8 Striker Garang yang Kini Menjadi Tumpul
A
A
A
JAKARTA - Musim 2016/2017 sudah berjalan selama kurang lebih tiga bulan. Dalam periode tersebut, beberapa pemain bintang belum juga memperlihatkan bakat terbaiknya dan ini ikut dialami oleh delapan striker top dunia.
Mereka sedang mengalami masalah soal urusan menjebol gawang lawan. Selain faktor kepercayaan diri, ada beberapa alasan lain yang melatarbelakangi keterpurukan mereka dalam menjalankan tugasnya sebagai ujung tombak.
Berikut delapan striker garang yang kini sedang tumpul;
1. Zlatan Ibrahimovic
Di awal kedatangannya, Ibrahimovic mendapat sambutan besar dari publik Manchester United. Pemain kebangsaan Swedia itu diharapkan bisa menjadi mesin gol seperti yang diperlihatkannya di Ajax Amsterdam, Juventus, Inter Milan, Barcelona, AC Milan dan Paris Saint Germain.
Namun sayang, dewi keberuntungan sepertinya enggan mendukung Ibra. Meski banyak mendapat peluang, ia nyatanya hanya mampu mencetak enam gol dari 15 penampilannya di semua ajang resmi.
Dibandingkan musim lalu, catatan gol Ibra saat ini terbilang menurun. Lewat kompetisi Ligue 1 saja, Ibra bisa mencetak 10 gol dari 10 penampilan pertama di musim 2015/2016.
2. Fernando Torres
Sejak meninggalkan Liverpool pada musim dingin 2011 lalu, kemampuan Torres dalam mencetak gol sepertinya menghilang. Selama tiga setengah musim membela Chelsea, ia hanya mengoleksi 44 gol di semua ajang resmi. Padahal saat memperkuat Liverpool, ia bisa menorehkan 65 gol dalam tiga setengah musim. Hebatnya, gol-gol itu ia kumpulkan lewat satu kompetisi yakni Liga Premier Inggris.
Setelah dilepas Chelsea, Torres sempat memperbaiki diri di Atletico Madrid. Musim 2015/2016 lalu, ia bisa mencatatkan 12 gol dari seluruh penampilannya di berbagai kompetisi. Namun musim ini dirinya kembali tenggelam. Pemain berjuluk El Nino tersebut baru mencetak dua gol karena kalah saing dengan Antoine Griezmann dan Kevin Gameiro.
3. Wilfried Bony
Pemain yang sempat disebut-sebut sebagai titisan Didier Drogba ini sedang menjalani masa-masa sulit di skuat Stoke City. Dari tujuh penampilannya, Wilfried Bony sama sekali gagal menorehkan gol.
Sebelumnya Bony tampil cemerlang bersama Swansea City. Berkat ketajamannya di depan gawang lawan, ia pun direkrut Manchester City pada musim dingin 2015 lalu. Namun sayang, Bony gagal menjawab harapan publik The Citizens. Striker 27 tahun itu lebih banyak duduk di bangku cadangan dan akhirnya ia dibuang ke Stoke City dengan status pinjaman.
4. Radamel Falcao
Nasib Falcao tak jauh berbeda dengan tiga pemain yang sudah dibahas sebelumnya. Sejak meninggalkan Atletico Madrid pada musim panas 2013 lalu, Falcao justru lebih sering menghabiskan waktu di ruang perawatan medis.
AS Monaco seolah rugi usai menebusnya seharga 60 juta euro. Meskii demikian ia masih mendapat kepercayaan dari dua klub Liga Premier Inggris, Manchester United dan juga Chelea. Tapi sekali lagi Falcao tampil mengecewakan. Sejak 2013 sampai saat ini, ia hanya mengoleksi 23 gol. Jumlah tersebut masih kalah jauh dari torehannya di Atletico Madrid musim 2012/2013 lalu. Saat itu El Tigre berhasil membukukan 34 gol di semua ajang resmi.
5. Stevan Jovetic
Saat berseragam Fiorentina, pemain kebangsaan Montenegro ini diprediksi bakal jadi bintang besar di jagad sepak bola Eropa. Karena itu Manchester City langsung merekrutnya di bursa transfer musim panas 2013 lalu.
Namun sayang, gaya permainan Jovetic dianggap tidak cocok dengan sepak bola Inggris. Alhasil, ia cuma mencetak 17 gol dalam dua tahun kariernya di kubu The Citizens.
Jovetic lalu dipinjamkan ke Inter Milan dengan harapan kembali menemukan bentuk permainan terbaiknya. Tapi harapan tak selalu jadi kenyataan. Jovetic masih mandul dan akhirnya ia terlempar dari skuat utama I Nerazzurri.
6. Wayne Rooney
Dalam dua musim terakhir, kapten Manchester United ini tergusur dari posisi aslinya sebagai striker murni. Rooney sekarang dimainkan sebagai gelandang serang, bahkan tak jarang dirinya ikut membantu di sektor pertahanan.
Keputusan tersebut memang tidak dikeluhkan oleh sang pemain. Namun hal itu justru mempengaruhi kemampuannya dalam menjebol gawang lawan. Rooney yang awalnya dijadikan mesin gol Setan Merah, kini lebih banyak berperan sebagai pemberi umpan. Dalam dua musim terakhir (tidak termasuk musim ini) ia hanya mencatatkan 20 gol di pentas Liga Premier Inggris.
7. Mario Balotelli
Pemain bengal kebangsaan Italia ini sepertinya masih mencari bentuk permainan terbaik. Sejak meninggalkan Manchester City, Balotelli tak lagi mampu melakukan finishing yang mumpuni.
AC Milan sempat memberikan kesempatan pada sang pemain. Terbukti, Balotelli bisa membukukan 12 gol hanya dalam waktu setengah musim. Namun setelah itu Balotelli tampil tidak konsisten. Puncaknya, ia mengalami masa suram di Liverpool hingga akhirnya dilepas secara gratis ke klub papan tengah Ligue 1 Prancis, Olympique Gymnaste Club de Nice.
Kini Balotelli mulai membuktikan kualitasnya lagi. Ia sudah menorehkan enam gol dan membawa Nice bertengger di puncak klasemen sementara Ligue 1.
8. Alexandre Pato
Cedera menghancurkan karier Pato di AC Milan. Padahal sebelumnya pemain asal Brasil ini diharapkan dapat meneruskan jejak striker legendaris I Rossoneri semisal Marco Van Basten, Andriy Shevchenko dan Filippo Inzaghi.
Pada musim pertamanya bersama Milan, Pato hanya menorehkan sembilan gol di ajang Serie A. Namun ia membuktikan diri dengan mencetak 15 gol di musim keduanya. Setelah itu penampilannya sering naik turun lantaran akrab dengan cedera.
Kini Pato mencoba peruntungan di Villarreal. Sejauh ini dirinya baru membukukan satu gol dari enam penampilannya di kompetisi La Liga.
Mereka sedang mengalami masalah soal urusan menjebol gawang lawan. Selain faktor kepercayaan diri, ada beberapa alasan lain yang melatarbelakangi keterpurukan mereka dalam menjalankan tugasnya sebagai ujung tombak.
Berikut delapan striker garang yang kini sedang tumpul;
1. Zlatan Ibrahimovic
Di awal kedatangannya, Ibrahimovic mendapat sambutan besar dari publik Manchester United. Pemain kebangsaan Swedia itu diharapkan bisa menjadi mesin gol seperti yang diperlihatkannya di Ajax Amsterdam, Juventus, Inter Milan, Barcelona, AC Milan dan Paris Saint Germain.
Namun sayang, dewi keberuntungan sepertinya enggan mendukung Ibra. Meski banyak mendapat peluang, ia nyatanya hanya mampu mencetak enam gol dari 15 penampilannya di semua ajang resmi.
Dibandingkan musim lalu, catatan gol Ibra saat ini terbilang menurun. Lewat kompetisi Ligue 1 saja, Ibra bisa mencetak 10 gol dari 10 penampilan pertama di musim 2015/2016.
2. Fernando Torres
Sejak meninggalkan Liverpool pada musim dingin 2011 lalu, kemampuan Torres dalam mencetak gol sepertinya menghilang. Selama tiga setengah musim membela Chelsea, ia hanya mengoleksi 44 gol di semua ajang resmi. Padahal saat memperkuat Liverpool, ia bisa menorehkan 65 gol dalam tiga setengah musim. Hebatnya, gol-gol itu ia kumpulkan lewat satu kompetisi yakni Liga Premier Inggris.
Setelah dilepas Chelsea, Torres sempat memperbaiki diri di Atletico Madrid. Musim 2015/2016 lalu, ia bisa mencatatkan 12 gol dari seluruh penampilannya di berbagai kompetisi. Namun musim ini dirinya kembali tenggelam. Pemain berjuluk El Nino tersebut baru mencetak dua gol karena kalah saing dengan Antoine Griezmann dan Kevin Gameiro.
3. Wilfried Bony
Pemain yang sempat disebut-sebut sebagai titisan Didier Drogba ini sedang menjalani masa-masa sulit di skuat Stoke City. Dari tujuh penampilannya, Wilfried Bony sama sekali gagal menorehkan gol.
Sebelumnya Bony tampil cemerlang bersama Swansea City. Berkat ketajamannya di depan gawang lawan, ia pun direkrut Manchester City pada musim dingin 2015 lalu. Namun sayang, Bony gagal menjawab harapan publik The Citizens. Striker 27 tahun itu lebih banyak duduk di bangku cadangan dan akhirnya ia dibuang ke Stoke City dengan status pinjaman.
4. Radamel Falcao
Nasib Falcao tak jauh berbeda dengan tiga pemain yang sudah dibahas sebelumnya. Sejak meninggalkan Atletico Madrid pada musim panas 2013 lalu, Falcao justru lebih sering menghabiskan waktu di ruang perawatan medis.
AS Monaco seolah rugi usai menebusnya seharga 60 juta euro. Meskii demikian ia masih mendapat kepercayaan dari dua klub Liga Premier Inggris, Manchester United dan juga Chelea. Tapi sekali lagi Falcao tampil mengecewakan. Sejak 2013 sampai saat ini, ia hanya mengoleksi 23 gol. Jumlah tersebut masih kalah jauh dari torehannya di Atletico Madrid musim 2012/2013 lalu. Saat itu El Tigre berhasil membukukan 34 gol di semua ajang resmi.
5. Stevan Jovetic
Saat berseragam Fiorentina, pemain kebangsaan Montenegro ini diprediksi bakal jadi bintang besar di jagad sepak bola Eropa. Karena itu Manchester City langsung merekrutnya di bursa transfer musim panas 2013 lalu.
Namun sayang, gaya permainan Jovetic dianggap tidak cocok dengan sepak bola Inggris. Alhasil, ia cuma mencetak 17 gol dalam dua tahun kariernya di kubu The Citizens.
Jovetic lalu dipinjamkan ke Inter Milan dengan harapan kembali menemukan bentuk permainan terbaiknya. Tapi harapan tak selalu jadi kenyataan. Jovetic masih mandul dan akhirnya ia terlempar dari skuat utama I Nerazzurri.
6. Wayne Rooney
Dalam dua musim terakhir, kapten Manchester United ini tergusur dari posisi aslinya sebagai striker murni. Rooney sekarang dimainkan sebagai gelandang serang, bahkan tak jarang dirinya ikut membantu di sektor pertahanan.
Keputusan tersebut memang tidak dikeluhkan oleh sang pemain. Namun hal itu justru mempengaruhi kemampuannya dalam menjebol gawang lawan. Rooney yang awalnya dijadikan mesin gol Setan Merah, kini lebih banyak berperan sebagai pemberi umpan. Dalam dua musim terakhir (tidak termasuk musim ini) ia hanya mencatatkan 20 gol di pentas Liga Premier Inggris.
7. Mario Balotelli
Pemain bengal kebangsaan Italia ini sepertinya masih mencari bentuk permainan terbaik. Sejak meninggalkan Manchester City, Balotelli tak lagi mampu melakukan finishing yang mumpuni.
AC Milan sempat memberikan kesempatan pada sang pemain. Terbukti, Balotelli bisa membukukan 12 gol hanya dalam waktu setengah musim. Namun setelah itu Balotelli tampil tidak konsisten. Puncaknya, ia mengalami masa suram di Liverpool hingga akhirnya dilepas secara gratis ke klub papan tengah Ligue 1 Prancis, Olympique Gymnaste Club de Nice.
Kini Balotelli mulai membuktikan kualitasnya lagi. Ia sudah menorehkan enam gol dan membawa Nice bertengger di puncak klasemen sementara Ligue 1.
8. Alexandre Pato
Cedera menghancurkan karier Pato di AC Milan. Padahal sebelumnya pemain asal Brasil ini diharapkan dapat meneruskan jejak striker legendaris I Rossoneri semisal Marco Van Basten, Andriy Shevchenko dan Filippo Inzaghi.
Pada musim pertamanya bersama Milan, Pato hanya menorehkan sembilan gol di ajang Serie A. Namun ia membuktikan diri dengan mencetak 15 gol di musim keduanya. Setelah itu penampilannya sering naik turun lantaran akrab dengan cedera.
Kini Pato mencoba peruntungan di Villarreal. Sejauh ini dirinya baru membukukan satu gol dari enam penampilannya di kompetisi La Liga.
(bep)