Sharapova Tuntut Pernyataan Maaf Badan Anti-Doping Dunia

Selasa, 21 Juni 2016 - 12:44 WIB
Sharapova Tuntut Pernyataan...
Sharapova Tuntut Pernyataan Maaf Badan Anti-Doping Dunia
A A A
NEW YORK - Kasus doping yang menyeret nama Maria Sharapova memasuki babak baru. Petenis cantik asal Rusia itu kini berseteru dengan Badan Anti-Doping Dunia (WADA) setelah disindir sang presiden, Craig Reedie.

Sharapova baru saja disanksi larangan bertanding oleh Federasi Tenis Internasional (ITF) selama dua tahun akibat kasus doping. Ia dianggap bersalah usai menggunakan doping jenis meldonium di ajang Australia Terbuka 2016 Januari lalu.

Meldonium yang digunakan Sharapova ternyata sudah ditetapkan sebagai obat terlarang WADA per 1 Januari 2016. Dengan alasan tidak tahu, petenis berusia 29 tahun tetap menggunakannya dan ternyata berbuntut fatal.

Kini, Sharapova tengah mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga. Di tengah-tengah penantian keputusan CAS, WADA membuat hubungannya dengan Sharapova sedikit memanas. (Baca Juga: Maria Sharapova Resmi Ajukan Banding Kasus Dopingnya)

Ya, sang presiden Reedie menyindir pendapatan Sharapova selama setahun yang lebih besar ketimbang anggaran WADA di acara simposium WADA di London, Inggris, Senin (20/6/2016) waktu setempat. Hal itu merupakan sindiran Reedie yang merujuk pada skandal doping yang tengah menjerat petenis dengan raihan lima gelar Grand Slam.

"Bagi saya, hal yang memuaskan dalam kasus Nyonya Sharapova adalah dalam setahun ia bisa mendapatkan uang lebih banyak ketimbang dana WADA jika dikumpulkan," ucap Reedie.

Hal itu membuat pihak Sharapova ngamuk. Pengacara sang petenis John Haggerty menuntut pernyataan maaf dari Reedie dengan menilai hal tersebut sangat tidak profesional.

"Pernyataan yang dibuat oleh Presiden WADA hari ini tidak profesional. Keadilan, baik di mata Wada atau pengadilan, harus buta terhadap segala sesuatu, termasuk buta dengan laba pemain. Tuan Reedie berutang permintaan maaf kepada Maria dan untuk semua pemain tenis yang sukses kecuali ia ingin penggemar berpikir WADA punya standar berbeda untuk pemain tergantung peringkat dan pendapatannya," ucap Haggerty dikutip Straits Times, Selasa (21/6/2016).

Pendapatan WADA sendiri mencapai USD30 juta atau sekitar Rp398.4 m, sedangkan pendapatan Sharapova berdasarkan laporan Forbes hanya mencapai Rp 290 miliar. (Baca Juga: Sharapova Lengser, Serena Williams Jadi Atlet Putri Termahal Sejagat)
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7178 seconds (0.1#10.140)