Tidak seperti F1, MotoGP Bakal Terapkan Radio Komunikasi Tim Lebih Canggih
A
A
A
SPIELBERG - Wacana pemasangan radio komunikasi di MotoGP terus berkembang. Setelah rencana menerapkan sistem komunikasi seperti F1 banyak diprotes, Valentino Rossi dkk direncanakan mendapat sistem yang jauh lebih canggih dan efisien.
Radio komunikasi antara tim dengan joki MotoGP sebelumnya direncakan mirip dengan radio komunikasi Formula 1. Dengan cara tersebut, tim di pit wall bisa berbicara langsung kepada dengan pembalap yang sedang berjuang di lintasan.
Namun hal tersebut banyak mendapat kritikan. Beberapa menilai berbicara sambil memacu motor dengan kecepatan tinggi bisa merusak konsentrasi dan dikhawatirkan berujung kecelakaan. (Baca Juga: Pembalap Spanyol Tolak Wacana Pemasangan Radio Tim)
Selain itu, biaya penerapan radio komunikasi seperti F1 juga lebih mahal. Walhasil, MotoGP masih terus mencari sistem lain.
Seperti dilansir Motorsport, Jumat (12/8/2016), inovasi pun coba dilakukan MotoGP. Para pembalap direncanakan bisa berkomunikasi dengan tim lewat tampilan layar di dashboard motornya.
Sistem yang akan dicoba adalah menerapkan sistem komunikasi Race Control dengan pembalap yang sudah disempurnakan. Sejauh ini, hanya ada empat jenis pesan yang bisa dikirim langsung ke pembalap yakni pemberitahuan jump start, bendera hitam, bendera merah, atau masalah pada motor.
Nantinya, pesan yang disampaikan bisa lebih banyak lagi. Setiap tim bisa mengirim 20 atau lebih pesan singkat kepada pembalapnya seperti memberitahu selisih jarak atau perbandingan waktu lap dengan musuh. Hal ini dianggap jadi lebih rinci ketimbang menggunakan pesan menggunakan pit board di pinggir lintasan.
Misalnya saat balapan di Sirkuit Sachsenring, Jerman, bulan lalu. Valentino Rossi bisa mendapat pesan berupa '93 / S / 1: 28,525', yang memberi tahu The Doctor perihal waktu lap pembalap Honda, Marc Marquez, saat menggunakan ban slick. Sistem mengirim pesan tersebut juga bisa digunakan promotor Dorna untuk meningkatkan cakupan TV. Untuk hal tersebut memang masih sama dengan transmisi radio di F1.
"Kami memutuskan bicara dengan teknisi kami untuk melihat apakah sistem yang digunakan oleh Race Control untuk memperingatkan pengendara dari hal-hal tertentu, bisa juga digunakan oleh tim," ucap Direktur Manajer Dorna Javier Alonso kepada koran Spanyol El Periodico.
"Tidak ada gunanya memiliki radio komunikasi, tetapi jika kami menerapkan sistem ini, pembalap bisa punya akses dapat informasi saat mereka membutuhkannya,"
Diharapkan, sistem ini akan diuji selama tiga balapan akhir musim di Jepang, Australia dan Malaysia Oktober mendatang. Sebagai bentuk sistem yang cuma melanjutkan teknologi sebelumnya, hal itu mungkin bisa dilakukan dengan cepat tanpa membuat tim kerepotan merombak motornya.
Radio komunikasi antara tim dengan joki MotoGP sebelumnya direncakan mirip dengan radio komunikasi Formula 1. Dengan cara tersebut, tim di pit wall bisa berbicara langsung kepada dengan pembalap yang sedang berjuang di lintasan.
Namun hal tersebut banyak mendapat kritikan. Beberapa menilai berbicara sambil memacu motor dengan kecepatan tinggi bisa merusak konsentrasi dan dikhawatirkan berujung kecelakaan. (Baca Juga: Pembalap Spanyol Tolak Wacana Pemasangan Radio Tim)
Selain itu, biaya penerapan radio komunikasi seperti F1 juga lebih mahal. Walhasil, MotoGP masih terus mencari sistem lain.
Seperti dilansir Motorsport, Jumat (12/8/2016), inovasi pun coba dilakukan MotoGP. Para pembalap direncanakan bisa berkomunikasi dengan tim lewat tampilan layar di dashboard motornya.
Sistem yang akan dicoba adalah menerapkan sistem komunikasi Race Control dengan pembalap yang sudah disempurnakan. Sejauh ini, hanya ada empat jenis pesan yang bisa dikirim langsung ke pembalap yakni pemberitahuan jump start, bendera hitam, bendera merah, atau masalah pada motor.
Nantinya, pesan yang disampaikan bisa lebih banyak lagi. Setiap tim bisa mengirim 20 atau lebih pesan singkat kepada pembalapnya seperti memberitahu selisih jarak atau perbandingan waktu lap dengan musuh. Hal ini dianggap jadi lebih rinci ketimbang menggunakan pesan menggunakan pit board di pinggir lintasan.
Misalnya saat balapan di Sirkuit Sachsenring, Jerman, bulan lalu. Valentino Rossi bisa mendapat pesan berupa '93 / S / 1: 28,525', yang memberi tahu The Doctor perihal waktu lap pembalap Honda, Marc Marquez, saat menggunakan ban slick. Sistem mengirim pesan tersebut juga bisa digunakan promotor Dorna untuk meningkatkan cakupan TV. Untuk hal tersebut memang masih sama dengan transmisi radio di F1.
"Kami memutuskan bicara dengan teknisi kami untuk melihat apakah sistem yang digunakan oleh Race Control untuk memperingatkan pengendara dari hal-hal tertentu, bisa juga digunakan oleh tim," ucap Direktur Manajer Dorna Javier Alonso kepada koran Spanyol El Periodico.
"Tidak ada gunanya memiliki radio komunikasi, tetapi jika kami menerapkan sistem ini, pembalap bisa punya akses dapat informasi saat mereka membutuhkannya,"
Diharapkan, sistem ini akan diuji selama tiga balapan akhir musim di Jepang, Australia dan Malaysia Oktober mendatang. Sebagai bentuk sistem yang cuma melanjutkan teknologi sebelumnya, hal itu mungkin bisa dilakukan dengan cepat tanpa membuat tim kerepotan merombak motornya.
(mir)