Arturo Vidal Gembira Punya Rekan Bermental Baja
A
A
A
NEW JERSEY - Arturo Vidal merasa bersyukur Chile memiliki banyak pemain bermental baja. Sebab, senjata utama itulah yang membantu La Roja menjuarai Copa America Centenario 2016.
Vidal mengucapkan terima kasih pada rekan-rekannya setelah Chile mengalahkan Argentina 4-2 (0-0) saat adu pinalti di final. Pasalnya, mereka mampu memperbaiki kesalahan yang dilakukanya di MetLife Stadium, Senin (27/6/2016).
Gelandang Bayern Muenchen itu hampir saja jadi sasaran caci maki fans. Soalnya, Vidal yang ditunjuk sebagai eksekutor pertama Chile saat adu pinalti, gagal melaksanakan tugasnya. Sepakannya bisa dimentahkan kiper Argentina, Sergio Romero.
Kegagalan Vidal semula diyakini bakal meruntuhkan moral Chile. Tapi, itu tidak terbukti. Terbantu melesetnya tendangan Lionel Messi, algojo Chile lainnya berhasil mengkonversi tendangan 12 pas menjadi gol. Alhasil, armada Juan Antonio Pizzi bisa mengukir sejarah.
Chile menjadi tim keempat yang mampu mempertahankan gelar Copa America atau merebut dua gelar beruntun. Mereka sebelumnya memenangi edisi 2015 juga dengan mengalahkan Tim Tango. Alexis Sanchez dkk kini mengikuti jejak Argentina, Brasil dan Uruguay.
“Ini final yang sangat sulit melawan timnas yang begitu kuat. Hal terpenting kami menang. Kami telah meraih apa yang diinginkan. Ini adalah generasi pemain yang akan berdiri (diantara pemain hebat lainnya),” ucap Vidal dikutip sky sport.
Vidal merasa bangga atas sukses ini. Sekarang tidak ada lagi yang meragukan kapasitas Chile. Pasalnya, Chile telah menjelma jadi tim yang kerap menangis menjadi pemenang. Nyatanya, Chile kini ditahbiskan sebagai tim terbaik di Benua Amerika.
“Timnas ini (Chile) tidak perlu membuktikan apa-apa lagi. Kemenangan ini dipersembahkan bagi mereka yang selalu percaya dan mendukung kami. Kami akan selalu berusaha membuat nama Chile mengangkasa,” sambung Vidal.
Ketika ditanya soal kegagalannya ketika adu pinalti, Vidal menjawab. “Saya mengubah pikiran pada detik-detik akhir. Tapi, rekan-rekan terus mendukung saya. Saya selalu merasa kami bakal menang,” pungkas Vidal.
Vidal mengucapkan terima kasih pada rekan-rekannya setelah Chile mengalahkan Argentina 4-2 (0-0) saat adu pinalti di final. Pasalnya, mereka mampu memperbaiki kesalahan yang dilakukanya di MetLife Stadium, Senin (27/6/2016).
Gelandang Bayern Muenchen itu hampir saja jadi sasaran caci maki fans. Soalnya, Vidal yang ditunjuk sebagai eksekutor pertama Chile saat adu pinalti, gagal melaksanakan tugasnya. Sepakannya bisa dimentahkan kiper Argentina, Sergio Romero.
Kegagalan Vidal semula diyakini bakal meruntuhkan moral Chile. Tapi, itu tidak terbukti. Terbantu melesetnya tendangan Lionel Messi, algojo Chile lainnya berhasil mengkonversi tendangan 12 pas menjadi gol. Alhasil, armada Juan Antonio Pizzi bisa mengukir sejarah.
Chile menjadi tim keempat yang mampu mempertahankan gelar Copa America atau merebut dua gelar beruntun. Mereka sebelumnya memenangi edisi 2015 juga dengan mengalahkan Tim Tango. Alexis Sanchez dkk kini mengikuti jejak Argentina, Brasil dan Uruguay.
“Ini final yang sangat sulit melawan timnas yang begitu kuat. Hal terpenting kami menang. Kami telah meraih apa yang diinginkan. Ini adalah generasi pemain yang akan berdiri (diantara pemain hebat lainnya),” ucap Vidal dikutip sky sport.
Vidal merasa bangga atas sukses ini. Sekarang tidak ada lagi yang meragukan kapasitas Chile. Pasalnya, Chile telah menjelma jadi tim yang kerap menangis menjadi pemenang. Nyatanya, Chile kini ditahbiskan sebagai tim terbaik di Benua Amerika.
“Timnas ini (Chile) tidak perlu membuktikan apa-apa lagi. Kemenangan ini dipersembahkan bagi mereka yang selalu percaya dan mendukung kami. Kami akan selalu berusaha membuat nama Chile mengangkasa,” sambung Vidal.
Ketika ditanya soal kegagalannya ketika adu pinalti, Vidal menjawab. “Saya mengubah pikiran pada detik-detik akhir. Tapi, rekan-rekan terus mendukung saya. Saya selalu merasa kami bakal menang,” pungkas Vidal.
(mir)