Ultimatum Djanur Ubah Nasib Zulham Zamrun dan Jajang Sukmara
A
A
A
BANDUNG - Djadjang 'Djanur' Nurdjaman tidak ubahnya juru selamat bagi Zulham Zamrun dan Jajang Sukmara. Berkat petuah sang pelatih, keduanya kini bisa masuk tim inti Persib Bandung.
Zulham dan Jajang mendapat kepercayaan bermain dalam beberapa laga terakhir Persib Bandung. Padahal, biasanya mereka cuma memanasi bangku cadangan. Kepercayaan yang diberikan Djanur dibayar lunas. Keduanya menunjukankan progres positif tiap kali tampil.
Bukti teranyar adalah saat Persib “menjamu” Barito Putera di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu (13/8/2016). Zulham mencatat satu gol dan satu assist yang membuat Persib menang 2-0.
Menanjaknya grafik permainan Zulham diakui Djanur. Sebab, sejak awal Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 bergulir, Zulham tampil kurang greget. “Di awal-awal gabung, saya melihat penampilan Zulham bukan seperti Zulham yang kita kenal,” ujar Djanur di Stadion Persib, Kota Bandung, Senin (15/8/2016).
Sadar ada yang tidak beres dengan anak asuhnya, Djanur memanggil Zulham secara khusus beberapa hari sebelum jumpa Barito. Pemilik nama lengkap Zulham Malik Zamrun itu diberi peringatan keras agar segera memperbaiki performanya.
“Tiga atau empat hari jelang pertandingan (melawan Barito) saya push dia (Zulham) secara personal dan itu berhasil. Dia menunjukkan (perubahan) sejak dari latihan. Saya kasih warning, kalau dalam latihan tidak bisa seperti apa yang saya mau, jangan harap mau dipasang. Saya sampaikan itu ke dia,” jelas Djanur.
Metode serupa dilakukan Djanur terhadap Jajang. Dia memberi ultimatum pada bek kiri berusia 28 tahun itu. Hasilnya, Jajang terlecut meningkatkan etos kerja hingga akhirnya mendapat kepercayaan menjadi tim inti dalam beberapa laga terakhir Persib.
Jajang berhasil menggeser pemain sekelas Tony Sucipto. Padahal, sejak bergabung dengan Persib, posisi bek kiri seolah sudah paten menjadi milik Tony. “Saya push dia, hasilnya (penampilan Jajang) makin meningkat walaupun belum sepenuhnya bisa memberikan kepuasan,” tutur Djanur.
Djanur yakin Zulham dan Jajang akan semakin berkembang. Tapi, keduanya belum bisa segera mencapai kinerja terbaiknya. Zulham masih dibayang-bayangi trauma cedera lutut hingga tidak bisa lagi leluasa bergerak seperti dulu. Dan, Jajang butuh waktu guna mengembalikan performanya lantaran cukup lama jadi penghuni bangku cadangan.
Zulham dan Jajang mendapat kepercayaan bermain dalam beberapa laga terakhir Persib Bandung. Padahal, biasanya mereka cuma memanasi bangku cadangan. Kepercayaan yang diberikan Djanur dibayar lunas. Keduanya menunjukankan progres positif tiap kali tampil.
Bukti teranyar adalah saat Persib “menjamu” Barito Putera di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu (13/8/2016). Zulham mencatat satu gol dan satu assist yang membuat Persib menang 2-0.
Menanjaknya grafik permainan Zulham diakui Djanur. Sebab, sejak awal Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 bergulir, Zulham tampil kurang greget. “Di awal-awal gabung, saya melihat penampilan Zulham bukan seperti Zulham yang kita kenal,” ujar Djanur di Stadion Persib, Kota Bandung, Senin (15/8/2016).
Sadar ada yang tidak beres dengan anak asuhnya, Djanur memanggil Zulham secara khusus beberapa hari sebelum jumpa Barito. Pemilik nama lengkap Zulham Malik Zamrun itu diberi peringatan keras agar segera memperbaiki performanya.
“Tiga atau empat hari jelang pertandingan (melawan Barito) saya push dia (Zulham) secara personal dan itu berhasil. Dia menunjukkan (perubahan) sejak dari latihan. Saya kasih warning, kalau dalam latihan tidak bisa seperti apa yang saya mau, jangan harap mau dipasang. Saya sampaikan itu ke dia,” jelas Djanur.
Metode serupa dilakukan Djanur terhadap Jajang. Dia memberi ultimatum pada bek kiri berusia 28 tahun itu. Hasilnya, Jajang terlecut meningkatkan etos kerja hingga akhirnya mendapat kepercayaan menjadi tim inti dalam beberapa laga terakhir Persib.
Jajang berhasil menggeser pemain sekelas Tony Sucipto. Padahal, sejak bergabung dengan Persib, posisi bek kiri seolah sudah paten menjadi milik Tony. “Saya push dia, hasilnya (penampilan Jajang) makin meningkat walaupun belum sepenuhnya bisa memberikan kepuasan,” tutur Djanur.
Djanur yakin Zulham dan Jajang akan semakin berkembang. Tapi, keduanya belum bisa segera mencapai kinerja terbaiknya. Zulham masih dibayang-bayangi trauma cedera lutut hingga tidak bisa lagi leluasa bergerak seperti dulu. Dan, Jajang butuh waktu guna mengembalikan performanya lantaran cukup lama jadi penghuni bangku cadangan.
(mir)