Audisi Pelatih Baru, Inggris Siap Tampung Legiun Asing
A
A
A
LONDON - Pemecatan Sam Allardyce sebagai pelatih Inggris memaksa FA mengubah kebijakan. Mereka tidak lagi kekeuh hanya memilih produk lokal untuk membesut The Three Lions.
Fabio Capello merupakan pelatih luar negeri terakhir yang pernah menangani Inggris. Arsitek asal Italia itu sempat bertugas mulai 2008-2012. Setelah itu FA atas permintaan masyarakat memutuskan hanya memperkerjakan nakhoda asli Inggris.
Selepas era Capello, Inggris sempat dipimpin Stuart Pearce (2012-interim) dan Roy Hodgson (2012-2016). Atas dasar itu pula FA kemudian menunjuk Allardyce untuk menangani Wayne Rooney dkk.
Namun, keputusan FA mengontrak Allardyce jadi blunder. Sosok kelahiran Dudley, Inggris, itu malah terlibat skandal karena ketahuan melakukan praktik illegal. Kakek berusia 61 tahun yang baru bertugas mulai 22 Juli 2016 itu akhirnya dipecat pada 27 September.
Kini FA sibuk mencari pengganti Allardyce. Tapi, kali ini FA tidak mensyaratkan calonnya harus berpaspor Inggris. Terbukti, sejumlah perantau dimasukan dalam bursa, seperti Arsene Wenger (Prancis), Claudio Ranieri (Italia) dan Roberto Mancini (Italia).
FA kabarnya akan menghubungi Wenger untuk diangkat sebagai pengganti permanen Allardyce. Arsitek Arsenal itu masuk radar karena kontraknya akan habis akhir musim ini, dan belum ada indikasi akan diperpanjang.
Karena Gareth Southgate menjadi care taker, dan akan memimpin empat laga kontra Malta, Slovenia, Skotlandia dan Spanyol, Wenger masih bisa menemani Inggris di Piala Dunia 2018.
Potensi Wenger dan FA meraih kesepakatan cukup besar. Itu karena Sang Profesor enggan mencoret kemungkinannya melatih Inggris. Dia ingin menukangi Negeri Ratu Elizabeth II yang dianggapnya rumah kedua. Maklum, dia sudah 20 tahun bertugas di Liga Primer.
“Inggris adalah rumah kedua saya. Jujur saja, saya sangat bersedih ketika melihat Inggris disingkirkan Islandia (saat Piala Eropa 2016). Saat itu saya benar-benar tidak percaya,” ucap Wenger, dilansir daily mail.
Jika Wenger gagal didapat, FA bisa berpaling pada Ranieri. Sukses membantu Leicester City menjuarai Liga Primer untuk pertama kalinya, membuat The Tinkerman dinilai layak melatih Inggris.
Mancini juga bisa dijadikan alternatif. Mancio sempat mencatat prestasi bagus ketika membawa Manchester City (Man City) memenangi Liga Primer 2011/2012. Dia juga cukup sukses saat periode pertamanya bersama Inter Milan, yakni meraup tiga Scudetto.
Selain itu, Mancini bisa direkrut kapan saja karena sedang jadi penganguran. Ya, periode keduanya di Inter tidak berjalan mulus. Dia didepak pada 8 Agustus 2016 setelah dua tahun mengabdi.
Fabio Capello merupakan pelatih luar negeri terakhir yang pernah menangani Inggris. Arsitek asal Italia itu sempat bertugas mulai 2008-2012. Setelah itu FA atas permintaan masyarakat memutuskan hanya memperkerjakan nakhoda asli Inggris.
Selepas era Capello, Inggris sempat dipimpin Stuart Pearce (2012-interim) dan Roy Hodgson (2012-2016). Atas dasar itu pula FA kemudian menunjuk Allardyce untuk menangani Wayne Rooney dkk.
Namun, keputusan FA mengontrak Allardyce jadi blunder. Sosok kelahiran Dudley, Inggris, itu malah terlibat skandal karena ketahuan melakukan praktik illegal. Kakek berusia 61 tahun yang baru bertugas mulai 22 Juli 2016 itu akhirnya dipecat pada 27 September.
Kini FA sibuk mencari pengganti Allardyce. Tapi, kali ini FA tidak mensyaratkan calonnya harus berpaspor Inggris. Terbukti, sejumlah perantau dimasukan dalam bursa, seperti Arsene Wenger (Prancis), Claudio Ranieri (Italia) dan Roberto Mancini (Italia).
FA kabarnya akan menghubungi Wenger untuk diangkat sebagai pengganti permanen Allardyce. Arsitek Arsenal itu masuk radar karena kontraknya akan habis akhir musim ini, dan belum ada indikasi akan diperpanjang.
Karena Gareth Southgate menjadi care taker, dan akan memimpin empat laga kontra Malta, Slovenia, Skotlandia dan Spanyol, Wenger masih bisa menemani Inggris di Piala Dunia 2018.
Potensi Wenger dan FA meraih kesepakatan cukup besar. Itu karena Sang Profesor enggan mencoret kemungkinannya melatih Inggris. Dia ingin menukangi Negeri Ratu Elizabeth II yang dianggapnya rumah kedua. Maklum, dia sudah 20 tahun bertugas di Liga Primer.
“Inggris adalah rumah kedua saya. Jujur saja, saya sangat bersedih ketika melihat Inggris disingkirkan Islandia (saat Piala Eropa 2016). Saat itu saya benar-benar tidak percaya,” ucap Wenger, dilansir daily mail.
Jika Wenger gagal didapat, FA bisa berpaling pada Ranieri. Sukses membantu Leicester City menjuarai Liga Primer untuk pertama kalinya, membuat The Tinkerman dinilai layak melatih Inggris.
Mancini juga bisa dijadikan alternatif. Mancio sempat mencatat prestasi bagus ketika membawa Manchester City (Man City) memenangi Liga Primer 2011/2012. Dia juga cukup sukses saat periode pertamanya bersama Inter Milan, yakni meraup tiga Scudetto.
Selain itu, Mancini bisa direkrut kapan saja karena sedang jadi penganguran. Ya, periode keduanya di Inter tidak berjalan mulus. Dia didepak pada 8 Agustus 2016 setelah dua tahun mengabdi.
(mir)