Terbang ke Papua, Lord Atep Menatap Misi Menghapus Kutukan
A
A
A
ADA misi khusus diusung Atep. Terbang ke Papua guna melakoni laga melawan Perseru Serui, jenderal Persib Bandung ingin menghapus kutukan.
Dalam catatan sejarah, Persib memang lebih banyak bernasib buruk saat menggelar laga tandang ke Papua. Melawan klub-klub Papua, Pangeran Biru seolah terkena kutukan sulit menang saat bertindak sebagai tim tamu. Bahkan hasil imbang pun sulit didapat.
Tapi dalam Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016, Persib mematahkan kutukan tersebut. Pada 21 Juli 2016, secara mengejutkan Persib mengalahkan Persipura Jayapura dengan skor 2-0.
Hasil itu di luar dugaan banyak pihak. Sebab selama ini tim-tim asal Papua selalu tampil digdaya di kandang sendiri. Apalagi Persipura yang terkenal dengan keganasannya menghancurkan lawan saat bermain di Jayapura, Papua.
Kini, Persib justru harus kembali menghadapi tim asal Papua. Tim asuhan Djadjang Nurdjaman akan melakoni laga di kandang Perseru Serui pada 6 Agustus 2016.
Laga itu jelas tidak akan mudah mengingat tim asal Papua sangat menjaga tradisi kemenangan di kandang sendiri. Apalagi sebagai tim debutan di ISC, Perseru ingin membuktikan kapasitasnya dan mendobrak kemapanan tim besar di Indonesia.
Hal itu membuat Atep merasa tertantang. Pemain berposisi winger itu justru ingin menghancurkan kutukan sulitnya Persib meraih kemenangan di kandang tim Papua.
Kemenangan atas Persipura pun jadi modal tersendiri bagi ia dan seluruh pemain Persib. Mitos atau kutukan dalam sepakbola selalu bisa dipecahkan pada saatnya.
"Kemarin kita di kandang Persipura hasilnya bagus. Mudah-mudahan hasil bagus itu masih bersama kami," ucap Atep, Selasa (2/8/2016).
Optimisme dan harapan itu pun terus dijaganya bersama skuat Persib. Meski begitu, ia sadar Perseru bukan lawan yang mudah untuk dijungkalkan di kandangnya sendiri.
Soal kekuatan Perseru, pemain berjuluk Lord Atep itu mengaku tidak tahu banyak. Tapi ia punya sedikit gambaran soal tipikal permainan tim asal Papua.
"Untuk Perseru, jujur kita belum tahu karakter mereka. Tapi berkaca dari cara bermain tim-tim Papua, biasanya lebih banyak mengandalkan kecepatan, teknik individu, dan kekuatan (fisik)," ungkapnya.
Selain itu, Perseru juga diuntungkan dengan cuaca di sana. Sebagai tuan rumah, mereka sudah klop dengan cuaca panas. Hal itu jadi keuntungan bagi mereka sehingga bisa tampil pada peforma terbaiknya.
Kondisi sebaliknya terjadi pada Persib yang kurang akrab dengan cuaca panas ala Papua. Tapi Persib tidak akan gentar dengan berbagai kendala yang ada. Kedisiplinan dan main sabar akan jadi kunci keberhasilan Persib bermain di kandang Perseru.
Dalam catatan sejarah, Persib memang lebih banyak bernasib buruk saat menggelar laga tandang ke Papua. Melawan klub-klub Papua, Pangeran Biru seolah terkena kutukan sulit menang saat bertindak sebagai tim tamu. Bahkan hasil imbang pun sulit didapat.
Tapi dalam Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016, Persib mematahkan kutukan tersebut. Pada 21 Juli 2016, secara mengejutkan Persib mengalahkan Persipura Jayapura dengan skor 2-0.
Hasil itu di luar dugaan banyak pihak. Sebab selama ini tim-tim asal Papua selalu tampil digdaya di kandang sendiri. Apalagi Persipura yang terkenal dengan keganasannya menghancurkan lawan saat bermain di Jayapura, Papua.
Kini, Persib justru harus kembali menghadapi tim asal Papua. Tim asuhan Djadjang Nurdjaman akan melakoni laga di kandang Perseru Serui pada 6 Agustus 2016.
Laga itu jelas tidak akan mudah mengingat tim asal Papua sangat menjaga tradisi kemenangan di kandang sendiri. Apalagi sebagai tim debutan di ISC, Perseru ingin membuktikan kapasitasnya dan mendobrak kemapanan tim besar di Indonesia.
Hal itu membuat Atep merasa tertantang. Pemain berposisi winger itu justru ingin menghancurkan kutukan sulitnya Persib meraih kemenangan di kandang tim Papua.
Kemenangan atas Persipura pun jadi modal tersendiri bagi ia dan seluruh pemain Persib. Mitos atau kutukan dalam sepakbola selalu bisa dipecahkan pada saatnya.
"Kemarin kita di kandang Persipura hasilnya bagus. Mudah-mudahan hasil bagus itu masih bersama kami," ucap Atep, Selasa (2/8/2016).
Optimisme dan harapan itu pun terus dijaganya bersama skuat Persib. Meski begitu, ia sadar Perseru bukan lawan yang mudah untuk dijungkalkan di kandangnya sendiri.
Soal kekuatan Perseru, pemain berjuluk Lord Atep itu mengaku tidak tahu banyak. Tapi ia punya sedikit gambaran soal tipikal permainan tim asal Papua.
"Untuk Perseru, jujur kita belum tahu karakter mereka. Tapi berkaca dari cara bermain tim-tim Papua, biasanya lebih banyak mengandalkan kecepatan, teknik individu, dan kekuatan (fisik)," ungkapnya.
Selain itu, Perseru juga diuntungkan dengan cuaca di sana. Sebagai tuan rumah, mereka sudah klop dengan cuaca panas. Hal itu jadi keuntungan bagi mereka sehingga bisa tampil pada peforma terbaiknya.
Kondisi sebaliknya terjadi pada Persib yang kurang akrab dengan cuaca panas ala Papua. Tapi Persib tidak akan gentar dengan berbagai kendala yang ada. Kedisiplinan dan main sabar akan jadi kunci keberhasilan Persib bermain di kandang Perseru.
(bbk)