MU Klaim Gelar Juara ISC Belum Melayang
A
A
A
MADURA - Peluang Madura United (MU) FC untuk memburu gelar juara ISC 2016 semakin mungil setelah dikalahkan Persela Lamongan. Kendati begitu, pihak Madura United mengklaim mereka belum tamat dan semua kemungkinan masih bisa terjadi di pekan-pekan terakhir.
Pelatih MU Gomes De Oliviera mengatakan timnya tidak layak menyerah terlebih dulu walau menjalani periode kurang menguntungkan. Secara total kini Sape Kerap sudah mengalami empat kekalahan beruntun di pertandingan away.
Namun Gomes kurang sepakat jika kekalahan di Lamongan adalah biang dari lemahnya mental pemain. Dia lebih suka menyebut kelelahan karena jadwal padat sebagai kendala terbesar timnya. Gomes mengatakan timnya sulit berkembang karena hanya recovery dua hari. (Baca juga : Ditekuk Persela, MU Jauhi Gelar Juara ISC)
MU disebutnya memiliki satu kesempatan terakhir untuk bersaing dengan Persipura Jayapura dan Arema Cronus, yakni memenangkan dua partai terakhir. Jika mampu menang lawan Barito Putera dan Perseru Serui, maka MU tinggal melihat hasil pertandingan para pesaing.
"Saya kira Madura United belum tamat. Kesempatan terakhir kami adalah memenangkan dua laga sisa. Jika kami mampu melakukannya, tinggal melihat bagaimana hasil tim lainnya. Sebab masih ada kemungkinan Persipura dan Arema terpeleset," tukas Gomes De Oliviera, Senin (5/12/2016).
MU diprediksi tak terlalu kesulitan mengatasi perlawanan Perseru dan Barito. Secara rekor, Perseru adalah salah satu tim yang bermain sangat buruk di luar kandang, sedangkan Barito masih kesulitan melepaskan diri dari kubangan papan bawah.
"Perseru dan Barito bisa kami kalahkan, namun tidak boleh terlu percaya diri. Dari kalkulasi teknis, Arema dan Persipura memiliki sisa pertandingan yang lebih berat. Jadi tidak alasan kami kehilangan angka lagi di dua pertandingan itu," tandas Gomes.
Sementara, CEO Madura United Achsanul Qosasi menyarankan agar tim tidak berpikir soal juara untuk mereduksi tekanan. Menurutnya lebih baik tim konsentrasi sebaik-baiknya di dua partai terakhir tanpa berharap para pesaing memperoleh hasil negatif.
"Tidak baik mendoakan lawan terjungkal. Lebih baik tim berjuang lebih keras di pertandingan selanjutnya tanpa berpikir gelar juara. Pertandingan di Lamongan memang berat dan kami harus menata permainan dan stamina lagi agar lebih baik," demikian pesan Achsanul.
Pelatih MU Gomes De Oliviera mengatakan timnya tidak layak menyerah terlebih dulu walau menjalani periode kurang menguntungkan. Secara total kini Sape Kerap sudah mengalami empat kekalahan beruntun di pertandingan away.
Namun Gomes kurang sepakat jika kekalahan di Lamongan adalah biang dari lemahnya mental pemain. Dia lebih suka menyebut kelelahan karena jadwal padat sebagai kendala terbesar timnya. Gomes mengatakan timnya sulit berkembang karena hanya recovery dua hari. (Baca juga : Ditekuk Persela, MU Jauhi Gelar Juara ISC)
MU disebutnya memiliki satu kesempatan terakhir untuk bersaing dengan Persipura Jayapura dan Arema Cronus, yakni memenangkan dua partai terakhir. Jika mampu menang lawan Barito Putera dan Perseru Serui, maka MU tinggal melihat hasil pertandingan para pesaing.
"Saya kira Madura United belum tamat. Kesempatan terakhir kami adalah memenangkan dua laga sisa. Jika kami mampu melakukannya, tinggal melihat bagaimana hasil tim lainnya. Sebab masih ada kemungkinan Persipura dan Arema terpeleset," tukas Gomes De Oliviera, Senin (5/12/2016).
MU diprediksi tak terlalu kesulitan mengatasi perlawanan Perseru dan Barito. Secara rekor, Perseru adalah salah satu tim yang bermain sangat buruk di luar kandang, sedangkan Barito masih kesulitan melepaskan diri dari kubangan papan bawah.
"Perseru dan Barito bisa kami kalahkan, namun tidak boleh terlu percaya diri. Dari kalkulasi teknis, Arema dan Persipura memiliki sisa pertandingan yang lebih berat. Jadi tidak alasan kami kehilangan angka lagi di dua pertandingan itu," tandas Gomes.
Sementara, CEO Madura United Achsanul Qosasi menyarankan agar tim tidak berpikir soal juara untuk mereduksi tekanan. Menurutnya lebih baik tim konsentrasi sebaik-baiknya di dua partai terakhir tanpa berharap para pesaing memperoleh hasil negatif.
"Tidak baik mendoakan lawan terjungkal. Lebih baik tim berjuang lebih keras di pertandingan selanjutnya tanpa berpikir gelar juara. Pertandingan di Lamongan memang berat dan kami harus menata permainan dan stamina lagi agar lebih baik," demikian pesan Achsanul.
(bbk)