Hayden Terjebak Nostalgia di Sirkuit Phillip Island

Kamis, 20 Oktober 2016 - 17:30 WIB
Hayden Terjebak Nostalgia...
Hayden Terjebak Nostalgia di Sirkuit Phillip Island
A A A
MELBOURNE - Grand Prix MotoGP Australia yang berlangsung di Sirkuit Phillip Island, Minggu (23/10/2016) membuat Nicky Hayden terjebak nostalgia. Bagaimana tidak, pembalap Amerika Serikat itu bakal kembali ke bengkel yang sudah memberinya satu trofi juara dunia MotoGP.

Hayden sejatinya sedang berjibaku di pentas Superbike sebab sudah memutuskan pensiun dari MotoGP per musim ini. Namun, kondisi beberapa tim yang mengalami kesialan di mana pembalapnya cedera, mau tak mau memaksa Hayden kembali ke MotoGP.

Bukan tanpa alasan Hayden masih membantu beberapa tim. Pengalamannya 13 tahun berkarier di lintasan balap tertinggi jelas sangat membantu.

Debut Hayden di MotoGP pasca pensiun terjadi di Grand Prix Aragon lalu ketika menggantikan Jack Miller di tim Marc VDS. Kini, ia ditunjuk Repsol Honda untuk menggantikan Pedrosa.

Kembali ke Repsol Honda nyatanya membuat Hayden terharu. Sebab bukan rahasia lagi, pembalap yang dijuluki The Kentucky Kid punya masa-masa indah bersama tim pabrikan Honda.

Hayden membela Repsol Honda sejak musim 2003-2008. Dalam rentang waktu itu, ia sukses persembahkan satu trofi juara dunia di musim 2006. Ketika itu, ia memutus kedigdayaan Valentino Rossi yang selalu juara di empat musim sebelumnya bersama tim Honda dan Yamaha.

Tak pelak, memori indah bersama Repsol Honda kembali menyeruak di batin Hayden kala mendapat panggilan menggantikan Pedrosa. Dalam wawancaranya, Hayden mengaku terharu kembali melihat motor Honda miliknya terparkir di paddock Repsol Honda di Sirkuit Phillip Island.

"Ketika saya datang ke bengkel pagi ini, melihat nomor saya di motor, itu cukup emosional bagi saya. Seperti yang saya katakan kepada tim, saya punya memori bagus di sini. Honda begitu loyal kepada saya," tuturnya seperti dilansir Eurosport, Kamis (20/10/2016).

"Saya ingin terima kasih kepada tim saya di Superbike dan juga sponsor, karena ini semudah bicara "lompatlah dan kendarailah motor". Biasanya, anda akan menemui konflik dengan sponsor dan kontrak,"

"Tim Repsol Honda telah mengatur paddock-nya dengan baik selama bertahun-tahun. Mereka terus menambahkan gelar. Saya bangga bisa berada di antaranya,"

"Yang lebih penting, saya mesti balapan dengan baik. Biasanya ini satu hal yang meminta anda duduk di motor untuk diambil beberapa gambar. Tapi mulai besok, saya akan tertunduk dan menarik tuas gas," ujarnya.

Hayden mengaku, tidak mungkin menolak panggilan Honda untuk tampil di Australia. Padahal, sambungnya, ia sempat diminta timnya di Superbike agar tidak lagi balapan di kelas lain seperti MotoGP atau balapan ketahanan pasca menggantikan Miller di Aragon.

"Di Magny-Cours setelah kembali dari Aragon, saya tidak punya hasil latihan yang bagus. Dan kepala tim saya mengatakan tidak ada lagi GP, Suzuka 8 Hours, atau apapun. Saya cuma bilang iya dan bakal fokus di sini,"

"Tapi ketika saya dapat telepon untuk Phillip Island, saya teringat perkataan "tahun depan tidak ada lagi GP". Saya melemah dan tidak mungkin mengatakan tidak," pungkasnya.

Di Phillip Island, Hayden bakal berduet dengan Marquez yang baru saja mengunci gelar juara dunia musim ini. Menurutnya, pembalap yang terpaut 12 tahun lebih muda sangat layak jadi juara sebab punya kemampuan yang komplet.

"Kami semua tahu betapa cepatnya dan agresifnya dia, tapi dia juga punya kunci lain yakni konsistensi, pintar, dan semakin dewasa. Dia layak mendapatkan gelar," ucapnya singkat.
(bep)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0706 seconds (0.1#10.140)