Rusia Tutupi 139 Sampel Positif Doping dari Cabang Atletik
A
A
A
MOSKOW - Kasus doping atlet Rusia yang saat ini tengah diungkap WADA disebut sebagai salah satu skandal terbesar dalam sejarah olahraga. Menurut hasil investigasi, pemerintah setempat menutupi 139 sampel positif doping selama Olimpiade musim dingin di Sochi, 2014.
Dalam hasil investigasi yang dirilis pengacara WADA, Richard McLaren di depan jurnalis, Senin (18/6/2016) lalu, terdapat dua poin penting terkait skandal doping tersebut. Pertama modus pelanggaran dilakukan dengan menukar sampel yang positif dengan sampel bersih. Kedua adalah peran negara dalam ide dan proses pertukaran sampel tersebut.
Laporan tersebut juga menyebut, dari 1.417 sampel yang ada di laboratorium anti-doping Rusia, sebanyak 139 sampel urin atlet dari cabang atletik dinyatakan positif doping. Artinya, sebanyak 139 atlet yang menggunakan doping bebas berkeliaran mengikuti Olimpiade tersebut.
Berangkat dari laporan itu, federasi atletik dunia (IAAF) mengatakan bakal menindaklanjuti temuan tersebut. "IAAF akan mencari informasi lebih jauh terhadap 139 kasus yang disebutkan dalam laporan McLaren," demikan pernyataan resmi IAAF.
Tak hanya seputar sampel atlet di Olimpiade Sochi 2014, IAAF juga bermaksud menelusuri dugaan ketelibatan doping pada atlet Rusia yang tampil di Kejuaraan Dunia Atletik di Moskow pada 2013. (Simak perkembangan kabar skandal doping Rusia di sini)
Dalam hasil investigasi yang dirilis pengacara WADA, Richard McLaren di depan jurnalis, Senin (18/6/2016) lalu, terdapat dua poin penting terkait skandal doping tersebut. Pertama modus pelanggaran dilakukan dengan menukar sampel yang positif dengan sampel bersih. Kedua adalah peran negara dalam ide dan proses pertukaran sampel tersebut.
Laporan tersebut juga menyebut, dari 1.417 sampel yang ada di laboratorium anti-doping Rusia, sebanyak 139 sampel urin atlet dari cabang atletik dinyatakan positif doping. Artinya, sebanyak 139 atlet yang menggunakan doping bebas berkeliaran mengikuti Olimpiade tersebut.
Berangkat dari laporan itu, federasi atletik dunia (IAAF) mengatakan bakal menindaklanjuti temuan tersebut. "IAAF akan mencari informasi lebih jauh terhadap 139 kasus yang disebutkan dalam laporan McLaren," demikan pernyataan resmi IAAF.
Tak hanya seputar sampel atlet di Olimpiade Sochi 2014, IAAF juga bermaksud menelusuri dugaan ketelibatan doping pada atlet Rusia yang tampil di Kejuaraan Dunia Atletik di Moskow pada 2013. (Simak perkembangan kabar skandal doping Rusia di sini)
(bbk)