Tanpa Federer, Ada yang Hilang di Roland Garros
A
A
A
PARIS - Ketika Stan Wawrinka, Timea Bacsinszky ky, Martina Hingis, atau Viktorija Golubic masih berkemas kemas di Swiss, jet pribadi Roger Federer sudah mendarat di bandara Paris Orly, Prancis, sepekan sebelum Prancis Terbuka 2016 digelar.
Sang Maestro memang dikenal sangat rapi menyiapkan turnamen yang akan diikutinya. Apalagi sekelas grand slam. Sejak 19 tahun, perengkuh 17 gelar Grand Slam ini tak pernah absen di ajang sekelas Grand Slam. Di kalangan wartawan Swiss, keberangkatan Federer mengukuhkan satu hal, bahwa sang Maestro sudah pulih dari cederanya.
Tapi tiba tiba datang kabar pembatalan itu. "Ah yang betul. Tak mungkin Roger melewatkan Prancis Terbuka, tidak bisa dibayangkan," tutur Timea Bacsinszky.
Mardy Fish, petenis Amerika yang sudah penisun, dalam twitternya, menyarankan agar Prancis Terbuka ditunda. "Kita main golf saja," cuitnya.
Kelakar atau serius, absennya Federer cukup terasa di Roland Garros. Direktur Prancis Terbuka, Guy Forget, bahkan memberikan dispensasi khusus agar Roger Federer tetap bisa tampil di Roland Garros. "Kalau perlu, Roger boleh tampil perdana di hari Selasa," katanya dalam jumpa pers khusus.
Penguluran waktu ini, dimaksdukan agar Roger Federer bisa memiliki waktu lebih banyak untuk memulihkan cideranya. Ivan Ljubicic, pelatih Federer, membenarkan adanya kesepakatan awal pengunduran sehari jadwal Federer, jika ikut Prancis Terbuka.
Roger memang bukan pemegang rekor di Roland Garros, tetapi dia pemain kesayangan para penikmat olah raga tenis di Kota Paris. Ketika merengkuh gelar Prancis Terbuka beberapa tahun lalu, publik tak begitu sabar lagi untuk melihat kemenangan Roger atas Robin Sonderling.
Bahkan saat melawan Gael Monfils di semifinal French Open, Roger Federer lebih dijagokan ketimbang petenis tuan rumah. Di Rome Open dua pekan silam, bahkan ada spanduk besar yang bertuliskan "No Roger No Show" yang dipajang penonton.
Setahun silam, latihan Roger Federer di arena Roland Garros, tak hanya dipadati penonton, tapi juga wartawan. Begitu juga jika Federer tampil di Roland Garros, tribun wartawan selalu penuh. Di tengah karirnya yang mulai redup, pesona Roger Fedrerer tetap ada.
Paul Annacone, mantan pelatih Roger Federer, melihat ada yang tak beres dengan punggung Roger. "Saat di Roma, terlihat bagaimana Federer melindungi punggungnya dalam permainannya. Meski French Open pantulan bola jadi lambat, tak ada gunanya memang untuk tampil di Roland Garros. Keputusannya sudah tepat," kata Paul.
Tahun 2013, Roger, imbuh Paul, tersingkir di babak kedua Wimbledon akibat cidera punggung. "Tidak tampil di Roland Garros adalah upaya untuk tidak cidera lebih serius," katanya.
Setelah semifinal Australia Terbuka, Federer tertarik otot betisnya ketika bermain dengan putri kembarnya. Pulih cidera betis, Federer terserang flu, lalu dikerkah cedera lamanya, sakit punggung. (Baca juga: Tamu Tidak Diundang Hambat Perhelatan Prancis Terbuka)
Sang Maestro memang dikenal sangat rapi menyiapkan turnamen yang akan diikutinya. Apalagi sekelas grand slam. Sejak 19 tahun, perengkuh 17 gelar Grand Slam ini tak pernah absen di ajang sekelas Grand Slam. Di kalangan wartawan Swiss, keberangkatan Federer mengukuhkan satu hal, bahwa sang Maestro sudah pulih dari cederanya.
Tapi tiba tiba datang kabar pembatalan itu. "Ah yang betul. Tak mungkin Roger melewatkan Prancis Terbuka, tidak bisa dibayangkan," tutur Timea Bacsinszky.
Mardy Fish, petenis Amerika yang sudah penisun, dalam twitternya, menyarankan agar Prancis Terbuka ditunda. "Kita main golf saja," cuitnya.
Kelakar atau serius, absennya Federer cukup terasa di Roland Garros. Direktur Prancis Terbuka, Guy Forget, bahkan memberikan dispensasi khusus agar Roger Federer tetap bisa tampil di Roland Garros. "Kalau perlu, Roger boleh tampil perdana di hari Selasa," katanya dalam jumpa pers khusus.
Penguluran waktu ini, dimaksdukan agar Roger Federer bisa memiliki waktu lebih banyak untuk memulihkan cideranya. Ivan Ljubicic, pelatih Federer, membenarkan adanya kesepakatan awal pengunduran sehari jadwal Federer, jika ikut Prancis Terbuka.
Roger memang bukan pemegang rekor di Roland Garros, tetapi dia pemain kesayangan para penikmat olah raga tenis di Kota Paris. Ketika merengkuh gelar Prancis Terbuka beberapa tahun lalu, publik tak begitu sabar lagi untuk melihat kemenangan Roger atas Robin Sonderling.
Bahkan saat melawan Gael Monfils di semifinal French Open, Roger Federer lebih dijagokan ketimbang petenis tuan rumah. Di Rome Open dua pekan silam, bahkan ada spanduk besar yang bertuliskan "No Roger No Show" yang dipajang penonton.
Setahun silam, latihan Roger Federer di arena Roland Garros, tak hanya dipadati penonton, tapi juga wartawan. Begitu juga jika Federer tampil di Roland Garros, tribun wartawan selalu penuh. Di tengah karirnya yang mulai redup, pesona Roger Fedrerer tetap ada.
Paul Annacone, mantan pelatih Roger Federer, melihat ada yang tak beres dengan punggung Roger. "Saat di Roma, terlihat bagaimana Federer melindungi punggungnya dalam permainannya. Meski French Open pantulan bola jadi lambat, tak ada gunanya memang untuk tampil di Roland Garros. Keputusannya sudah tepat," kata Paul.
Tahun 2013, Roger, imbuh Paul, tersingkir di babak kedua Wimbledon akibat cidera punggung. "Tidak tampil di Roland Garros adalah upaya untuk tidak cidera lebih serius," katanya.
Setelah semifinal Australia Terbuka, Federer tertarik otot betisnya ketika bermain dengan putri kembarnya. Pulih cidera betis, Federer terserang flu, lalu dikerkah cedera lamanya, sakit punggung. (Baca juga: Tamu Tidak Diundang Hambat Perhelatan Prancis Terbuka)
(bbk)