WBC Siapkan Sanksi Berat bagi Petinju Profesional yang Ikut Olimpiade Rio
A
A
A
LOS ANGELES - Dewan tinju dunia (WBC) mengancam bakal menjatuhkan sanksi kepada petinju profesional ikut di Olimpiade Rio 2016. Ancaman itu lahir setelah kongres asosiasi tinju amatir (AIBA) memutuskan sepakat membawa petinju pro ke Olimpiade Rio.
Petinju yang bertarung di kelas profesional terancam larangan tampil selama dua tahun, jika mereka memutuskan ikut Olimpiade Rio 2016. Kekhawatiran itu muncul setelah kongres yang dihadiri 88 delegasi AIBA di Swiss, awal pekan lalu, sepakat membawa petinju profesional ke Olimpiade.
Menurut WBC, petinju profesional tidak layak tampil di ajang multi-event semacam itu. WBC merujuk pada perbedaan regulasi pertarungan serta resiko cedera yang dialami petinju pro jika memaksakan tampil di pesta olahraga dunia tersebut.
"WBC telah menyatakan pendapatnya terkait rencana tersebut. Ada begitu banyak pertanyaan yang belum terjawab, seperti format kompetisi dan standar yang tidak jelas serta resiko terhadap keselamatan petinju di Olimpiade," demikian keterangan yang dibuat WBC, dikutip Inside The Games.
"Petinju amatir melawan seorang petinju profesional seperti halnya pelari maraton melawan sprinter 200 meter, keduanya sama-sama pelari, tetapi mereka bersaing dengan kelas dan regulasi yang berbeda," lanjut peryataan yang sama.
Jika AIBA dan WBC terus berbenturan, salah seorang petinju profesional yang terancam sanksi adalah Amir Khan yang bermaksud memperkuat negaranya di ajang Olimpiade Rio 2016. Khan sebelumnya memutuskan ikut pesta olahraga multi-event tersebut.
Selain Amir Khan, petinju Filipina Manny Pacquiao juga sempat diisukan bakal tampil di ajang Olimpiade. Sementara Rusia kemungkinan bakal memasukkan nama Sergei Kovalev (kelas berat-ringan) dan Denis Lebedev (kelas penjelajah) ke Olimpiade Rio. (Baca juga: Kongres AIBA Sepakat Petinju Profesional Ikut Olimpiade)
Petinju yang bertarung di kelas profesional terancam larangan tampil selama dua tahun, jika mereka memutuskan ikut Olimpiade Rio 2016. Kekhawatiran itu muncul setelah kongres yang dihadiri 88 delegasi AIBA di Swiss, awal pekan lalu, sepakat membawa petinju profesional ke Olimpiade.
Menurut WBC, petinju profesional tidak layak tampil di ajang multi-event semacam itu. WBC merujuk pada perbedaan regulasi pertarungan serta resiko cedera yang dialami petinju pro jika memaksakan tampil di pesta olahraga dunia tersebut.
"WBC telah menyatakan pendapatnya terkait rencana tersebut. Ada begitu banyak pertanyaan yang belum terjawab, seperti format kompetisi dan standar yang tidak jelas serta resiko terhadap keselamatan petinju di Olimpiade," demikian keterangan yang dibuat WBC, dikutip Inside The Games.
"Petinju amatir melawan seorang petinju profesional seperti halnya pelari maraton melawan sprinter 200 meter, keduanya sama-sama pelari, tetapi mereka bersaing dengan kelas dan regulasi yang berbeda," lanjut peryataan yang sama.
Jika AIBA dan WBC terus berbenturan, salah seorang petinju profesional yang terancam sanksi adalah Amir Khan yang bermaksud memperkuat negaranya di ajang Olimpiade Rio 2016. Khan sebelumnya memutuskan ikut pesta olahraga multi-event tersebut.
Selain Amir Khan, petinju Filipina Manny Pacquiao juga sempat diisukan bakal tampil di ajang Olimpiade. Sementara Rusia kemungkinan bakal memasukkan nama Sergei Kovalev (kelas berat-ringan) dan Denis Lebedev (kelas penjelajah) ke Olimpiade Rio. (Baca juga: Kongres AIBA Sepakat Petinju Profesional Ikut Olimpiade)
(bep)