Markas Latihan Irlandia Dijaga Ketat Usai Terjadi Penikaman Polisi
A
A
A
VERSAILLES - Markas latihan Republik Irlandia di kawasan Versailles, Prancis, dijaga super-ketat. Hal itu dilakukan usai dua anggota polisi tewas dibunuh teroris.
Seperti diberitakan Daily Mail, Rabu (15/6/2016), markas latihan Irlandia, berada dekat dengan lokasi tewasnya dua polisi di Magnanville, sekitar 48 kilometer dari Versailles. Pada Senin malam waktu setempat, seorang komandan polisi dan istrinya ditikam hingga tewas di depan anaknya yang baru berusia 3 tahun. (Baca Juga: Penyanderaan Terjadi di Paris, 3 Tewas Termasuk Komandan Polisi)
Penyerang dilaporkan sumber di Prancis adalah Larossi Aballa, yang sudah tewas usai ditembak polisi. Ketiga rekan Aballa juga sudah ditangkap.
Hal itu membuat markas latihan Irlandia di tempat terdekat lokasi teror jadi diperketat. Kiper Shay Given mengatakan jadi mendapatkan pengalaman baru yakni latihan dengan dikawal anggota keamanan bersenjata.
"Ini pertama kalinya saya dikawal oleh penjaga bersenjata dalam sebuah turnamen. Mereka juga selalu ikut bepergian kemana-mana dengan kami," ucap Given.
"Saya kira kami akan terbiasa dengan hal itu, tapi tampaknya memang sedikit aneh. Ini jadi waktu yang sulit di Perancis setelah serangan tahun lalu dan hal itu membuat setiap tim dan kami harus memastikan selalu dalam keadaan aman,"
"Beberapa kali kami berhenti di bus dan beberapa orang bersenjata melompat keluar lebih dulu. Itu bisa mengejutkan sedikit saraf, tapi itu hanya terjadi ketika berada di tengah lalu lintas,"
"Kami dilindungi dengan baik dan Anda harus memiliki kepercayaan pada pihak berwenang dan layanan di Prancis, mereka sudah dilatih untuk hal ini. Itulah yang mereka lakukan, kami bermain sepak bola dan mereka membuat orang tetap aman," tutupnya.
Seperti diberitakan Daily Mail, Rabu (15/6/2016), markas latihan Irlandia, berada dekat dengan lokasi tewasnya dua polisi di Magnanville, sekitar 48 kilometer dari Versailles. Pada Senin malam waktu setempat, seorang komandan polisi dan istrinya ditikam hingga tewas di depan anaknya yang baru berusia 3 tahun. (Baca Juga: Penyanderaan Terjadi di Paris, 3 Tewas Termasuk Komandan Polisi)
Penyerang dilaporkan sumber di Prancis adalah Larossi Aballa, yang sudah tewas usai ditembak polisi. Ketiga rekan Aballa juga sudah ditangkap.
Hal itu membuat markas latihan Irlandia di tempat terdekat lokasi teror jadi diperketat. Kiper Shay Given mengatakan jadi mendapatkan pengalaman baru yakni latihan dengan dikawal anggota keamanan bersenjata.
"Ini pertama kalinya saya dikawal oleh penjaga bersenjata dalam sebuah turnamen. Mereka juga selalu ikut bepergian kemana-mana dengan kami," ucap Given.
"Saya kira kami akan terbiasa dengan hal itu, tapi tampaknya memang sedikit aneh. Ini jadi waktu yang sulit di Perancis setelah serangan tahun lalu dan hal itu membuat setiap tim dan kami harus memastikan selalu dalam keadaan aman,"
"Beberapa kali kami berhenti di bus dan beberapa orang bersenjata melompat keluar lebih dulu. Itu bisa mengejutkan sedikit saraf, tapi itu hanya terjadi ketika berada di tengah lalu lintas,"
"Kami dilindungi dengan baik dan Anda harus memiliki kepercayaan pada pihak berwenang dan layanan di Prancis, mereka sudah dilatih untuk hal ini. Itulah yang mereka lakukan, kami bermain sepak bola dan mereka membuat orang tetap aman," tutupnya.
(mir)