Setelah Towell, Siapa Lagi Tewas Akibat Tinju?

Minggu, 02 Oktober 2016 - 06:00 WIB
Setelah Towell, Siapa Lagi Tewas Akibat Tinju?
Setelah Towell, Siapa Lagi Tewas Akibat Tinju?
A A A
GLASGOW - Tinju kembali memakan korban setelah Mike Towell tewas pasca-bertarung melawan Dale Evans. Insiden berdarah itu membuat badan amal di Inggris menyerukan agar olahraga adu jotos segera dihentikan.

Towell tewas setelah mengalami cedera saat bertarung dengan Evans di Radisson Blu Hotel, Kamis (29/9/2016). Sempat dilarikan ke rumah sakit St Andrews Sporting Club, Glasgow, akibat dibuat TKO di ronde kelima, nyawa petinju berusia 25 tahun tak tertolong sehari berselang.

Towell jadi korban kesekian yang membayar mahal bahayanya tinju. Terakhir, Nick Blackwell mengalami koma setelah bertarung dengan Chris Eubank Jr.

Kematiannya Towell pun jadi puncak amarah banyak pihak. Seperti dilansir Daily Mail, Sabtu (1/10/2016), badan amal cedera otak, Headway, menyerukan agar tinju segera dilarang.

"Ini kasus yang menimpa seorang ayah muda yang semasa hidupnya berperan penting dan kesedihan kami bersama dengan keluarga dan teman-temannya di waktu yang sulit ini," ucap pernyataan pimpinan Headway, Peter McCabe.

"Benar, fokus saat ini bisa membantu keluarganya. Tapi pertanyaannya tetaplah sama: berapa banyak nyawa lagi yang akan hancur atau hilang sebelum olahraga tidak masuk akal ini dilarang?,"

"Sayangnya ini bukan insiden yang terisolasi. Ini cuma berada di garis panjang tragedi tinju di mana nyawa atau kerusakan terus terjadi akibat cedera otak,'

"Terakhir petinju Nick Blackwell mengalami koma setelah bertarung dengan Chris Eubank Jr. Setelah pertarungan itu, kami terus merasa prihatin ada pria yang lebih muda dan wanita mempertaruhkan hidup mereka dengan mengambil bagian dalam tinju,"

"Kami mengatakan saat itu, dan berkali-kali sebelumnya, bahwa selama tinju dibiarkan terus, semakin banyak kehidupan muda akan rusak atau hilang sebagai akibat dari lawan yang sengaja menyebabkan kerusakan neurologis satu sama lain. Tragisnya, pelajaran itu belum dipelajari dan keluarga muda ini telah membayar harga tertinggi," tutupnya.

Sejauh ini belum ada penyataan resmi dari Badan Tinju Inggris. Sementara manajemen mendiang dilaporkan bakal mengeluarkan pernyataan Sabtu pagi waktu setempat. (Baca Juga: Dua Kali Roboh, Petinju Skotlandia Meninggal Dunia)
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6218 seconds (0.1#10.140)