Perbandingan Prestasi Rio Haryanto dan Esteban Ocon
A
A
A
JAKARTA - Esteban Ocon, pembalap 19 tahun baru saja ditunjuk Manor Racing menggantikan posisi Rio Haryanto. Namun seperti apakah kiprah Ocon di ajang grand prix?
Jika barometer Manor menunjuk Ocon sebagai pembalap utama tim adalah prestasi, maka Rio Haryanto sebetulnya perlu dipertahankan. Pasalnya, secara prestasi Rio telah berhasil menunjukkan bakat di lintasan balap.
Rio finis di posisi keempat pada kejuaraan dunia GP2 Series 2015, dimana Pembalap Indonesia itu merebut lima podium, termasuk tiga kemenangan di GP Bahrain, Austria dan Inggris. Sementara di ajang Formula 1, Rio masih beradaptasi dengan sembilan kali finis dari 12 balapan.
Jika dibandingkan dengan Ocon, pembalap 19 tahun asal Prancis belum sekalipun menjajal atmosfer balap F1. Debutnya akan berlangsung akhir bulan ini bersama Manor Racing di GP Belgia.
Sebelumnya, Ocon bahkan tidak tampil di GP 2 Series. Dia lebih memilih tampil di FIA European Formula 3 Championship (Kejuaraan Formula 3 Eropa) pada 2014. Bersama Prema Powerteam, saat itu dia berhasil merebut juara umum.
Esteban Ocon merupakan pembalap cadangan tim Renault di F1 musim 2016 ini. Dia dipinjamkan ke tim Manor oleh Mercedes dan telah berpartisipasi dalam empat sesi latihan bebas.
Ocon merupakan pembalap cadangan tim Mercedes di DTM 2015, dan tahun ini ia resmi debut di DTM pada final Hockenheim, menggantikan Daniel Juncadella yang sakit.
Karena belum menjajal atmosfer balap GP2 Series, Ocon harus banyak berlatih dengan atmosfer balap Formula 1. Pasalnya, GP2 Series biasanya merupakan jembatan pembalap muda untuk tampil di kasta tertinggi grand prix Formula 1.
Jika barometer Manor menunjuk Ocon sebagai pembalap utama tim adalah prestasi, maka Rio Haryanto sebetulnya perlu dipertahankan. Pasalnya, secara prestasi Rio telah berhasil menunjukkan bakat di lintasan balap.
Rio finis di posisi keempat pada kejuaraan dunia GP2 Series 2015, dimana Pembalap Indonesia itu merebut lima podium, termasuk tiga kemenangan di GP Bahrain, Austria dan Inggris. Sementara di ajang Formula 1, Rio masih beradaptasi dengan sembilan kali finis dari 12 balapan.
Jika dibandingkan dengan Ocon, pembalap 19 tahun asal Prancis belum sekalipun menjajal atmosfer balap F1. Debutnya akan berlangsung akhir bulan ini bersama Manor Racing di GP Belgia.
Sebelumnya, Ocon bahkan tidak tampil di GP 2 Series. Dia lebih memilih tampil di FIA European Formula 3 Championship (Kejuaraan Formula 3 Eropa) pada 2014. Bersama Prema Powerteam, saat itu dia berhasil merebut juara umum.
Esteban Ocon merupakan pembalap cadangan tim Renault di F1 musim 2016 ini. Dia dipinjamkan ke tim Manor oleh Mercedes dan telah berpartisipasi dalam empat sesi latihan bebas.
Ocon merupakan pembalap cadangan tim Mercedes di DTM 2015, dan tahun ini ia resmi debut di DTM pada final Hockenheim, menggantikan Daniel Juncadella yang sakit.
Karena belum menjajal atmosfer balap GP2 Series, Ocon harus banyak berlatih dengan atmosfer balap Formula 1. Pasalnya, GP2 Series biasanya merupakan jembatan pembalap muda untuk tampil di kasta tertinggi grand prix Formula 1.
(sbn)