Pengalaman Menegangkan Owi/Butet Baca Teks Sumpah Pemuda
A
A
A
JAKARTA - Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir membeberkan mengenai pengalamannya membacakan teks Sumpah Pemuda di Istana Negara. Meskipun terbiasa menghadapi ketegangan saat bertanding di turnamen kelas dunia, namun Tontowi/Liliyana mengaku tak bisa menahan rasa tegang saat akan menaiki panggung acara peringatan hari Sumpah Pemuda yang bertajuk Pergelaran Suara Bangsa Ekspresi Budaya, Jumat (28/10/2016) malam.
"Pertamanya sih rileks ya, tetapi waktu mau jalan ke panggung, tiba-tiba mendadak tegang, mungkin karena saya takut salah baca teksnya. Akhirnya waktu baca teks langsung rileks dan tidak tegang lagi," kata Tontowi seperti dikutip dari Badmintonindonesia, Sabtu (29/10/2016).
Rasa haru dan bangga menyelimuti pasangan peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 ini. Pasalnya momen ini adalah sebuah pengalaman yang sangat berharga bagi Tontowi/Liliyana. Tak semua orang bisa mendapat kesempatan langka seperti ini.
"Rasanya terharu, bangga dan agak tegang karena ini adalah pengalaman pertama kali dipercaya membaca teks Sumpah pemuda di Istana Negara, di hadapan Bapak Presiden, Wakil Presiden, Menteri dan jajarannya. Suatu kehormatan dan kebanggaan pastinya buat kami, ini bisa menjadi sejarah dalam hidup kami," sahut Liliyana yang akrab disapa Butet.
Momen Sumpah Pemuda ini memiliki arti khusus buat Tontowi/Liliyana. Keduanya merasa sangat bersyukur bisa menjadi bagian pemuda-pemudi berprestasi yang bisa mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.
"Momen yang nggak akan saya lupakan seumur hidup saya, bisa jadi cerita tersendiri untuk anak cucu nanti. Orangtua saya pun menelepon dan cerita kalau mereka tadi menonton saya dari televisi, mereka bangga. Kami berharap prestasi kami di olimpiade bisa menjadi teladan untuk generasi muda Indonesia, supaya semua terpacu memajukan negeri ini dalam bidang apapun," pungkas Owi, sapaan akrabnya.
"Pertamanya sih rileks ya, tetapi waktu mau jalan ke panggung, tiba-tiba mendadak tegang, mungkin karena saya takut salah baca teksnya. Akhirnya waktu baca teks langsung rileks dan tidak tegang lagi," kata Tontowi seperti dikutip dari Badmintonindonesia, Sabtu (29/10/2016).
Rasa haru dan bangga menyelimuti pasangan peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 ini. Pasalnya momen ini adalah sebuah pengalaman yang sangat berharga bagi Tontowi/Liliyana. Tak semua orang bisa mendapat kesempatan langka seperti ini.
"Rasanya terharu, bangga dan agak tegang karena ini adalah pengalaman pertama kali dipercaya membaca teks Sumpah pemuda di Istana Negara, di hadapan Bapak Presiden, Wakil Presiden, Menteri dan jajarannya. Suatu kehormatan dan kebanggaan pastinya buat kami, ini bisa menjadi sejarah dalam hidup kami," sahut Liliyana yang akrab disapa Butet.
Momen Sumpah Pemuda ini memiliki arti khusus buat Tontowi/Liliyana. Keduanya merasa sangat bersyukur bisa menjadi bagian pemuda-pemudi berprestasi yang bisa mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.
"Momen yang nggak akan saya lupakan seumur hidup saya, bisa jadi cerita tersendiri untuk anak cucu nanti. Orangtua saya pun menelepon dan cerita kalau mereka tadi menonton saya dari televisi, mereka bangga. Kami berharap prestasi kami di olimpiade bisa menjadi teladan untuk generasi muda Indonesia, supaya semua terpacu memajukan negeri ini dalam bidang apapun," pungkas Owi, sapaan akrabnya.
(sha)