pun siap hengkang dari negaranya usai bertarung melawan Klitschko 9 Juli mendatang. (Baca Juga: Karena Sebuah Komentar, Tyson Berurusan dengan Polisi)
Tyson yang baru berusia 27 tahun, sudah menyandang predikat raja tinju kelas berat yang direbutnya dari Wladimir Klitschko. Dalam pertarungan 28 November 2015 lalu, ia menang angka mutlak atas petinju Ukraina dan merebut gelar WBA Super, WBO, IBO, dan Ring Heavyweight.
Kini, keduanya bakal menggelar rematch di Manchester Arena, Inggris, 9 Juli mendatang. Dalam sesi konferensi persnya, Tyson membuat keputusan yang cukup mengejutkan untuk didengar pecinta tinju Negeri Ratu Elizabeth. (Baca Juga: Pamer Perut Buncit di Depan Klitschko, Tyson Sebut Dirinya Benci Tinju)
"Saya tidak diterima di negara ini. Saya adalah gipsy dan itulah saya. Saya akan selalu menjadi demikian. Saya akan selalu gendut dan berkulit putih," ucapnya dikutip ESPN, Kamis (28/4/2016).
"Saya juara sekarang dan merasa tetap dikucilkan. Saya akan keluar dari negeri ini. Saya akan pergi ke Amerika di mana seorang juara akan lebih baik,"
"Saya akan pindah ke Los Angeles di mana orang punya kehidupan yang lebih baik. Saya membuat keputusan untuk pergi ke tempat orang yang mengagumi keberhasilan itu pekan lalu," tutupnya.
Terlepas dirinya merupakan petinju muda yang berprestasi, Tyson Fury sempat jadi cibiran masyarakat Inggris ketika berkomentar soal homoseksual dan aborsi. Petinju berjuluk Gypsy King menyebut kaum homoseksual sama saja seperti paedofilia.
Hal itu membuat Tyson sempat berurusan dengan polisi serta didemo kaum yang bersangkutan. Kini, ia pun siap hengkang dari negaranya usai bertarung melawan Klitschko 9 Juli mendatang. (Baca Juga: Karena Sebuah Komentar, Tyson Berurusan dengan Polisi)
(bep)