Wanita Emas dari Puerto Rico
A
A
A
RIO DE JANEIRO - Wanita emas dari Puerto Rico, mungkin kata-kata itu pantas disematkan kepada Monica Puig. Petenis berambut pirang tersebut berhasil mengejutkan dunia ketika ia sukses menyumbangkan medali emas pertama untuk negaranya usai mengalahkan Angelique Kerber dengan 6-4, 4-6, 6-1 di final tenis putri Olimpiade Rio 2016.
Setelah menjadi atlet wanita pertama Puerto Rico yang berhasil merebut medali emas. Langkah Puig terlihat gontai saat meninggalkan Olympic Tennis Center. Bahkan ia terus menitikkan air mata dengan sesekali melambaikan tangan ke arah penggemar.
Kesedihan dan kebahagiaan bercampur aduk saat prosesi penyerahan medali di mana Puig terus menitikkan air matanya sambil melihat medali emas yang baru saja didapatnya tersebut. Dalam kesempatan yang sama penggemar terus memanggil namanya 'Monica, Monica, Monica'.
Ini merupakan potret sekaligus kabar baik buat Puerto Rico yang sedang menghadapi krisis ekonomi. "Itu turnamen, dan momen terbesar dalam hidup saya. Saya tidak begitu baik selama permainan, tapi saya berjuang, meletakkan hati, dan jiwa saya di lapangan," ujarnya kepada wartawan pasca pertandingan seperti dikutip Reuters, Minggu (14/8/2016).
Puig menambahkan hingga saat ini ia mengaku belum mengecek ponselnya. Tapi ia menduga akan ada banyak penggilan telepon, email, banjir pujian di media sosial seperti twitter dan facebook.
"Pasti akan ada beberapa perayaan," singkat Puig.
Setelah menjadi atlet wanita pertama Puerto Rico yang berhasil merebut medali emas. Langkah Puig terlihat gontai saat meninggalkan Olympic Tennis Center. Bahkan ia terus menitikkan air mata dengan sesekali melambaikan tangan ke arah penggemar.
Kesedihan dan kebahagiaan bercampur aduk saat prosesi penyerahan medali di mana Puig terus menitikkan air matanya sambil melihat medali emas yang baru saja didapatnya tersebut. Dalam kesempatan yang sama penggemar terus memanggil namanya 'Monica, Monica, Monica'.
Ini merupakan potret sekaligus kabar baik buat Puerto Rico yang sedang menghadapi krisis ekonomi. "Itu turnamen, dan momen terbesar dalam hidup saya. Saya tidak begitu baik selama permainan, tapi saya berjuang, meletakkan hati, dan jiwa saya di lapangan," ujarnya kepada wartawan pasca pertandingan seperti dikutip Reuters, Minggu (14/8/2016).
Puig menambahkan hingga saat ini ia mengaku belum mengecek ponselnya. Tapi ia menduga akan ada banyak penggilan telepon, email, banjir pujian di media sosial seperti twitter dan facebook.
"Pasti akan ada beberapa perayaan," singkat Puig.
(sha)