Duel Pacquiao vs Golovkin Cuma Lelucon
A
A
A
LOS ANGELES - Promotor Top Rank Bob Arum akhirnya beri penjelasan terkait ucapannya yang bakal menggelar pertarungan Manny Pacquiao vs Gennady Golovkin. Pria berusia 84 tahun mengaku cuma bercanda soal komentar yang ia lontarkan di sesi konferensi pers beberapa hari lalu.
Arum sempat buat heboh lantaran punya rencana menggelar duel Pacquiao vs Golovkin saat bicara di sesi konferensi pers pertarungan Pacquiao vs Jessie Vargas. Jika bisa menang melawan petinju Amerika Serikat di Thomas & Mack Center, Las Vegas, 5 November mendatang, hal itu bisa saja diwujudkan.
Pacquiao dinilai masih terlalu tangguh untuk Vargas sehingga berniat mencari lawan seimbang. Nama Golovkin yang terlontar akhirnya jadi isu menarik para jurnalis yang datang meliput.
Bukan hanya karena sosok Pacquiao yang terkenal, Golovkin yang didapuk jadi incaran Arum bukan petarung sembarangan. Petinju Kazakhstan belum terkalahkan di kelas menengah dan saat ini memegang empat sabuk juara (WBA Super, IBF, IBO, and WBC Interim).
Bahkan beberapa kali Arum menegaskan sudah mengatur rencana pertarungan Pacquiao vs Golovkin. Pecinta tinju jadi tambah berharap bisa melihat dua petarung terbaik dunia berada satu ring.
Namun, Arum justru terkejut dengan pemberitaan di media soal komentarnya. Ia menjelaskan, ucapannya itu cuma sebatas lelucon dan tak mungkin meminta Pacquiao naik tingkat dari kelas welter ke kelas menengah.
"Itu bercanda. Mereka bertanya pertarungan apa yang bakal menyulitkan Manny atau semacamnya dan saya menjawab Wladimir Klitschko. Saya menunjukkan kalau saya bercanda, tapi Klitschko bukan lagi juara kelas berat jadi saya menggantinya dengan Golovkin," jelas Arum kepada Boxing Scene, Kamis (27/10/2016).
"Tentu saja kami tidak akan membuat pertarungan itu. Manny Pacquiao murni petarung di bobot 140 pons (kelas welter)," imbuhnya.
Belum puas cuma menjelaskan, Arum juga menyindir jurnalis yang mengangkat isu tersebut. Komentarnya, tambah Arum, seharusnya tidak dianggap serius sebab tak mungkin terjadi.
"Ini bodoh. Orang yang menguasai olahraga harusnya tahu ketika ada yang tidak serius. Ide Pacquiao akan melawan Golovkin, komisi akan mengusahakan dan mengabulkannya. Itu hal yang bodoh," kecamnya.
"Faktanya orang tersebut tidak menganggapnya sebagai lelucon. Tapi lihat jika mereka tidak datang ke konferensi pers, mereka tidak mendengar apa yang saya katakan, cuma candaan. Mereka hanya membaca transkrip konferensi pers dan jika demikian maka mereka akan menganggapnya serius. Itu tidak pernah dimaksudkan serius," tutupnya.
Golovkin sendiri belum menggelar pertarungan lagi setelah mengalahkan Kell Brook bulan lalu. Petinju berusia 34 tahun harusnya bertarung dengan Daniel Jacobs akhir tahun nanti, namun akhirnya diundur hingga awal 2017.
Namun ketika ditanya Sky Sports soal kemungkinan menghadapi Pacquiao, Golovkin mengaku tak masalah. Bahkan ia siap turun ke divisi menengah junior untuk mewujudkannya.
"Pasti saya akan melakukannya. Tidak terlalu banyak menurunkan berat sebab saya biasa di kelas menengah. Pertarungan terakhir saya terjadi di berat 58 pons, cuma lebih berat tiga pons. Saya petarung bertubuh kecil, tidak terlalu kuat," ucapnya merendah.
Arum sempat buat heboh lantaran punya rencana menggelar duel Pacquiao vs Golovkin saat bicara di sesi konferensi pers pertarungan Pacquiao vs Jessie Vargas. Jika bisa menang melawan petinju Amerika Serikat di Thomas & Mack Center, Las Vegas, 5 November mendatang, hal itu bisa saja diwujudkan.
Pacquiao dinilai masih terlalu tangguh untuk Vargas sehingga berniat mencari lawan seimbang. Nama Golovkin yang terlontar akhirnya jadi isu menarik para jurnalis yang datang meliput.
Bukan hanya karena sosok Pacquiao yang terkenal, Golovkin yang didapuk jadi incaran Arum bukan petarung sembarangan. Petinju Kazakhstan belum terkalahkan di kelas menengah dan saat ini memegang empat sabuk juara (WBA Super, IBF, IBO, and WBC Interim).
Bahkan beberapa kali Arum menegaskan sudah mengatur rencana pertarungan Pacquiao vs Golovkin. Pecinta tinju jadi tambah berharap bisa melihat dua petarung terbaik dunia berada satu ring.
Namun, Arum justru terkejut dengan pemberitaan di media soal komentarnya. Ia menjelaskan, ucapannya itu cuma sebatas lelucon dan tak mungkin meminta Pacquiao naik tingkat dari kelas welter ke kelas menengah.
"Itu bercanda. Mereka bertanya pertarungan apa yang bakal menyulitkan Manny atau semacamnya dan saya menjawab Wladimir Klitschko. Saya menunjukkan kalau saya bercanda, tapi Klitschko bukan lagi juara kelas berat jadi saya menggantinya dengan Golovkin," jelas Arum kepada Boxing Scene, Kamis (27/10/2016).
"Tentu saja kami tidak akan membuat pertarungan itu. Manny Pacquiao murni petarung di bobot 140 pons (kelas welter)," imbuhnya.
Belum puas cuma menjelaskan, Arum juga menyindir jurnalis yang mengangkat isu tersebut. Komentarnya, tambah Arum, seharusnya tidak dianggap serius sebab tak mungkin terjadi.
"Ini bodoh. Orang yang menguasai olahraga harusnya tahu ketika ada yang tidak serius. Ide Pacquiao akan melawan Golovkin, komisi akan mengusahakan dan mengabulkannya. Itu hal yang bodoh," kecamnya.
"Faktanya orang tersebut tidak menganggapnya sebagai lelucon. Tapi lihat jika mereka tidak datang ke konferensi pers, mereka tidak mendengar apa yang saya katakan, cuma candaan. Mereka hanya membaca transkrip konferensi pers dan jika demikian maka mereka akan menganggapnya serius. Itu tidak pernah dimaksudkan serius," tutupnya.
Golovkin sendiri belum menggelar pertarungan lagi setelah mengalahkan Kell Brook bulan lalu. Petinju berusia 34 tahun harusnya bertarung dengan Daniel Jacobs akhir tahun nanti, namun akhirnya diundur hingga awal 2017.
Namun ketika ditanya Sky Sports soal kemungkinan menghadapi Pacquiao, Golovkin mengaku tak masalah. Bahkan ia siap turun ke divisi menengah junior untuk mewujudkannya.
"Pasti saya akan melakukannya. Tidak terlalu banyak menurunkan berat sebab saya biasa di kelas menengah. Pertarungan terakhir saya terjadi di berat 58 pons, cuma lebih berat tiga pons. Saya petarung bertubuh kecil, tidak terlalu kuat," ucapnya merendah.
(bbk)