PSSI Ogah KLB, Ada Apa denganmu?
A
A
A
SEMARANG - Kengototan PSSI menggelar Kongres Tahunan direaksi klub anggota PSSI. Padahal, mayoritas anggota menginginkan digelarnya Kongres Luar Biasa PSSI.
CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi mempertanyakan rencana PSSI yang memaksakan menghelat Kongres Tahunan pada Agustus mendatang. Kongres tersebut sebelumnya direncanakan pada Juni mendatang. Namun, diduga karena akan diboikot oleh mayoritas anggota, akhirnya diundur.
''Itu mungkin diundur karena tidak akan dihadiri mayoritas anggota. Buat apa digelar Kongres Tahunan karena yang lebih penting sekarang adalah Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI,''kata Yoyok Sukawi.
Dia mengatakan bahwa mayoritas voters sudah mengusulkan KLB secara baik-baik, melalui surat resmi. Hal ini kemudian ditindaklanjuti oleh pengurus harian PSSI dengan melakukan verifikasi keabsahan surat usulan tersebut. ''Kenapa harus berminggu-minggu. Jumlah suratnya kan sedikit, tidak sampai ribuan, saya semakin tidak percaya dengan PSSI,''ucapnya.
Jumlah voters di PSSI sebanyak 106, yang terdiri dari klub Indonesia Super League (ISL), Divisi Utama, Asprov PSSI, dan asoasiasi pemain serta pelatih. Sebelumnya jumlah voters yang sudah masuk ada 87, artinya sudah melebihi dari 2/3 pemilik suara, yakni 71 suara. Surat permintaan KLB masih bisa bertambah lagi hingga saat ini.
Pemilik nama lengkap Alamsyah Satyanegara Sukawijaya itu sangat menyayangkan sikap dari PSSI yang tidak segera memberikan respons atas keinginan dari para voters. Pengurus harian justru sibuk mengurusi Kongres Tahunan.
''Kan sudah terlambat sebenarnya Kongres Tahunan. Lha, kenapa KLB kok ditunda-tunda,” tanya dia.
Selain PSIS, keinginan KLB juga datang dari sejumlah klub di Jateng, di antaranya Persijap Jepara dan Persibat Batang.
Terpisah, Ketua Asprov PSSI Jateng Johar Lin Eng juga menyesalkan tidak kunjung digelarnya KLB. Pihaknya bersama dengan para voters lainnya menginginkan roda organisasi induk cabang olahraga sepak bola di Tanah Air itu bisa berjalan dengan baik, karena saat ini ketua umumnya sedang berhalangan. ''Banyak agenda ke depan. Ada pembentukan tim nasional, dan kompetisi resmi,''ucapnya.
Pihaknya khawatir jika PSSI tidak segera menggelar KLB, pemerintah akan kembali membekukan. Karena itu, saat ini merupakan momentum bagi PSSI untuk melakukan perbaikan dalam segala aspek.
''Pemerintah sudah memberikan kesempatan memperbaiki diri, harusnya ini dimanfaatkan dengan baik. Polemik akan muncul lagi jika PSSI tidak menggelar KLB,” kata dia.
Johar mensinyalir pengurus Exco PSSI memberi sinyal menolak KLB, karena hingga saat ini belum memberikan keputusan atas hasil dari verifikasi permintaan KLB. ''Sepertinya akan menolak KLB,''ujarnya.
CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi mempertanyakan rencana PSSI yang memaksakan menghelat Kongres Tahunan pada Agustus mendatang. Kongres tersebut sebelumnya direncanakan pada Juni mendatang. Namun, diduga karena akan diboikot oleh mayoritas anggota, akhirnya diundur.
''Itu mungkin diundur karena tidak akan dihadiri mayoritas anggota. Buat apa digelar Kongres Tahunan karena yang lebih penting sekarang adalah Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI,''kata Yoyok Sukawi.
Dia mengatakan bahwa mayoritas voters sudah mengusulkan KLB secara baik-baik, melalui surat resmi. Hal ini kemudian ditindaklanjuti oleh pengurus harian PSSI dengan melakukan verifikasi keabsahan surat usulan tersebut. ''Kenapa harus berminggu-minggu. Jumlah suratnya kan sedikit, tidak sampai ribuan, saya semakin tidak percaya dengan PSSI,''ucapnya.
Jumlah voters di PSSI sebanyak 106, yang terdiri dari klub Indonesia Super League (ISL), Divisi Utama, Asprov PSSI, dan asoasiasi pemain serta pelatih. Sebelumnya jumlah voters yang sudah masuk ada 87, artinya sudah melebihi dari 2/3 pemilik suara, yakni 71 suara. Surat permintaan KLB masih bisa bertambah lagi hingga saat ini.
Pemilik nama lengkap Alamsyah Satyanegara Sukawijaya itu sangat menyayangkan sikap dari PSSI yang tidak segera memberikan respons atas keinginan dari para voters. Pengurus harian justru sibuk mengurusi Kongres Tahunan.
''Kan sudah terlambat sebenarnya Kongres Tahunan. Lha, kenapa KLB kok ditunda-tunda,” tanya dia.
Selain PSIS, keinginan KLB juga datang dari sejumlah klub di Jateng, di antaranya Persijap Jepara dan Persibat Batang.
Terpisah, Ketua Asprov PSSI Jateng Johar Lin Eng juga menyesalkan tidak kunjung digelarnya KLB. Pihaknya bersama dengan para voters lainnya menginginkan roda organisasi induk cabang olahraga sepak bola di Tanah Air itu bisa berjalan dengan baik, karena saat ini ketua umumnya sedang berhalangan. ''Banyak agenda ke depan. Ada pembentukan tim nasional, dan kompetisi resmi,''ucapnya.
Pihaknya khawatir jika PSSI tidak segera menggelar KLB, pemerintah akan kembali membekukan. Karena itu, saat ini merupakan momentum bagi PSSI untuk melakukan perbaikan dalam segala aspek.
''Pemerintah sudah memberikan kesempatan memperbaiki diri, harusnya ini dimanfaatkan dengan baik. Polemik akan muncul lagi jika PSSI tidak menggelar KLB,” kata dia.
Johar mensinyalir pengurus Exco PSSI memberi sinyal menolak KLB, karena hingga saat ini belum memberikan keputusan atas hasil dari verifikasi permintaan KLB. ''Sepertinya akan menolak KLB,''ujarnya.
(aww)