Ketika Diktator Korea Utara Jadi Bintang di Olimpiade Rio
A
A
A
RIO DE JANEIRO - Diktator muda Korea Utara, Kim Jong-un, secara mengejutkan datang ke Rio de Janeiro untuk menyemangati kontingen negaranya di Olimpiade. Hal tersebut sontak membuat heboh pertandingan cabang atletik yang dihelat di Olympic Stadium, Jumat (19/8/2016).
Tapi tunggu dulu, media Inggris Daily Mail melaporkan pria tersebut merupakan Kim Jong-un palsu. Sosok tersebut cuma punya perawakan yang sangat mirip dengan pemimpin Korea Utara.
Kim Jong-un palsu terlihat menghadiri pertandingan atletik. Dengan potongan rambut khas serta safari serba hitam ala Kim Jong-un sebenarnya, pria yang tidak diketahui namanya itu dengan senyum mengembang mengibarkan bendera Korea Utara.
Foto: Daily Mail
Setelah keberadaannya tertangkap kamera dan terpampang di layar raksasa, Kim Jong-un palsu itu malah melambaikan tangan ke seluruh penjuru stadion. Dirinya pun jadi bintang di Olympic Stadium meski tidak ada kontingan Korea Utara yang bertanding di cabang atletik hari ini.
Foto: Daily Mail
Korea Utara sendiri sudah meraih enam medali di Olimpiade Rio. Dua medali emas, tiga perak serta satu perunggu menempatkan negara kontroversial itu berada di peringkat ke-24.
Tapi tunggu dulu, media Inggris Daily Mail melaporkan pria tersebut merupakan Kim Jong-un palsu. Sosok tersebut cuma punya perawakan yang sangat mirip dengan pemimpin Korea Utara.
Kim Jong-un palsu terlihat menghadiri pertandingan atletik. Dengan potongan rambut khas serta safari serba hitam ala Kim Jong-un sebenarnya, pria yang tidak diketahui namanya itu dengan senyum mengembang mengibarkan bendera Korea Utara.
Foto: Daily Mail
Setelah keberadaannya tertangkap kamera dan terpampang di layar raksasa, Kim Jong-un palsu itu malah melambaikan tangan ke seluruh penjuru stadion. Dirinya pun jadi bintang di Olympic Stadium meski tidak ada kontingan Korea Utara yang bertanding di cabang atletik hari ini.
Foto: Daily Mail
Korea Utara sendiri sudah meraih enam medali di Olimpiade Rio. Dua medali emas, tiga perak serta satu perunggu menempatkan negara kontroversial itu berada di peringkat ke-24.
(bep)