Preview FC Porto vs AS Roma: I Lupi Ingin Tumpahkan Darah Pertama
Preview FC Porto vs AS Roma: I Lupi Ingin Tumpahkan Darah Pertama
A
A
A
PORTO - Luciano Spalletti mengingatkan AS Roma agar siap melakoni playoff Liga Champions kontra FC Porto. Dia menyatakan kunjungan ke Estadio Do Dragao, Kamis (18/8/2016) akan menentukan nasib I Lupi.
Roma menjalani playoff karena di Liga Italia musim lalu menempati posisi tiga. Ini pertama kalinya Pasukan Serigala merasakan fase ini sejak era Liga Champions. Sialnya lagi, mereka harus berkunjung dulu ke Portugal untuk menjalani leg pertama.
Ini yang menjadi perhatian Spalletti. Pelatih berusia 57 tahun itu menyatakan duel tandang kontra Porto sangat penting. Sebab, itu bukan hanya memengaruhi kelangsungan nasib Roma di Liga Champions, tapi di semua kompetisi.
Bila Roma sanggup memangsa Dragoes, itu menjadi indikasi Radja Nainggolan dkk sudah siap memulai musim 2016/2017. “Musim baru AS Roma akan resmi dimulai. Laga playoff kontra Porto ini sangat krusial bagi kami. Dan, kami sudah berusaha keras mempersiapkan diri sebaik mungkin,” jelas Spalletti, dilansir skysport.
Ada alasan mengapa Spalletti terlihat cemas. Itu karena Roma minim pengalaman tampil di playoff Liga Champions. Satu-satunya referensi hanyalah playoff Liga Europa 2011/2012. Itu juga berujung kekalahan aggeregat 1-2 dari Slovan Bratislava.
Disamping itu, tim Italia tidak punya catatan bagus saat playoff Liga Champions. Musim lalu, Lazio disingkirkan Bayer Leverkusen. Pada 2014, Napoli takluk dari Athletic Bilbao. Lalu Udinese menyerah dari Sporting Braga pada 2012.
Saat edisi 2011, Udinese juga dihempaskan Arsenal. Sedangkan waktu playoff Liga Champions 2010, Sampdoria harus bertekuk lutut dihadapan Werder Bremen. Hanya AC Milan yang bisa selamat dengan menghancurkan PSV Eindhoven pada 2013.
Kendala Roma lainnya adalah rekor di Benua Biru. Mereka baru sekali menang dari 13 partai Liga Champions terbaru. Bahkan pernah dipermalukan tim medioker macam BATE Borisov. Terlebih Roma harus menjalani laga pertama Liga Italia kontra Udinese di Olimpico, Sabtu (20/8/2016).
Padatnya jadwal akan membuat Spalletti kesulitan menentukan pemain inti untuk meladeni Porto. Pasalnya, Roma hanya punya waktu istirahat dua hari sebelum menjamu Udinese. Dan, dia harus bisa menghindari armadanya dari kelelahan.
Meski demikian, Spalletti percaya pihaknya telah melakukan persiapan bagus. Dia optimistis Roma bakal sukses karena punya rekor positif selama pramusim, yakni membukukan lima kemenangan beruntun.
“Akan sangat rumit untuk bisa lolos ke putaran utama, dan sekaligus memenangi laga pertama. Tapi, kami sudah siap menghadapi situasi seperti ini. Yang jelas kami harus mengerahkan yang terbaik di leg pertama,” pungkas Spalletti.
Perkiraan Pemain
Porto (4-2-3-1):
Casillas; M.Pereira, Felipe, Marcano, Telles; D.Pereira, Herrera; Corona, Andre, Otavinho; Silva.
Pelatih: Nuno Espirito Santo
AS Roma (4-3-3):
Szczesny; Florenzi, Vermaelen, Fazio, Juan; Nainggolan, De Rossi, Gerson; Itrube, Totti, Salah.
Pelatih: Luciano Spalletti
Roma menjalani playoff karena di Liga Italia musim lalu menempati posisi tiga. Ini pertama kalinya Pasukan Serigala merasakan fase ini sejak era Liga Champions. Sialnya lagi, mereka harus berkunjung dulu ke Portugal untuk menjalani leg pertama.
Ini yang menjadi perhatian Spalletti. Pelatih berusia 57 tahun itu menyatakan duel tandang kontra Porto sangat penting. Sebab, itu bukan hanya memengaruhi kelangsungan nasib Roma di Liga Champions, tapi di semua kompetisi.
Bila Roma sanggup memangsa Dragoes, itu menjadi indikasi Radja Nainggolan dkk sudah siap memulai musim 2016/2017. “Musim baru AS Roma akan resmi dimulai. Laga playoff kontra Porto ini sangat krusial bagi kami. Dan, kami sudah berusaha keras mempersiapkan diri sebaik mungkin,” jelas Spalletti, dilansir skysport.
Ada alasan mengapa Spalletti terlihat cemas. Itu karena Roma minim pengalaman tampil di playoff Liga Champions. Satu-satunya referensi hanyalah playoff Liga Europa 2011/2012. Itu juga berujung kekalahan aggeregat 1-2 dari Slovan Bratislava.
Disamping itu, tim Italia tidak punya catatan bagus saat playoff Liga Champions. Musim lalu, Lazio disingkirkan Bayer Leverkusen. Pada 2014, Napoli takluk dari Athletic Bilbao. Lalu Udinese menyerah dari Sporting Braga pada 2012.
Saat edisi 2011, Udinese juga dihempaskan Arsenal. Sedangkan waktu playoff Liga Champions 2010, Sampdoria harus bertekuk lutut dihadapan Werder Bremen. Hanya AC Milan yang bisa selamat dengan menghancurkan PSV Eindhoven pada 2013.
Kendala Roma lainnya adalah rekor di Benua Biru. Mereka baru sekali menang dari 13 partai Liga Champions terbaru. Bahkan pernah dipermalukan tim medioker macam BATE Borisov. Terlebih Roma harus menjalani laga pertama Liga Italia kontra Udinese di Olimpico, Sabtu (20/8/2016).
Padatnya jadwal akan membuat Spalletti kesulitan menentukan pemain inti untuk meladeni Porto. Pasalnya, Roma hanya punya waktu istirahat dua hari sebelum menjamu Udinese. Dan, dia harus bisa menghindari armadanya dari kelelahan.
Meski demikian, Spalletti percaya pihaknya telah melakukan persiapan bagus. Dia optimistis Roma bakal sukses karena punya rekor positif selama pramusim, yakni membukukan lima kemenangan beruntun.
“Akan sangat rumit untuk bisa lolos ke putaran utama, dan sekaligus memenangi laga pertama. Tapi, kami sudah siap menghadapi situasi seperti ini. Yang jelas kami harus mengerahkan yang terbaik di leg pertama,” pungkas Spalletti.
Perkiraan Pemain
Porto (4-2-3-1):
Casillas; M.Pereira, Felipe, Marcano, Telles; D.Pereira, Herrera; Corona, Andre, Otavinho; Silva.
Pelatih: Nuno Espirito Santo
AS Roma (4-3-3):
Szczesny; Florenzi, Vermaelen, Fazio, Juan; Nainggolan, De Rossi, Gerson; Itrube, Totti, Salah.
Pelatih: Luciano Spalletti
(mir)
Explore More