Persib Bandung Jadi Rebutan Penyerang Luar Negeri
A
A
A
BANDUNG - Popularitas Persib Bandung rupanya sudah mendunia. Faktanya, banyak pemain asing yang berharap jadi anak asuh Djadjang “Djanur” Nurdjaman.
Persib Bandung kebanjiran tawaran dari sejumlah agen pemain asing, khususnya untuk posisi penyerang. Cukup banyak perantau luar negeri yang ingin menggantikan tugas Juan Carlos Belencoso di lini depan. Ya, Belencoso bukan lagi bomber Maung Bandung lantaran sudah dicoret dari daftar permain.
Djanur mengatakan para pemain yang ditawarkan agen sepintas punya potensi menjanjikan. Berdasarkan video promosi, para juru gedor gawang lawan itu memiliki kemampuan mumpuni.
“Kalau melihat melalui video, semua pemaian terkesan bagus. Pemain yang ditawarkan agen belum pernah main di sini (Persib Bandung),” kata Djanur di Stadion Persib, Kota Bandung, saat jumpa media.
Tapi, Djanur enggan percaya begitu saja. Apa yang tersaji direkaman video belum tentu sesuai dengan kondisi pemain bersangkutan saat ini. Video itu bisa saja diambil beberapa tahun lalu saat si pemain berada di puncak permainannya. Sedangkan kemampuan saat ini belum tentu sama seperti di masa lalu.
Djanur mencontohkan Belencoso yang dikenal sebagai topskor AFC Cup 2015. Terlebih, dari rekaman video, Belencoso terlihat benar-benar ganas di kotak penalti lawan. Itu yang membuat Persib dulu memutuskan merekrutnya dari Kitchee.
Kenyataannya jauh berbeda. Belencoso dinilai tampil melempem selama memperkuat Persib. Kontribusinya tidak sesuai harapanan. Ujung tombak berusia 34 tahun itu belum mencetak gol di ajang Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016.
“Jadi orang, jangan hanya melihat pemain itu hebat beberapa tahun yang lalu, itu yang salah. Itu pemain hebat, iya, tapi kapan? Jangankan setahun, enam bulan lalu saja bisa berbeda,” ungkap Djanur.
Djanur mengakui bukan pekara mudah memilih striker yang disodorkan agen. Apalagi, mayoritas diantara mereka menolak menjalani trial untuk dilihat kualitasnya. Para pemain rata-rata menginginkan langsung disodori kontrak.
Semua itu mengharuskan Djanur berpikir keras sebelum menentukan pilihan. Kabar baiknya, dia menyebut ada satu pemain yang bersedia menjalani trial. Pemain itu kemungkinan akan dijajaki.
Jika ternyata kemampuannya mengecewakan, Djanur tidak akan ngotot merekrutnya. Sebab, dia ingin pemain yang direkrut benar-benar sesuai harapannya. Dia ogah melakukan pembelian yang dianggap gagal.
Atas alasan itu, Djanur tidak tergesa-gesa merekrut pemain anyar. Dia baru akan mengajukan kontrak jika striker tersebut memiliki karakteristik yang diinginkan. “Idealnya dia bisa mencetak gol, punya kemampuan komplit, tidak sekedar berdiri di box (kotak penalti). Intinya dia bisa bermain komplit dan punya naluri tinggi dalam mencetak gol,” tandasnya.
Persib Bandung kebanjiran tawaran dari sejumlah agen pemain asing, khususnya untuk posisi penyerang. Cukup banyak perantau luar negeri yang ingin menggantikan tugas Juan Carlos Belencoso di lini depan. Ya, Belencoso bukan lagi bomber Maung Bandung lantaran sudah dicoret dari daftar permain.
Djanur mengatakan para pemain yang ditawarkan agen sepintas punya potensi menjanjikan. Berdasarkan video promosi, para juru gedor gawang lawan itu memiliki kemampuan mumpuni.
“Kalau melihat melalui video, semua pemaian terkesan bagus. Pemain yang ditawarkan agen belum pernah main di sini (Persib Bandung),” kata Djanur di Stadion Persib, Kota Bandung, saat jumpa media.
Tapi, Djanur enggan percaya begitu saja. Apa yang tersaji direkaman video belum tentu sesuai dengan kondisi pemain bersangkutan saat ini. Video itu bisa saja diambil beberapa tahun lalu saat si pemain berada di puncak permainannya. Sedangkan kemampuan saat ini belum tentu sama seperti di masa lalu.
Djanur mencontohkan Belencoso yang dikenal sebagai topskor AFC Cup 2015. Terlebih, dari rekaman video, Belencoso terlihat benar-benar ganas di kotak penalti lawan. Itu yang membuat Persib dulu memutuskan merekrutnya dari Kitchee.
Kenyataannya jauh berbeda. Belencoso dinilai tampil melempem selama memperkuat Persib. Kontribusinya tidak sesuai harapanan. Ujung tombak berusia 34 tahun itu belum mencetak gol di ajang Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016.
“Jadi orang, jangan hanya melihat pemain itu hebat beberapa tahun yang lalu, itu yang salah. Itu pemain hebat, iya, tapi kapan? Jangankan setahun, enam bulan lalu saja bisa berbeda,” ungkap Djanur.
Djanur mengakui bukan pekara mudah memilih striker yang disodorkan agen. Apalagi, mayoritas diantara mereka menolak menjalani trial untuk dilihat kualitasnya. Para pemain rata-rata menginginkan langsung disodori kontrak.
Semua itu mengharuskan Djanur berpikir keras sebelum menentukan pilihan. Kabar baiknya, dia menyebut ada satu pemain yang bersedia menjalani trial. Pemain itu kemungkinan akan dijajaki.
Jika ternyata kemampuannya mengecewakan, Djanur tidak akan ngotot merekrutnya. Sebab, dia ingin pemain yang direkrut benar-benar sesuai harapannya. Dia ogah melakukan pembelian yang dianggap gagal.
Atas alasan itu, Djanur tidak tergesa-gesa merekrut pemain anyar. Dia baru akan mengajukan kontrak jika striker tersebut memiliki karakteristik yang diinginkan. “Idealnya dia bisa mencetak gol, punya kemampuan komplit, tidak sekedar berdiri di box (kotak penalti). Intinya dia bisa bermain komplit dan punya naluri tinggi dalam mencetak gol,” tandasnya.
(mir)