UEFA Hukum Celtic karena Bela Palestina

Sabtu, 20 Agustus 2016 - 18:30 WIB
UEFA Hukum Celtic karena Bela Palestina
UEFA Hukum Celtic karena Bela Palestina
A A A
GLASGOW - Niat Celtic membantu Palestina meraih kemerdekaannya lewat pertandingan sepak bola terancam berujung sanksi. Uni Sepak Bola Eropa (UEFA) tengah membuka penyelidikan kepada wakil Skotlandia itu terkait berkibarnya puluhan bendera Palestina dalam pertandingan playoff Liga Champions melawan klub Israel Hapoel Be'er Sheva, Kamis (18/8/2016) dini hari kemarin.

Dalam laga yang dimenangi Celtic dengan skor 5-2, 30 bendera Palestina berkibar sepanjang pertandingan. Hal tersebut meski bersifat mulia, tetap bertentangan dengan peraturan UEFA.
UEFA Hukum Celtic karena Bela Palestina

UEFA Hukum Celtic karena Bela Palestina

UEFA Hukum Celtic karena Bela Palestina

Foto: DailyMail.co.uk

Otoritas tertinggi sepak bola Eropa memang melarang keras adanya gestur, ucapan, objek, atau hal lain yang bersifat menyampaikan pesan di luar sepak bola seperti politik, ideologi, agama, sindiran, atau yang bersifat provokatif dalam sebuah pertandingan. Tak ayal, Celtic terancam hukuman denda akibat suporternya nekat mengibarkan bendera Palestina.

Bukan pertama kalinya Celtic terancam hukuman seperti ini. Dua tahun lalu, klub yang kini dibesut Brendan Rodgers sempat didenda sebesar 16 ribu pounds atau sekitar Rp 275 juta karena suporternya juga mengibarkan bendera Palestina dalam pertandingan kualifikasi Liga Champions kontra klub Selandia Baru KR Reykjavic.

Jika ditotal, Celtic sudah mengeluarkan uang sebesar 190 ribu pounds atau Rp 3,2 miliar dari berbagai pelanggaran dalam 11 pelanggaran sejak 2007. Jumlah itu bisa makin besar jika Celtic kembali dinyatakan bersalah.

Rodgers sendiri enggan mengomentari sanksi UEFA tersebut. Eks manajer Liverpool lebih senang bicarakan persiapan timnya menatap leg kedua yang digelar di Yaakov Turner Toto Stadium, Israel, pekan depan.

"Saya menyerahkan sepenuhnya kepada klub. Mereka mungkin atau jelas punya masalah seperti itu beberapa tahun terakhir," tutur Rodgers kepada Daily Mail.

"Tapi itu tidak ada artinya bagi saya. Saya melihat ke depan untuk leg kedua dan akan digelar di Israel. Saya tidak pernah ke sana. Ini adalah negara yang indah, orang-orangnya juga baik," tambahnya.

"Saya telah bekerja dengan beberapa pemain Israel dan mereka selalu menaruh hormat, jadi saya cuma fokus ke pertandingan selanjutnya," tuturnya.

Mengapa Pendukung Celtic Bela Palestina?


Konfilik yang terjadi antara Palestina dan Israel memang jadi perdebatan dunia. Beberapa wilayah Palestina yang diduduki Israel, serta isu kemanusiaan turut mengundang simpati dari seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia yang dengan tegas meminta Palestina meraih kemerdekaannya.

Hal di atas yang jadi landasan pendukung Celtic mengibarkan bendera Palestina dalam pertandingan melawan Hapoel Be'er Sheva, dua hari lalu. Mayoritas dari mereka mengatakan cuma ingin mengekspresikan rasa kemanusiaannya.

"Kami mengambil sikap tadi malam karena kami harus melakukannya. Ini adalah tim Israel, salah satu kota mereka dibangun di atas tanah Palestina yang diduduki," tutur Martin Milligan, salah satu fans Celtic seperti dilansir glasgowlive.co.uk.

Mereka
(Israel) diizinkan melakukan perjalanan di sini dengan bebas untuk bertanding. Klub sepak bola Israel bisa pergi ke mana pun mereka inginkan, dari Israel ke negara manapun di dunia. Tapi kebebasan itu tidak dibagi dengan tim Palestina dan pemain, yang justru dibatasi. Ada banyak insiden yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir,"

"Sebagian besar orang mendukung dan berada di pihak kami. Beberapa orang bahkan mendekati kami untuk berterima kasih kepada kami sebab sudah melakukannya,"

"Kami coba berbicara dengan banyak orang untuk menjelaskan alasannya. Kami ingin berbicara dengan orang, membiarkan mereka tahu apa yang terjadi dan membuat mereka muncul ke permukaan," tandasnya.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4753 seconds (0.1#10.140)