Gagal di Shanghai, Djokovic Nyatakan Kariernya Belum Tamat
A
A
A
BELGRADE - Keganasan Novak Djokovic tahun lalu rasanya tidak terlihat di musim ini. Banyak turnamen besar lolos dari genggaman petenis Serbia dan segera menyiratkan jika karier keemasan Djokovic akan segera tamat.
Jika melihat dari sisi usia, rasanya prediksi karier Djokovic meredup memang terlalu berlebihan. Pasalnya, tahun ini ia baru menginjak usia 29 tahun dan diperkirakan masih beberapa tahun lalu mengoleksi beberapa trofi.
Tapi, soal usia tidak bisa menjadi patokan. Djokovic harus tetap waspada mengingat Andy Murray dengan setia terus menguntit di posisi kedua. Bahkan, berkat kemenangan Murray di Shanghai Masters, selisih poin kedua petenis pun terus terpangkas dan kini menyisakan 2.415 poin.
"Ini belum berakhir. Masih ada beberapa turnamen besar, Paris dan London," ucap Djokovic dilansir Reuters, Senin (17/10/2016).
Demi mempertahankan singgasana dan mematahkan pandangan miring soal penampilannya, Djokovic mengatakan jika persiapan akan dilakukan demi meraih beberapa gelar besar. "Saya akan mencoba menyiapkan diri tampil di turnamen dalam ruangan. Saya selalu punya catatan baik jika bermain di dalam ruangan. Saya akan mencobanya," kata Djokovic.
Jika menyimak penampilan Djokovic dalam dua tahun ini memang terbilang luar biasa. Setidaknya ia berhasil meraih enam gelar grand slam, termasuk Prancis Terbuka yang baru kali pertama direngkuhnya di tahun ini.
Namun capaian ini sedikit ternoda dengan gugurnya Djokovic di Olimpiade 2016. Tanpa dinyana Martin del Potro dari Argentina memberikan catatan buruk setelah menghentikannya di babak pertama.
Berikut rekaman pertandingan Djokovic sepanjang 2016 sampai Shangai Masters 2016:
Jika melihat dari sisi usia, rasanya prediksi karier Djokovic meredup memang terlalu berlebihan. Pasalnya, tahun ini ia baru menginjak usia 29 tahun dan diperkirakan masih beberapa tahun lalu mengoleksi beberapa trofi.
Tapi, soal usia tidak bisa menjadi patokan. Djokovic harus tetap waspada mengingat Andy Murray dengan setia terus menguntit di posisi kedua. Bahkan, berkat kemenangan Murray di Shanghai Masters, selisih poin kedua petenis pun terus terpangkas dan kini menyisakan 2.415 poin.
"Ini belum berakhir. Masih ada beberapa turnamen besar, Paris dan London," ucap Djokovic dilansir Reuters, Senin (17/10/2016).
Demi mempertahankan singgasana dan mematahkan pandangan miring soal penampilannya, Djokovic mengatakan jika persiapan akan dilakukan demi meraih beberapa gelar besar. "Saya akan mencoba menyiapkan diri tampil di turnamen dalam ruangan. Saya selalu punya catatan baik jika bermain di dalam ruangan. Saya akan mencobanya," kata Djokovic.
Jika menyimak penampilan Djokovic dalam dua tahun ini memang terbilang luar biasa. Setidaknya ia berhasil meraih enam gelar grand slam, termasuk Prancis Terbuka yang baru kali pertama direngkuhnya di tahun ini.
Namun capaian ini sedikit ternoda dengan gugurnya Djokovic di Olimpiade 2016. Tanpa dinyana Martin del Potro dari Argentina memberikan catatan buruk setelah menghentikannya di babak pertama.
Berikut rekaman pertandingan Djokovic sepanjang 2016 sampai Shangai Masters 2016:
- Qatar ExxonMobil Open vs Rafael Nadal 6-1, 6-2
- Australian Terbuka vs Andy Murray 6-1, 7-5, 7-6 (7/3)
- Dubai Duty Free Tennis Championships vs Spain Feliciano Lopez 3-6 (ret)
- ATP World Tour Masters 1000 vs Milos Raonic 6-2, 6-0
- Miami Terbuka vs Kei Nishikori 6-3, 6-3
- Monte-Carlo Masters vs Jiri Vesely 4-6, 6-2, 4-6
- Madrid Terbuka vs Andy Murray 6-2, 3-6, 6-3
- Roma Masters vs Andy Murray 3-6, 3-6
- Prancis Terbuka vs Andy Murray 3-6, 6-1, 6-2, 6-4
- Wimbledon vs Sam Querrey 6-7(6/8), 1-6, 6-3, 6-7(5/7)
- Kanada Terbuka vs Kei Nishikori 6-3, 7-5
- Olimpiade vs Juan Martin del Potro 6-7(4/7), 6-7(2/7)
- AS Terbuka vs Stan Wawrinka 7-6(7/1), 4-6, 5-7, 3-6
- Shanghai Masters vs Roberto Bautista Agut 4-6, 4-6
(bbk)