Diam-diam, Djokovic Ancam Kudeta Murray
A
A
A
LONDON - Novak Djokovic tak patah semangat kendati rangking dunianya sudah dicuri Andy Murray. Petenis Serbia mengaku mengincar gelar juara di Final ATP, yang tentunya bakal membawanya kembali jadi petenis nomor satu dunia.
Djokovic kehilangan status petenis nomor 1 dunia saat tersingkir di perempat final Paris Masters 2016. Murray yang menembus final dan keluar sebagai pemenang, merebut status tersebut yang membuatnya jadi petenis Inggris pertama yang bisa berada di puncak rangking dunia.
Djokovic memang bermain buruk sejak pertengahan musim 2016. Kendati bisa merebut trofi di Paris Terbuka, yang sebelumnya tak pernah bisa ia menangkan, petenis berjuluk Djoker gagal menang di beberapa turnamen besar selanjutnya seperti Wimbledon, AS Terbuka, Olimpiade, Shanghai Masters dan terakhir Paris Masters.
Kendati demikian, Djokovic menilai penampilannya tahun ini tetap baik. Tak cuma itu, petenis berusia 29 tahun juga masih berupaya membidik gelar juara di Final ATP 2016 London.
"Standar tinggi saya dari hasil diraih telah sedikit merosot. Saya tidak bisa bangkit setelah menang di Prancis Terbuka untuk bersaing di level yang lebih tinggi. Saya butuh banyak waktu untuk memikirkannya, karena itu adalah pencapaian yang hebat," ucap Djokovic yang menyanjung keberhasilannya meraih trofi Prancis Terbuka seperti dikutip Sportsmole, Sabtu (12/11/2016).
"Butuh sedikit waktu untuk kembali ke jalur kemenangan, tapi semua masih berada di tahun yang cukup baik. Dalam beberapa bulan terakhir, saya bermain bagus. Memang tidak pernah bisa menjaganya sampai 12 hingga 15 bulan, tapi dalam olahraga anda tidak bisa terus berharap selalu menang,"
"Saya berada di sini, di London, untuk mengakhiri tahun dengan hasil terbaik. Saya punya hasil yang mengesankan di O2 Arena dalam empat tahun terakhir," tutupnya.
Kemenangan di Final ATP akan membawa Djokovic kembali ke peringkat pertama dunia. Tantangannya jelas melawan Murray yang sedang dalam kondisi on fire. (Baca Juga: Ujian Terakhir Murray di Final ATP 2016)
Djokovic kehilangan status petenis nomor 1 dunia saat tersingkir di perempat final Paris Masters 2016. Murray yang menembus final dan keluar sebagai pemenang, merebut status tersebut yang membuatnya jadi petenis Inggris pertama yang bisa berada di puncak rangking dunia.
Djokovic memang bermain buruk sejak pertengahan musim 2016. Kendati bisa merebut trofi di Paris Terbuka, yang sebelumnya tak pernah bisa ia menangkan, petenis berjuluk Djoker gagal menang di beberapa turnamen besar selanjutnya seperti Wimbledon, AS Terbuka, Olimpiade, Shanghai Masters dan terakhir Paris Masters.
Kendati demikian, Djokovic menilai penampilannya tahun ini tetap baik. Tak cuma itu, petenis berusia 29 tahun juga masih berupaya membidik gelar juara di Final ATP 2016 London.
"Standar tinggi saya dari hasil diraih telah sedikit merosot. Saya tidak bisa bangkit setelah menang di Prancis Terbuka untuk bersaing di level yang lebih tinggi. Saya butuh banyak waktu untuk memikirkannya, karena itu adalah pencapaian yang hebat," ucap Djokovic yang menyanjung keberhasilannya meraih trofi Prancis Terbuka seperti dikutip Sportsmole, Sabtu (12/11/2016).
"Butuh sedikit waktu untuk kembali ke jalur kemenangan, tapi semua masih berada di tahun yang cukup baik. Dalam beberapa bulan terakhir, saya bermain bagus. Memang tidak pernah bisa menjaganya sampai 12 hingga 15 bulan, tapi dalam olahraga anda tidak bisa terus berharap selalu menang,"
"Saya berada di sini, di London, untuk mengakhiri tahun dengan hasil terbaik. Saya punya hasil yang mengesankan di O2 Arena dalam empat tahun terakhir," tutupnya.
Kemenangan di Final ATP akan membawa Djokovic kembali ke peringkat pertama dunia. Tantangannya jelas melawan Murray yang sedang dalam kondisi on fire. (Baca Juga: Ujian Terakhir Murray di Final ATP 2016)
(mir)