7 Turnamen Internasional Terburuk Timnas Inggris

JAKARTA - Kekalahan dari Islandia di babak 16 Besar Piala Eropa 2016 tak hanya membuat Inggris tersingkir di turnamen itu. Konon, kekalahan tersebut menjadi yang terburuk dalam sejarah The Three Lions.

Inggris tersingkir dari Piala Eropa 2016 setelah dikalahkan Islandia dengan skor 1-2 di Allianz Riviera Stadium, Nice, Selasa (28/6/2016) dini hari WIB. Usai pertandingan, pelatih Roy Hodgson mengundurkan diri dari jabatannya. (Baca juga: Islandia Ukir Sejarah, Inggris Pulang Kampung)

Kekalahan Inggris dari Islandia adalah kejutan besar di Piala Eropa 2016. Pasalnya, negara dengan populasi 354 ribu penduduk, terkecil di antara kontestan lain di turnamen, baru kali ini tampil di putaran final.

Meski begitu, bagi pendukung Timnas Inggris, kekalahan itu bukan kali pertama dialami mereka. The Three Lions yang dihuni pemain bintang itu sudah beberapa kali tampil mengecewakan di turnamen internasional.

Berikut tujuh turnamen internasional terburuk Timnas Inggris

1. Piala Eropa 1992

Di Piala Eropa 1992, publik Inggris punya ekspektasi besar setelah The Three Lions berhasil mencapai semifinal di Piala Dunia 1990. Namun penampilan tim justru mengecewakan.

Di fase penyisihan grup Piala Eropa 1992, Inggris bermain dimbang tanpa gol di dua pertandingan pertama mereka (melawan Denmark dan Prancis). Inggris kemudian tersingkir usai kalah 1-2 dari tuan rumah, Swedia.

Inggris yang pada saat itu dilatih Graham Tylor tersingkir setelah menjadi juru kunci di Grup 1. Sejumlah media lokal Inggris menyebut turnamen tersebut sebagai yang terburuk bagi sejarah sepakbola The Three Lions.

2. Piala Dunia 1998

Meskipun Piala Dunia 1998 hampir dua dekade lalu, bentrokan Inggris dan Argentina pada saat itu masih terus diingat orang. Superstar Inggris, David Beckham pada saat itu menjadi momok bagi negaranya.

Beckham yang pada saat itu digadang menjadi pahlawan Timnas Inggris, justru membuat kesalahan yang tidak perlu. Dia menendang Diego Simeone di babak kedua sehingga diusir wasit.

Dengan 10 pemain, Inggris tak mampu mengubah skor 2-2 hingga pertandingan diputuskan berlanjut ke babak adu penalti. Di babak tersebut Argentina mengunci kemenangan.

3. Piala Eropa 2004

Sebelum Piala Dunia 2006, Inggris sudah bernasib sial ketika harus melakoni babak tos-tosan melawan Portugal. Di ajang Piala Eropa 2004, Wayne Rooney cs tersingkir lewat drama adu penalti.

Petaka bermula ketika kedua tim bermain imbang 2-2, Rooney kemudian mengalami patah kaki setelah mencetak empat gol sepanjang turnamen tersebut.

4. Piala Dunia 2006

Piala Dunia 2006 di Jerman tidak akan cukup buruk bagi Inggris karena mereka mencapai babak perempat final. Tetapi cara mereka tersingkir pada saat itu mendapat sorotan tajam.

Menghadapi Portugal, Inggris hanya bermain imbang. Petaka terjadi ketika Wayne Rooney menginjak selangkangan Ricardo Carvalho yang membuatnya diusir dari lapangan.

Inggris membayar mahal kesalahan itu dengan tidak mencetak gol hingga peluit panjang dibunyikan. The Three Lions kemudian tersingkir setelah dipaksa bermain adu penalti.

5. Piala Eropa 2008

Yang lebih mengecewakan dari tak lolos fase grup adalah gagal menembus putaran final Piala Eropa 2008. Padahal pada saat itu skuat Inggris mendapat julukan generasi emas.

Mereka gagal di kualifikasi setelah tak sanggup mengalahkan Rusia dan Kroasia yang mengalahkan mereka di Wembley. Buntut dari prestasi buruk itu pelatih Steve McClaren dipecat.

6. Piala Dunia 2014

Pendukung Inggris tentu tak akan lupa soal Piala 2014, dimana mereka bergabung di 'grup maut' bersama Uruguay, Italia dan Kosta Rika. Penampilan Inggris saat itu dianggap salah satu yang terburuk.

Inggris dibekap kekalahan 1-2 dari Italia, disusul kekalahan dengan skor yang sama dari Uruguay. Dengan dua hasil buruk itu, The Three Lions tersingkir dari fase grup.

7. Piala Eropa 2016

Yang masih menjadi topik terhangat adalah Piala Eropa 2016, dimana Inggris tersingkir di babak 16 Besar usai kalah dari tim gurem Islandia. Islandia mendapat julukan gurem karena merupakan tim debutan di putaran final.

Meski menghadapi tim gurem, Inggris masih juga keteteran. Anak asuh Roy Hodgson bahkan sempat unggul lewat tendangan penalti Wayne Rooney, namun Islandia mampu membalikkan keadaan menjadi 2-1.

Setelah pertandingan dramatis itu, manajer timnas -Roy Hodgson- mundur dari kursi pelatih. Dalam konferensi pers pasca-pengunduran diri, Hodgson mengaku kecewa dengan penampilan anak asuhnya.
(Simak perkembangan terkini seputar Piala Eropa 2016 di soccer.sindonews.com/pialaeropa)