Selamat Hari Olahraga Nasional (Haornas) Ke-33
A
A
A
JAKARTA - Satu medali emas dan dua perak di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 bisa dijadikan sebagai awal kebangkitan prestasi atlet tanah air di kancah internasional. Keberhasilan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Sri Wahyuni, dan Eko Yuli Iriawan merupakan momentum yang bagus bagi insan olahraga Indonesia saat memperingati hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-33 yang jatuh pada tanggal 9 September.
Peringatan Haornas pertama kali diselenggarakan pada 9 September 1983. Tanggal tersebut sengaja dipilih untuk mengenang sejarah diselenggarakannya Pekan Olahraga Nasional (PON) edisi perdana. Di tengah kemerosotan prestasi, atlet Indonesia justru mampu mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Tontowi/Liliyana misalnya, ganda campuran ini melengkapi perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-71 dengan meraih medali emas pertama di Olimpiade Rio 2016. Ini menjadi medali emas pertama Indonesia di Olimpiade cabang bulu tangkis di nomor ganda campuran.
Padahal jika merujuk sektor ini, Indonesia memiliki tradisi ganda campuran yang cukup baik dan berkualitas namun hanya satu yang mampu diterbangkan ke tanah air. Kendati demikian, ini merupakan capaian yang besar buat pemain yang kerap disapa Owi/Butet tersebut dimana berkat keberhasilannya itu ia mampu mendongkrak prestasi atlet Indonesia di kancah internasional.
Artinya, peringatan Haornas ini bukan sekadar seremonial saja. Pasalnya ada beberapa hal penting yang terjadi pada tahun ini, salah satunya adalah pencabutan sanksi oleh FIFA terhadap induk sepak bola Indonesia (PSSI). Meski demikian, masyarakat tidak hanya menantikan kebangkitan sepak bola Indonesia saja pasca mati suri lebih dari satu tahun.
Masalah regenerasi juga bisa dijadikan sebagai tahapan penting dalam pembinaan prestasi olahraga mengingat ini merupakan pondasi dari pembangunan sistem pembinaan prestasi olahraga di tanah air. Melalui proses ini tentunya peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dan jangan cuma hanya mengandalkan peran pemerintah saja.
Karena peran masyarakat dalam menggelorakan semangat dan prestasi olahraga nasional sangat penting. Apalagi jika melihat tema "Ayo Olahraga", yang ditampilkan pada acara Haornas ke-33 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur.
Tentunya hal itu bisa dijadikan sebagai titik balik keberhasilan atlet Indonesia. Mengingat olahraga menjadi instrumen penting bagi pembangunan karakter bangsa Indonesia. "Sesuai tema Haornas tahun ini, saya ingin mengajak kepada semua masyarakat baik di Sidoarjo, Surabaya dan sekitarnya untuk membangkitkan kembali olahraga. Dengan berolahraga kita akan sehat jiwa dan raga," ujar Menpora Imam Nahrawi ketika meninjau tempat pelaksanaan acara Haornas di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur.
Selamat Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-33
Baca juga:
Perayaan Haornas 2016 Dipimpin Wapres Jusuf Kalla
Meriahkan Haornas, Turnamen Sepak Bola Usia Muda Piala Menpora Dimulai
Peringatan Haornas pertama kali diselenggarakan pada 9 September 1983. Tanggal tersebut sengaja dipilih untuk mengenang sejarah diselenggarakannya Pekan Olahraga Nasional (PON) edisi perdana. Di tengah kemerosotan prestasi, atlet Indonesia justru mampu mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Tontowi/Liliyana misalnya, ganda campuran ini melengkapi perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-71 dengan meraih medali emas pertama di Olimpiade Rio 2016. Ini menjadi medali emas pertama Indonesia di Olimpiade cabang bulu tangkis di nomor ganda campuran.
Padahal jika merujuk sektor ini, Indonesia memiliki tradisi ganda campuran yang cukup baik dan berkualitas namun hanya satu yang mampu diterbangkan ke tanah air. Kendati demikian, ini merupakan capaian yang besar buat pemain yang kerap disapa Owi/Butet tersebut dimana berkat keberhasilannya itu ia mampu mendongkrak prestasi atlet Indonesia di kancah internasional.
Artinya, peringatan Haornas ini bukan sekadar seremonial saja. Pasalnya ada beberapa hal penting yang terjadi pada tahun ini, salah satunya adalah pencabutan sanksi oleh FIFA terhadap induk sepak bola Indonesia (PSSI). Meski demikian, masyarakat tidak hanya menantikan kebangkitan sepak bola Indonesia saja pasca mati suri lebih dari satu tahun.
Masalah regenerasi juga bisa dijadikan sebagai tahapan penting dalam pembinaan prestasi olahraga mengingat ini merupakan pondasi dari pembangunan sistem pembinaan prestasi olahraga di tanah air. Melalui proses ini tentunya peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dan jangan cuma hanya mengandalkan peran pemerintah saja.
Karena peran masyarakat dalam menggelorakan semangat dan prestasi olahraga nasional sangat penting. Apalagi jika melihat tema "Ayo Olahraga", yang ditampilkan pada acara Haornas ke-33 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur.
Tentunya hal itu bisa dijadikan sebagai titik balik keberhasilan atlet Indonesia. Mengingat olahraga menjadi instrumen penting bagi pembangunan karakter bangsa Indonesia. "Sesuai tema Haornas tahun ini, saya ingin mengajak kepada semua masyarakat baik di Sidoarjo, Surabaya dan sekitarnya untuk membangkitkan kembali olahraga. Dengan berolahraga kita akan sehat jiwa dan raga," ujar Menpora Imam Nahrawi ketika meninjau tempat pelaksanaan acara Haornas di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur.
Selamat Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-33
Baca juga:
Perayaan Haornas 2016 Dipimpin Wapres Jusuf Kalla
Meriahkan Haornas, Turnamen Sepak Bola Usia Muda Piala Menpora Dimulai
(mir)