Kemenpora Soroti Komitmen Televisi Nasional Terkait Tayangan Olimpiade
A
A
A
JAKARTA - Juru bicara Kementerian Pemuda dan Olah raga (Kemenpora), Gatot Dewa Broto, menyoroti komitmen televisi nasional dalam penayangan Olimpiade 2016. Pasalnya, stasiun televisi pemegang hak siar tidak menyiarkan seluruh pertandingan secara langsung, termasuk ketika atlet Indonesia memenangkan medali.
Sejauh ini Indonesia telah memenangkan dua medali perak dari cabang angkat besi, melalui Sri Wahyuni Agustiani (48kg) dan Eko Yuli Iriawan (62kg). Namun masyarakat kesulitan menyaksikan perjuangan para atlet karena stasiun televisi lokal pemegang hak siar tidak menayangkan pertandingan tersebut.
Sejumlah keluhan pun diutarakan masyarakat melalui media sosial. Netizen menggunakan tagar #RIPBroadcasterRio sejak Minggu (7/8/2016) pagi, atau tepatnya ketika Indonesia berhasil meraih medali pertama yang disumbang Sri Wahyuni Agustiani. (Baca juga: Netizen Kecewa, Tayangan Olimpiade di Luar Ekspektasi)
Hingga Selasa (9/8/2016), tagar #RIPBroadcasterRio masih digunakan netizen untuk menyampaikan kekecewaan mereka. Tagar tersebut juga digunakan seorang netizen saat menyampaikan keluhan ke pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olah raga (Kemenpora).
Sebelumnya diberitakan, gelombang kekecewaan tergambar ketika netizen menyoroti komitmen televisi nasional dalam menayangkan Olimpiade Rio 2016. Bahkan, salah satu pebulutangkis dari nomor tunggal putra, Jonatan Christie ikut menggunakan tagar tersebut.
Sejauh ini Indonesia telah memenangkan dua medali perak dari cabang angkat besi, melalui Sri Wahyuni Agustiani (48kg) dan Eko Yuli Iriawan (62kg). Namun masyarakat kesulitan menyaksikan perjuangan para atlet karena stasiun televisi lokal pemegang hak siar tidak menayangkan pertandingan tersebut.
Sejumlah keluhan pun diutarakan masyarakat melalui media sosial. Netizen menggunakan tagar #RIPBroadcasterRio sejak Minggu (7/8/2016) pagi, atau tepatnya ketika Indonesia berhasil meraih medali pertama yang disumbang Sri Wahyuni Agustiani. (Baca juga: Netizen Kecewa, Tayangan Olimpiade di Luar Ekspektasi)
Hingga Selasa (9/8/2016), tagar #RIPBroadcasterRio masih digunakan netizen untuk menyampaikan kekecewaan mereka. Tagar tersebut juga digunakan seorang netizen saat menyampaikan keluhan ke pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olah raga (Kemenpora).
Harusnya ada kepedulian dari para pemilik stasion TV termasuk TVRI @IfanSaturnus https://t.co/ohM4Zh8nba
— Gatot S. Dewa Broto (@gsdewabroto) August 9, 2016
Harusnya ada kepeduliaan dr stasion TV termasuk TVRI sbg lembaga penyiaran publik @lamz_vj https://t.co/PZ5QENj0CuJuru bicara Kemenpora, Gatot Dewa Broto merespon keluhan netizen melalui akun Twitter pribadinya, @gsdewabroto. Menurut Gatot, harusnya stasiun televisi pemegang hak siar Olimpiade Rio 2016 bisa lebih peduli dengan meningkatkan jumlah tayangan pertandingan.
— Gatot S. Dewa Broto (@gsdewabroto) August 9, 2016
Sebelumnya diberitakan, gelombang kekecewaan tergambar ketika netizen menyoroti komitmen televisi nasional dalam menayangkan Olimpiade Rio 2016. Bahkan, salah satu pebulutangkis dari nomor tunggal putra, Jonatan Christie ikut menggunakan tagar tersebut.
Tetap semangat putra-putri bangsa yg sedang berjuang untuk Indonesia #WeAreProudOfYou #RIPBroadcasterRio pic.twitter.com/eycAsq2dI7
— Jonatan Christie (@jonatan979) August 7, 2016
(bbk)