PSSI: FIFA Cabut Sanksi, Indonesia Main Bola Lagi
A
A
A
JAKARTA - Aristo Pangaribuan mengklaim jika PSSI tetap membutuhkan dukungan pemerintah dan masyarakat saat membenahi berbagai permasalahan baik di lapangan maupun lembaga. Pernyataan itu disampaikan dalam acara Polemik Sindotrijaya dengan topik 'PSSI Main Bola Lagi' di Foodtopia-Food, Coffee, Friends Tebet, Sabtu (14/5/2016) pagi.
"Sekarang saatnya kita membenahi sepak bola kita. Baik di lapangan maupun di lembaga. Kita butuh dukungan pemerintah dan masyarakat," ujar Aristo selaku Direktur Hukum PSSI.
Aristo menambahkan, PSSI sebenarnya sudah mempunyai rencanauntuk membenahi masalah seperti dualisme klub, masalah gaji, dan dualisme kompetisi. Namun pemerintah melalui Kemenpora justru menerbitkan surat pembekuan terhadap PSSI.
Dikatakan lagi, alhasil permasalahan tersebut malah tak terselesaikan. Satu tahun berjalan akhirnya pemerintah resmi mencabut surat pembekuan PSSI dan itu disambut baik oleh FIFA yang juga mencabut sanksi terhadap olahraga sepak bola Indonesia.
Pencabutan sanksi penangguhan terhadap Indonesia dilakukan beberapa saat sebelum kongres digelar. Keputusan tersebut dikeluarkan setelah FIFA mendapat surat dari pemerintah Indonesia. "Beberapa saat lalu sebelum kongres, kami (anggota komite eksekutif FIFA) sudah melakukan pertemuan, dan memutuskan sanksi penangguhan terhadap Indonesia dicabut," ujar Presiden FIFA, Gianni Infantino, saat kongres tahunan ke-66 FIFA di Meksiko.
Sementara itu, Aristo tak menampik jika saat ini masih banyak masalah yang terjadi. Mulai dari duelisme klub dan PSSI, masalah gaji, serta dualisme kompetisi. Karenanya, tambah dia, ini merupakan waktu yang tepat untuk membenahinya.
"PSSI mau benahi saat itu. Tapi karena keburu dibekukan kami tidak bisa. Soal klub memang masih banyak masalah, tak hanya itu saja. Dualisme klub, masalah gajian, karena ada dualisme PSSI, dualisme kompetisi. Dan masalah lain berasal dari internal klub itu sendiri. Nanti masalah itu kami benahi. Yang penting, FIFA telah mencabut sanksi terhadap Indonesia. Kita bisa main bola lagi," tutup Aristo.
Baca juga:
Kabar Gembira, FIFA Cabut Sanksi PSSI
"Sekarang saatnya kita membenahi sepak bola kita. Baik di lapangan maupun di lembaga. Kita butuh dukungan pemerintah dan masyarakat," ujar Aristo selaku Direktur Hukum PSSI.
Aristo menambahkan, PSSI sebenarnya sudah mempunyai rencanauntuk membenahi masalah seperti dualisme klub, masalah gaji, dan dualisme kompetisi. Namun pemerintah melalui Kemenpora justru menerbitkan surat pembekuan terhadap PSSI.
Dikatakan lagi, alhasil permasalahan tersebut malah tak terselesaikan. Satu tahun berjalan akhirnya pemerintah resmi mencabut surat pembekuan PSSI dan itu disambut baik oleh FIFA yang juga mencabut sanksi terhadap olahraga sepak bola Indonesia.
Pencabutan sanksi penangguhan terhadap Indonesia dilakukan beberapa saat sebelum kongres digelar. Keputusan tersebut dikeluarkan setelah FIFA mendapat surat dari pemerintah Indonesia. "Beberapa saat lalu sebelum kongres, kami (anggota komite eksekutif FIFA) sudah melakukan pertemuan, dan memutuskan sanksi penangguhan terhadap Indonesia dicabut," ujar Presiden FIFA, Gianni Infantino, saat kongres tahunan ke-66 FIFA di Meksiko.
Sementara itu, Aristo tak menampik jika saat ini masih banyak masalah yang terjadi. Mulai dari duelisme klub dan PSSI, masalah gaji, serta dualisme kompetisi. Karenanya, tambah dia, ini merupakan waktu yang tepat untuk membenahinya.
"PSSI mau benahi saat itu. Tapi karena keburu dibekukan kami tidak bisa. Soal klub memang masih banyak masalah, tak hanya itu saja. Dualisme klub, masalah gajian, karena ada dualisme PSSI, dualisme kompetisi. Dan masalah lain berasal dari internal klub itu sendiri. Nanti masalah itu kami benahi. Yang penting, FIFA telah mencabut sanksi terhadap Indonesia. Kita bisa main bola lagi," tutup Aristo.
Baca juga:
Kabar Gembira, FIFA Cabut Sanksi PSSI
(sha)