Nilai Sejarah Tak Bisa Tergantikan

Selasa, 24 Mei 2016 - 18:00 WIB
Nilai Sejarah Tak Bisa Tergantikan
Nilai Sejarah Tak Bisa Tergantikan
A A A
PARIS - Roland Garros dibangun 1928, sebagai penghargaan empat petenis Perancis, The Famous 4 Musketeer - Jean Borotta, Henri Cocher, Jaques Brugnon dan Rene Lacoste-dalam mempertahankan Piala Davis. Tahun 1927, The Four Musketeer ini berhasil memboyong Piala Davis di Amerika ke Paris.

Saat itu, hanya ada lima lapangan dan seluas hanya 3,5 hektar. Inilah satu-satunya di dunia, kompleks tenis tanah liat yang paling besar. Dan FFT, Federasi Tenis Perancis, menggunakan Roland Garros sebagai tempat penyelenggaraan Grand Slam hingga sekarang.
Nilai Sejarah Tak Bisa Tergantikan

Meskipun dari tahun ke tahun mengalami perluasan, setidaknya dari lima lapangan kini menjadi 25 lapangan, Roland Garros tertinggal dengan ketiga Grand Slam lainnya. Penyebabnya, tak ada lagi tanah yang tersedia di kawasan elit Porte de Autueil. Kawasan ini kini menjadi kawasan elit di Paris.

Setelah upaya pencaplokan jalan tol gagal, panitia juga mencoba meluaskan ke taman di dekatnya, yang juga tidak semulus rencana. Maka, yang bisa dilakukan hanyalah memperluas kapasitas stadion. Salah satu yang akan dirombak total adalah lapangan 1. Stadion ini akan dibangun yang baru.

Sementara centre court Philippe Chatrier akan dipasang atap tahun 2020. "Kapasitas sama, hanya ada atap saja," kata Guy Forget.
Nilai Sejarah Tak Bisa Tergantikan

Selama empat tahun ke depan, belum ada jalan keluar jika hujan tiba-tiba jatuh dari langit, kecuali menunggunya reda. Kompleks indoor di sekitar Paris juga tidak bisa mengatasi masalah ini. "Karena komplek indoor di Paris bukan clay court, tapi hard court," kata Forget.

Bagi penonton dari luar Paris, penundaan karena hujan sangat menyebalkan. Tiket hanya akan dikembalikan penuh jika pertandingan baru berjalan setengah dan turun hujan. Jika pertandingan berjalan 2 jam dan tertunda karena hujan, apa boleh buat, tiket akan hangus.

Kendati tak ada harapan untuk memperluas dan mempercepat pembangunan atap Philippe Chartier, panitia tetap mengenalkan apa yang disebut The New Roland Garros. Perbaikan sana-sini, misalnya, big screen lebih banyak, restoran baru atau tempat duduk lebih nyaman. pembangunan yang lebih vital, agaknya memang harus terus bersabar.
Nilai Sejarah Tak Bisa Tergantikan

Alternatif pemindahan ke tempat lain, diakui Forget, pernah muncul. Namun tidak terlaksana. Itu artinya, kapasitas kompleks ini tak ada lebih dari 40 ribu perharinya.

"Kami mau tak mau harus lebih memikirkan nilai sejarah kompleks ini. Rafa (Rafael Nadal) atau Roger (Federer) pasti masih senang mengenang kemenangannya di sini, bukan di tempat lain," kata Forget.

Jadi, hingga empat tahun ke depan, semua pihak, baik pemain atau penonton, harus bersabar jika turun hujan.

* Laporan langsung Krisna Diantha Akassa dari Prancis
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7195 seconds (0.1#10.140)