Tim Samba dan Sepak Bola Revolusioner ala Tite
A
A
A
RIO DE JANEIRO - Timnas Brasil disebut-sebut sudah berjalan sesuai koridor yang tepat sebagai salah satu pusat kekuatan sepak bola dunia. Tim Samba diharapkan tidak keluar dari jalur itu selama tampil bawah asuhan pelatih baru, Tite.
Sebelum kedatangan Tite ke Timnas Brasil, pendukung Tim Samba begitu larut dalam kekalahan terbesar mereka di Piala Dunia. Kekalahan itu terjadi ketika Tim Samba dihajar Timnas Jerman dengan skor telak 1-7 di semifinal Piala Dunia 2014.
"Kami sedang membangun sebuah momen baru untuk tim nasional. Ini adalah saat di mana kami harus memikirkan kualifikasi, kekompakan, sepak bola yang efisien dan cantik," Kata Tite dalam wawancara bersama Reuters di Rio de Janeiro, Selasa (29/11/2016).
Semangat tersebut, lanjut Tite, merupakan mental sepak bola yang membawa Tim Samba pada kejayaan masa lampau, tepatnya ketika Pele mengantar Brasil ke final Piala Dunia 1970. "Sebuah lembaran ekspresif yang tidak akan pernah kami lupa," kenang Tite.
Brasil punya bibit semangat tersebut sejak Tite menggantikan Dunga pada Juni 2016. Mulai saat itu, Tite memenangkan enam pertandingan pertamanya bersama Tim Samba, dengan catatan 17 gol dan hanya satu kali kebobolan. Mereka memuncaki grup kualifikasi dengan 27 poin dari 12 pertandingan.
"Saya bahkan tidak pernah membayangkan bahwa kami akan memiliki angka-angka itu. Akan lebih penting menentukan bentuk permainan alih-alih memikirkan angka-angka. Tetapi harus saya akui bahwa sekarang tim punya standar yang tinggi," lanjut pelatih 55 tahun tersebut.
Tite tidak dikenal karena sepak bola ofensif. Namun, pemilik nama lengkap Adenor Leonardo Bacchi populer karena kemampuan mengorganisir permainan di depan, tengah dan belakang skuatnya.
Pertandingan kompetitif Brasil akan berlangsung tahun depan. Mereka bakal melawat ke markas Uruguay dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Amerika Selatan.
Sebelum kedatangan Tite ke Timnas Brasil, pendukung Tim Samba begitu larut dalam kekalahan terbesar mereka di Piala Dunia. Kekalahan itu terjadi ketika Tim Samba dihajar Timnas Jerman dengan skor telak 1-7 di semifinal Piala Dunia 2014.
"Kami sedang membangun sebuah momen baru untuk tim nasional. Ini adalah saat di mana kami harus memikirkan kualifikasi, kekompakan, sepak bola yang efisien dan cantik," Kata Tite dalam wawancara bersama Reuters di Rio de Janeiro, Selasa (29/11/2016).
Semangat tersebut, lanjut Tite, merupakan mental sepak bola yang membawa Tim Samba pada kejayaan masa lampau, tepatnya ketika Pele mengantar Brasil ke final Piala Dunia 1970. "Sebuah lembaran ekspresif yang tidak akan pernah kami lupa," kenang Tite.
Brasil punya bibit semangat tersebut sejak Tite menggantikan Dunga pada Juni 2016. Mulai saat itu, Tite memenangkan enam pertandingan pertamanya bersama Tim Samba, dengan catatan 17 gol dan hanya satu kali kebobolan. Mereka memuncaki grup kualifikasi dengan 27 poin dari 12 pertandingan.
"Saya bahkan tidak pernah membayangkan bahwa kami akan memiliki angka-angka itu. Akan lebih penting menentukan bentuk permainan alih-alih memikirkan angka-angka. Tetapi harus saya akui bahwa sekarang tim punya standar yang tinggi," lanjut pelatih 55 tahun tersebut.
Tite tidak dikenal karena sepak bola ofensif. Namun, pemilik nama lengkap Adenor Leonardo Bacchi populer karena kemampuan mengorganisir permainan di depan, tengah dan belakang skuatnya.
Pertandingan kompetitif Brasil akan berlangsung tahun depan. Mereka bakal melawat ke markas Uruguay dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Amerika Selatan.
(sbn)