Indonesia-Vietnam Hindari Drama Adu Penalti
A
A
A
HANOI - Pelatih tim nasional (timnas) Indonesia Alfred Riedl tak ingin terjadi drama adu penalti untuk menentukan langkah ke final Piala AFF 2016. Riedl ingin Merah Putih menang dalam waktu normal laga leg kedua semifinal kontra Vietnam di My Dinh Stadium, Rabu (7/12/2016).
Indonesia bertandang ke Hanoi dengan membawa keunggulan 2-1 pada leg pertama di Stadion Pakansari, Sabtu (3/12/2016). Dua gol Merah Putih dicetak Boaz Solossa dari titik penalti dan Hansamu Yama pada menit keenam, yang dibalas Nguyen Van Quyet pada menit ke-17. (Baca juga: Pelatih Vietnam: Indonesia Beruntung Punya Boaz).
Hasil itu berpeluang terjadi adu penalti pada leg kedua jika setelah babak perpanjangan waktu 2x15 menit skor 2-1 untuk keunggulan Vietnam. "Saya tidak berpikir akan ada adu penalti. Apakah latihan adu penalti memang menjadi rencana tim-tim lain? Apa jaminannya ketika memang terjadi adu penalti?" kata Riedl dalam konferensi pers di Hanoi, Selasa (6/12/2016).
"Ini bukan soal Anda melatih adu penalti para pemain agar menjadi hebat. Ada perbedaan antara latihan dan pertandingan sebenarnya. Pada pertandingan sebenarnya, ada situasi bahwa Anda ada dalam tekanan penonton di belakang gawang. Hal ini tidak terjadi di latihan. Bagi saya, ini adalah masalah mental," imbuh Riedl.
Drama adu penalti juga ingin dihindari Vietnam. Pelatih Nguyen Huu Thang mengaku tidak berpikir penentuan lolos ke final akan ditentukan lewat adu tos-tosan. "Saya juga tidak memikirkan skenario adu penalti. Dalam benak kami adalah meraih kemenangan meyakinkan untuk lolos ke final," tegasnya. "Saya hanya fokus pada hasil pada 90 menit."
Huu Thang juga mengungkapkan kesannya sebagai mantan pemain yang pernah dilatih Alfred Riedl. "Selama 18 tahun saya pernah menjadi pemain di bawah arahan Alfred Riedl, memang masa yang mengesankan. Tapi, fokus kami adalah pertandingan saat ini. Semua cerita hari ini akan ditentukan setelah 90 menit."
Indonesia bertandang ke Hanoi dengan membawa keunggulan 2-1 pada leg pertama di Stadion Pakansari, Sabtu (3/12/2016). Dua gol Merah Putih dicetak Boaz Solossa dari titik penalti dan Hansamu Yama pada menit keenam, yang dibalas Nguyen Van Quyet pada menit ke-17. (Baca juga: Pelatih Vietnam: Indonesia Beruntung Punya Boaz).
Hasil itu berpeluang terjadi adu penalti pada leg kedua jika setelah babak perpanjangan waktu 2x15 menit skor 2-1 untuk keunggulan Vietnam. "Saya tidak berpikir akan ada adu penalti. Apakah latihan adu penalti memang menjadi rencana tim-tim lain? Apa jaminannya ketika memang terjadi adu penalti?" kata Riedl dalam konferensi pers di Hanoi, Selasa (6/12/2016).
"Ini bukan soal Anda melatih adu penalti para pemain agar menjadi hebat. Ada perbedaan antara latihan dan pertandingan sebenarnya. Pada pertandingan sebenarnya, ada situasi bahwa Anda ada dalam tekanan penonton di belakang gawang. Hal ini tidak terjadi di latihan. Bagi saya, ini adalah masalah mental," imbuh Riedl.
Drama adu penalti juga ingin dihindari Vietnam. Pelatih Nguyen Huu Thang mengaku tidak berpikir penentuan lolos ke final akan ditentukan lewat adu tos-tosan. "Saya juga tidak memikirkan skenario adu penalti. Dalam benak kami adalah meraih kemenangan meyakinkan untuk lolos ke final," tegasnya. "Saya hanya fokus pada hasil pada 90 menit."
Huu Thang juga mengungkapkan kesannya sebagai mantan pemain yang pernah dilatih Alfred Riedl. "Selama 18 tahun saya pernah menjadi pemain di bawah arahan Alfred Riedl, memang masa yang mengesankan. Tapi, fokus kami adalah pertandingan saat ini. Semua cerita hari ini akan ditentukan setelah 90 menit."
(sha)