Kalimat Sakti Tontowi Bakar Semangat Liliyana
A
A
A
RIO DE JANEIRO - Medali emas Olimpiade Rio 2016 direbut ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Bertarung melawan wakil Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, Rabu (17/8/2016) malam WIB, Tontowi/Liliyana menang 21-14 dan 21-12.
Meski tampil brilian, baik Owi (sapaan Tontowi) dan Butet (sapaan Liliyana) tetap sama-sama merasakan ketegangan. Bahkan Butet terbawa permainan lawan, namun akhirnya ia bisa memperbaiki kesalahan usai mendengar 'kalimat sakti' dari rekannya. (Baca juga: Owi/Butet Persembahkan Kado Emas untuk HUT RI)
"Pressure di Olimpiade memang luar biasa. Walaupun sudah berpengalaman main di Olimpiade, pasti ada beban, tekanan tinggi. Apalagi kami tinggal sendiri, dan hari ini adalah hari kemerdekaan Indonesia, maunya kami memberikan yang terbaik. Pokoknya perasaannya campur aduk lah," ucap Butet yang dikutip dari Badmintonindonesia.
"Saya akui waktu masuk lapangan, saya merasa tegang, di awal mainnya juga kurang lepas. Tetapi waktu sudah 'panas', saya bisa jaga tempo permainan, lebih rileks dan jaga kekompakan dengan Owi. Waktu di game kedua, kondisinya itu kami lebih enak untuk menyerang, kalau main bertahan agak kurang aman. Jadi waktu di depan net, bagaimana caranya saya harus menurunkan bola. Tetapi ternyata sudah dijagain oleh lawan, saya yang maksa menurunkan bola, malah jadi mengangkat bola, saya terpancing dan buru-buru."
"Saat itu Owi berkata kepada saya 'Nggak apa-apa cik, saya siap back-up di belakang. Cik Butet tenang saja jaga di depan. Cici lebih unggul kok (permainan) depannya'. Kata-kata Owi ini membuat saya makin semangat dan percaya diri. Setelah break, saya rileks saja, toh di game pertama saya sudah menang juga, seharusnya lawan yang under pressure," beber Butet.
Kemenangan ini tentunya jadi kado manis di hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-71. Sepulangnya ke Tanah Air, Tontowi/Liliyana bakal diguyur bonus sebesar Rp 5 miliar. (Baca juga: Bonus Rp 5 Miliar Menanti, Liliyana Ingin Nikmati Kemenangan Dulu)
Meski tampil brilian, baik Owi (sapaan Tontowi) dan Butet (sapaan Liliyana) tetap sama-sama merasakan ketegangan. Bahkan Butet terbawa permainan lawan, namun akhirnya ia bisa memperbaiki kesalahan usai mendengar 'kalimat sakti' dari rekannya. (Baca juga: Owi/Butet Persembahkan Kado Emas untuk HUT RI)
"Pressure di Olimpiade memang luar biasa. Walaupun sudah berpengalaman main di Olimpiade, pasti ada beban, tekanan tinggi. Apalagi kami tinggal sendiri, dan hari ini adalah hari kemerdekaan Indonesia, maunya kami memberikan yang terbaik. Pokoknya perasaannya campur aduk lah," ucap Butet yang dikutip dari Badmintonindonesia.
"Saya akui waktu masuk lapangan, saya merasa tegang, di awal mainnya juga kurang lepas. Tetapi waktu sudah 'panas', saya bisa jaga tempo permainan, lebih rileks dan jaga kekompakan dengan Owi. Waktu di game kedua, kondisinya itu kami lebih enak untuk menyerang, kalau main bertahan agak kurang aman. Jadi waktu di depan net, bagaimana caranya saya harus menurunkan bola. Tetapi ternyata sudah dijagain oleh lawan, saya yang maksa menurunkan bola, malah jadi mengangkat bola, saya terpancing dan buru-buru."
"Saat itu Owi berkata kepada saya 'Nggak apa-apa cik, saya siap back-up di belakang. Cik Butet tenang saja jaga di depan. Cici lebih unggul kok (permainan) depannya'. Kata-kata Owi ini membuat saya makin semangat dan percaya diri. Setelah break, saya rileks saja, toh di game pertama saya sudah menang juga, seharusnya lawan yang under pressure," beber Butet.
Kemenangan ini tentunya jadi kado manis di hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-71. Sepulangnya ke Tanah Air, Tontowi/Liliyana bakal diguyur bonus sebesar Rp 5 miliar. (Baca juga: Bonus Rp 5 Miliar Menanti, Liliyana Ingin Nikmati Kemenangan Dulu)
(bep)