Otoritas Hukum Brasil: Teror Olimpiade Jangan Dianggap Remeh
A
A
A
RIO DE JANEIRO - Otoritas hukum di Brasil menilai rencana teror yang akan terjadi selama perhelatan Olimpiade 2016 jangan dianggap omong kosong. Meski sistem keamanan di Negeri Samba dipastikan akan menjamin berlangsungnya pesta olah raga empat tahunan tersebut, sikap kehati-hatian perlu ditingkatkan.
Sebelumnya tersiar kabar, beberapa kelompok militan bakal mengacaukan olimpiade. Hal tersebut terkait dengan tertangkapnya 12 orang yang diduga akan melakukan aksi teror awal pekan ini.
Meski begitu tingkat kewaspadaan mengingat rangkaian aksi teror terus melanda kawasan Eropa. Jaksa Rafael Brum Miron menilai apa yang terjadi ini bukan sebagai lelucon.
"Mereka memang amatir (12 orang yang tertangkap), tapi ini bukan lelucon. Tidak ada pelaku bom bunuh yang berpengalaman. Polisi kami dan badan intelijen terus memantau lebih dari 100 orang yang dicurigai sehingga kami punya ketenangan selama olimpiade," ungkap Miron seperti dilansir Insidethegamez, Rabu (27/7/2016).
Pekan lalu atau tepatnya Kamis (21/7/2016), polisi federal Brasil meringkus 10 orang yang dicurigai sebagai pelaku teror. Satu pelaku lain akhirnya menyerahkan diri akhir pekan lalu.
Tertangkapnya 11 orang ini setelah tim anti-terorisme berhasil memantau mereka lewat media sosial, Facebook dan Twitter. Dari penelurusan diketahui jika mereka telah memiliki rencana serangan plus menemukan bukti pembelian senjata.
Sebelumnya tersiar kabar, beberapa kelompok militan bakal mengacaukan olimpiade. Hal tersebut terkait dengan tertangkapnya 12 orang yang diduga akan melakukan aksi teror awal pekan ini.
Meski begitu tingkat kewaspadaan mengingat rangkaian aksi teror terus melanda kawasan Eropa. Jaksa Rafael Brum Miron menilai apa yang terjadi ini bukan sebagai lelucon.
"Mereka memang amatir (12 orang yang tertangkap), tapi ini bukan lelucon. Tidak ada pelaku bom bunuh yang berpengalaman. Polisi kami dan badan intelijen terus memantau lebih dari 100 orang yang dicurigai sehingga kami punya ketenangan selama olimpiade," ungkap Miron seperti dilansir Insidethegamez, Rabu (27/7/2016).
Pekan lalu atau tepatnya Kamis (21/7/2016), polisi federal Brasil meringkus 10 orang yang dicurigai sebagai pelaku teror. Satu pelaku lain akhirnya menyerahkan diri akhir pekan lalu.
Tertangkapnya 11 orang ini setelah tim anti-terorisme berhasil memantau mereka lewat media sosial, Facebook dan Twitter. Dari penelurusan diketahui jika mereka telah memiliki rencana serangan plus menemukan bukti pembelian senjata.
(bbk)