Rossi Ogah Pensiunkan Nomor 46
A
A
A
MISANO - Valentino Rossi secara tegas mengatakan jika dirinya tidak ingin nomor kramat 46 pensiun dari kuda besi MotoGP. Menurutnya, joki Movistar Yamaha itu akan jauh lebih senang jika nomor tersebut terus diingat oleh penikmat MotoGP di seluruh dunia.
"Kesan pertama mengenai nomor saya adalah saya tidak senang jika 46 dipensiunkan. Saya lebih suka jika hal itu terus diingat. Apalagi jika ada pembalap lain yang ingin menggunakannya, mereka dapat menggunakannya," ungkap Rossi seperti dikutip GPxtra, Jumat (9/9/2016).
Pembalap kelahiran Urbino, Italia, 16 Februari 1979 itu memilih nomor 46 setelah menyaksikan aksi pembalap wildcard Jepang di TV yang membuatnya terkesan. Apalagi nomor itu juga dipakai oleh ayahnya Graziano Rossi ketika memenangkan lomba pertama dengan Morbidelli pada 1979.
Andai Rossi juara dunia tahun lalu, mungkin nomor 46 benar-benar kramat. Karena bila dihitung jumlah trofi (sepuluh) ditambah usianya (36/tahun lalu), maka total yang dikumpulkan 46. Artinya, ini akan menarik bahkan masuk dalam sejarah gelaran balap kuda besi.
Sayang, kesempatan langka untuk menjadikan nomor 46 tetap kramat tak terealisasi. Sebab The Doctor gagal menggabungkan jumlah trofi juara dan usianya lantaran tak mampu menjadi juara di ajang kuda besi setelah ada wacana persekongkolan dari pembalap Spanyol yang menguntungkan Jorge Lorenzo keluar sebagai pemenang.
Wacana tentang nomor 46 bakal pensiun muncul jelang GP San Marino, akhir pekan ini. Mengingat sudah ada beberapa pembalap yang rela nomornya pensiun dari MotoGP, sebut saja Marco Simoncelli. Mendiang pembalap berambut kriwil itu bergabung dengan pembalap lainnya dengan pensiunkan nomor 58. Sebelumnya ada Kevin Schwantz (34), Shoya Tomizawa (48), Loris Capirossi (65) dan Daijiro Kato (74) yang lebih dulu pensiunkan nomornya dari ajang balap roda dua paling bergengsi di dunia.
"Kesan pertama mengenai nomor saya adalah saya tidak senang jika 46 dipensiunkan. Saya lebih suka jika hal itu terus diingat. Apalagi jika ada pembalap lain yang ingin menggunakannya, mereka dapat menggunakannya," ungkap Rossi seperti dikutip GPxtra, Jumat (9/9/2016).
Pembalap kelahiran Urbino, Italia, 16 Februari 1979 itu memilih nomor 46 setelah menyaksikan aksi pembalap wildcard Jepang di TV yang membuatnya terkesan. Apalagi nomor itu juga dipakai oleh ayahnya Graziano Rossi ketika memenangkan lomba pertama dengan Morbidelli pada 1979.
Andai Rossi juara dunia tahun lalu, mungkin nomor 46 benar-benar kramat. Karena bila dihitung jumlah trofi (sepuluh) ditambah usianya (36/tahun lalu), maka total yang dikumpulkan 46. Artinya, ini akan menarik bahkan masuk dalam sejarah gelaran balap kuda besi.
Sayang, kesempatan langka untuk menjadikan nomor 46 tetap kramat tak terealisasi. Sebab The Doctor gagal menggabungkan jumlah trofi juara dan usianya lantaran tak mampu menjadi juara di ajang kuda besi setelah ada wacana persekongkolan dari pembalap Spanyol yang menguntungkan Jorge Lorenzo keluar sebagai pemenang.
Wacana tentang nomor 46 bakal pensiun muncul jelang GP San Marino, akhir pekan ini. Mengingat sudah ada beberapa pembalap yang rela nomornya pensiun dari MotoGP, sebut saja Marco Simoncelli. Mendiang pembalap berambut kriwil itu bergabung dengan pembalap lainnya dengan pensiunkan nomor 58. Sebelumnya ada Kevin Schwantz (34), Shoya Tomizawa (48), Loris Capirossi (65) dan Daijiro Kato (74) yang lebih dulu pensiunkan nomornya dari ajang balap roda dua paling bergengsi di dunia.
(mir)